Inovasi Lingkungan: Warga Tanjung Perak Panen Rp6.000/Liter Hanya dengan Setor Minyak Jelantah ke Mesin Ucollect

Armand
Rabu, 3 Desember 2025 19:33 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews -  Masyarakat sekitar Tanjung Perak Surabaya kini tidak perlu lagi susah-susah membuang minyak jelantah atau minyak goreng bekas pakai. Karena kini  hadir mesin pengumpul jelantah di depan rumah sakit PHC. Warga tinggal menyetor minyak jelantah ke mesin pengolahan dengan menggunakan aplikasi dan langsung dihargai 6ribu Rupiah perliternya. 

Mesin ucollect yang berdiri sejak agustus 2025 ini cukup mudah digunakan oleh masyarakat dalam menukar jelantah menjadi cuan. Cukup mengunduh aplikasi “ucollect” di ponsel untuk mendaftar, setelah itu bisa langsung membuka pintu tangki mesin. Minyak jelantah yang disetor minimal 1 liter dan maksimal 40 liter sekali tuang, untuk 1 liter dihargai 6000 rupiah. Mesin ini juga menggunakan teknologi yang bisa menyaring jelantah tidak tercampur dengan air atau limbah lain.

Menurut dokter Pudji Januartono, m.kes, PLT Direktur Utama PT PHC Surabaya, program ini ternyata sejalan dengan program environmental, social and governance atau ESG dari rumah sakit PHC yang membantu masyarakat untuk  meminimalkan limbah plastik atau limbah lainnya untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

"Program ini mendapat sambutan  dari warga dan terbukti dengan antusias masyarakat yakni dalam satu bulan bisa terkumpul 1000 liter minyak jelantah, nantinya oleh pihak Pertamina Patra Niaga minyak jelantah ini diambil dan diubah menjadi bahan bakar minyak ramah lingkungan". jelas dokter Pudji. 

Sementara itu Mudjib, ketua RW 09 kelurahan Tanjung Perak Surabaya menuturkan bahwa masyarakat sekitar RS PHC sangat diuntungkan dengan adanya mesin pengepul jelantah ini karena bisa menukarkan minyak jelantah dengan uang dalam bentuk e money. "Dahulu warganya kesulitan menuang jelantah atau residu minyak goreng, namun sekarang malah bisa mendatangkan cuan", terang Mudjib

Saat ini inovasi mesin ucollect sudah tersebar diempat lokasi yang berbeda di kota Surabaya. program ini mungkin bisa ditiru sebagai inovasi kekinian yang menuai cuan. Karena disamping mengurangi limbah rumah tangga, warga juga tersenyum karena mendapat tambahan pundi ekonomi dari hasil penukaran jelantah.

Baca Lainnya