Surabaya, eNews – MI Muhammadiyah 27 Surabaya bersama BPBD Kota Surabaya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), serta Satpol PP mengadakan sosialisasi dan simulasi mitigasi bencana bagi siswa kelas 1 hingga 6.

Kegiatan ini digelar di Gor sekolah pada Selasa (12/8) dengan tujuan menanamkan kesiapsiagaan bencana sejak Dasar.

Radia, perwakilan BPBD Kota Surabaya, menekankan bahwa bencana tidak dapat dihindari, namun kesiapsiagaan dapat mengurangi risikonya.

“Kita tidak bisa menghilangkan bencana, tetapi kita akan selalu hidup berdampingan dengan bencana,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Radia juga memperkenalkan tas siaga bencana yang berfungsi sebagai bekal bertahan hidup saat bantuan belum datang sekaligus memudahkan proses evakuasi.

Tas tersebut berisi snack, masker, air mineral, pakaian, perlengkapan mandi, surat-surat penting, peluit, senter dengan baterai, serta ponsel atau radio.

Suasana sosialisasi semakin hidup saat Radia melontarkan pertanyaan tentang fungsi peluit dalam tas siaga bencana.

Adriana, siswi kelas 2C, menjawab dengan lugas, “Untuk memberikan sinyal atau minta tolong agar kita tidak teriak-teriak, supaya energi kita tidak habis.”

Selain materi mitigasi bencana, kegiatan juga diisi dengan sosialisasi STOP Bullying oleh Satpol PP, pencegahan kebakaran oleh DPKP Surabaya, serta pengelolaan sampah sekolah oleh DLH Surabaya.

Sebagai penutup, siswa mengikuti simulasi tanggap bencana gempa bumi. Mereka dilatih langkah penyelamatan diri mulai dari berlindung di dalam gedung, evakuasi keluar, hingga menjaga jarak dari bangunan untuk menghindari reruntuhan.

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa MI Muhammadiyah 27 Surabaya dalam menghadapi bencana, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan dan sesama. (Cho)