Dokter Zuhro: Kartini Bukan Hanya Sekedar Identik Memakai Kebaya

yupan
Minggu, 21 April 2024 19:30 WIB
Dokter Zuhro (tiga dari kanan) bersama para pengurus Perempuan Amanat Nasional DPD Surabaya (yuda/enews)

 

Surabaya, eNews.id - Tanggal 21 April merupakan hari lahir Raden Ajeng (RA) Kartini yang kemudian ditetapkan sebagai peringatan Hari Kartini. Hari Kartini memiliki banyak makna dan pesan bagi perjuangan perempuan di Indonesia.

Menurut buku Menjadi Kartini Masa Kini oleh Devandrea Darmadita dkk (2022), Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 pada 2 Mei 1064. Penetapan Hari Kartini dilakukan untuk menghormati dan mengingat jasa serta perjuangan tokoh emansipasi tersebut.

Menurut Ketua DPD Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah, sosok Kartini sangat penting bagi perjuangan emansipasi perempuan di Indonesia. Jasanya mendorong kesetaraan bagi perempuan. Perempuan saat ini dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya, berpartisipasi dalam pemerintahan, dan memiliki kedudukan yang setara dengan kaum laki-laki dalam pekerjaan.

“Makna perjuangan Kartini adalah sebagai tonggak emansipasi bagi perempuan. Kesetaraan dan emansipasi adalah dua kata dengan makna yang berbeda. Emansipasi bermakna bentuk pemberian hak bagi perempuan untuk mengembangkan diri dan bebas dari segala tekanan agar dapat berkontribusi dengan setara dalam pembangunan negara,” tuturnya.

Dokter Zuhro menambahkan, emansipasi juga dipahami sebagai memberikan hak yang sepatutnya kepada orang atau sekumpulan orang yang sebelumnya hak tersebut dirampas atau diabaikan dari mereka.

“Perjuangan RA Kartini bertujuan untuk membawa perubahan besar bagi kaum perempuan di Indonesia,” tegasnya.

Pada zaman dahulu, kata dia, pendidikan bagi perempuan suatu hal yang sulit dicapai. Dengan adanya hak pendidikan bagi kaum perempuan, perempuan dapat menuntut ilmu dan mengejar cita-citanya dengan kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki.

Perjuangan Kartini, sambung dokter Zuhro, memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi kaum perempuan untuk bekerja dan berkarya. Perempuan memiliki banyak pilihan mewujudkan gagasannya dalam membangun negeri.

“Namun, perjuangan RA Kartini tidak berhenti begitu saja. Makna Hari Kartini salah satunya adalah melanjutkan perjuangan Kartini karena hingga saat ini masih banyak perempuan di Indonesia dalam posisi rentan dan belum dapat mengakses hak-hak dasarnya,” tandas anggota Komisi B DPRD Surabaya itu. (hil_)

Baca Lainnya
KPU Jatim Tetapkan Nomor Urut Paslon Pilgub 2024
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Eri-Armuji Resmi Daftar Pilwali Kota Surabaya 
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Bulan