“Break First”: Debut Anang Batas Memadukan Fotografi dan Lukisan di Yogyakarta
Any Sayekti
Jumat, 26 September 2025 22:44 WIB
.jpg)
Yogyakarta, 26 September 2025 — Sebuah pameran seni rupa bertajuk “Break First: Art Photograpaint, Sebuah Dialog Dua Dunia” resmi dibuka di area lobi dan SMARA Resto GRAMM HOTEL by Ambarrukmo. Pameran ini menandai debut Anang Batas, seniman yang menghadirkan eksperimen visual memadukan fotografi dengan seni lukis. Publik dapat menikmati pameran ini secara gratis hingga 25 November 2025.
Dalam karya-karyanya, Anang mengolah foto bertema burung endemik, lanskap alam liar, situs budaya, hingga potret sosial masyarakat. Foto-foto tersebut dicetak di atas kanvas lalu diberi respon dengan sapuan cat akrilik. Dari proses ini tercipta komposisi baru yang mempertemukan dua dunia berbeda: dokumentasi presisi fotografi dan luapan emosional seni rupa.
Judul Break First memiliki makna reflektif. Kata break dimaknai sebagai ajakan untuk berhenti sejenak dari rutinitas, sementara first menandai langkah awal Anang Batas memasuki medan seni rupa melalui pameran perdananya. Ia berharap penonton dapat merasakan pentingnya memberi ruang jeda dalam hidup, merenungkan hal-hal sederhana, dan membuka kemungkinan baru, baik secara personal maupun artistik.
Pemilihan hotel sebagai ruang pamer menjadi bagian dari upaya menghadirkan seni di tengah keseharian. Jika biasanya karya dipajang di galeri khusus, kali ini seni hadir dalam ruang publik yang lebih inklusif. Kehadiran pameran ini memperkaya pengalaman tamu maupun masyarakat yang datang, sekaligus menegaskan bahwa seni bisa hadir di mana saja dan untuk siapa saja.
Fenomena seni di ruang publik semakin marak di Yogyakarta, kota dengan tradisi kebudayaan yang kuat. Pameran ini pun menjadi bagian dari denyut kreatif tersebut, memperluas akses masyarakat terhadap seni sekaligus mempererat interaksi antara seniman, ruang hidup, dan publik.
Konsep Art Photograpaint yang ditawarkan Anang merupakan wujud eksplorasi lintas medium. Fotografi yang bersifat dokumentatif berpadu dengan kebebasan ekspresif seni lukis, menghasilkan karya yang tidak sepenuhnya dapat digolongkan ke salah satu medium saja. Eksperimen semacam ini semakin penting di tengah perkembangan seni kontemporer, di mana batas antar-disiplin kerap dilebur untuk menghadirkan bentuk baru.
Dengan Break First, Anang Batas tidak hanya menampilkan karya visual, tetapi juga menawarkan ruang refleksi. Pameran ini memperkaya dinamika seni rupa Yogyakarta, sekaligus menjadi undangan bagi publik untuk berhenti sejenak, merenung, dan menemukan makna di antara pertemuan dua dunia. (Sayekti)
Baca Lainnya
COSCO Percayakan Rute Baru ke Nava Sheva melalui Terminal Teluk Lamong
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Willow Baby Expo 2025 Vol. 2 Kembali Hadir di Surabaya, Hadirkan 200+ Brand, Promo Spektakuler, dan Hiburan untuk Keluarga
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Arus Petikemas TPK Nilam hingga Agustus Tembus 315 Ribu Teus
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
Terminal Petikemas Lamong Bukukan Rekor Arus Petikemas Tertinggi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 14 Hari
TPK Berlian Raih Kinerja Gemilang
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 15 Hari
TPS Perkuat Peran Sosial melalui Program Pelindo Peduli untuk Pengemudi Truk Pelabuhan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 22 Hari
Terminal Teluk Lamong Tangani Serangan Siber dan Sabotase Kebocoran Petikemas
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 26 Hari
KHAS Tugu Resmikan Piastory dan Kopiastory untuk Dukung UMKM Jogja
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 28 Hari
Perkuat Budaya Tata Kelola, TPS Gelar Sosialisasi GCG bagi Pengemudi Truk
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan