Jalan Berliku Menuju Cita-Cita Kisahku Nashrul Mu'minin
Nashrul Mu'minin
Selasa, 22 Oktober 2024 15:14 WIB

Jalan Berliku Menuju Cita-Cita Kisahku Nashrul Mu'minin
Nashrul Mu'minin
Mahasiswa Cokroaminoto Yogyakarta
Aku adalah Nashrul Mu'minin, lahir pada 21 Februari 2003 di Lamongan, Jawa Timur. Saat ini, aku berusia 21 tahun dan sedang menempuh studi di Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Meskipun latar belakangku mungkin tidak sepenuhnya berfokus pada sastra, aku memiliki hobi besar dalam bidang tersebut. Namun, aku yakin bahwa dengan kemauan dan semangat belajar, aku bisa menjalani dua cita yang berbeda sekaligus.
Sejak kecil, nilai-nilai agama telah diajarkan oleh keluargaku dengan sangat baik. Lingkungan yang positif di rumah membentuk diriku menjadi seseorang yang cinta akan ilmu pengetahuan dan agama. Dalam perjalanan hidupku, aku menemukan bahwa Al-Qur'an adalah sumber inspirasi dan pengetahuan yang tak ternilai. Dalam Surah Al-Isra ayat 9, Allah berfirman:
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ
"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus." (Q.S. Al-Isra: 9)
Ayat ini mengingatkanku akan pentingnya memahami dan mengamalkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Cita-citaku untuk menjadi dosen ahli Al-Qur'an bukan hanya sekadar impian, tetapi juga merupakan tanggung jawab untuk menyebarkan pengetahuan dan nilai-nilai kebaikan kepada orang lain.
Menempuh studi di jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Cokroaminoto Yogyakarta adalah langkah yang kuambil untuk mewujudkan cita-citaku. Meski kadang muncul keraguan karena kecintaanku pada sastra, aku menyadari bahwa setiap jurusan memiliki nilai dan keunikan tersendiri. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 269, Allah berfirman:
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۖ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا
"Allah memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang diberikan hikmah, maka sungguh, dia telah diberi kebaikan yang banyak." (Q.S. Al-Baqarah: 269)
Ayat ini mengajarkanku bahwa pengetahuan adalah kekayaan yang tidak ternilai, dan setiap bidang studi memiliki potensi untuk memberikan hikmah kepada kita. Dengan semangat ini, aku bertekad untuk belajar secara maksimal, baik di bidang Pendidikan Agama Islam maupun sastra.
Sebagai mahasiswa PAI, aku merasa bangga dengan pilihan jurusanku. Pendidikan Agama Islam bukan hanya tentang mengajarkan nilai-nilai agama, tetapi juga tentang membentuk karakter dan akhlak yang baik. Dalam Surah Al-Anfal ayat 61, Allah berfirman:
وَإِن جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا
"Dan jika mereka cenderung kepada perdamaian, maka cenderunglah kepadanya." (Q.S. Al-Anfal: 61)
Nilai perdamaian ini menjadi landasan dalam mengajarkan agama. Sebagai calon pendidik, aku ingin menyampaikan bahwa pendidikan agama harus mampu menciptakan masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.
Dalam proses belajar, aku tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Di kampus, aku terlibat dalam organisasi mahasiswa yang berfokus pada pengembangan diri dan kepemimpinan. Kegiatan ini memberiku kesempatan untuk belajar berkolaborasi dengan orang lain dan mengembangkan keterampilan komunikasi yang penting untuk dunia jurnalisme kelak.
Aku juga memiliki cita-cita untuk menjadi jurnalis, dan aku percaya bahwa kombinasi antara pendidikan agama dan jurnalisme akan membentuk diriku menjadi individu yang lebih baik. Dalam era informasi seperti sekarang, jurnalis memegang peran penting dalam menyampaikan kebenaran dan membangun kesadaran masyarakat. Dalam Surah Al-Hujurat ayat 6, Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti." (Q.S. Al-Hujurat: 6)
Ayat ini mengingatkanku untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyampaikannya kepada orang lain. Tanggung jawab sebagai jurnalis adalah menjaga integritas dan kredibilitas informasi yang disampaikan kepada publik.
Dengan semua pengalaman ini, aku semakin yakin bahwa aku bisa menjalani dua cita-cita yang terlihat berbeda tetapi saling melengkapi. Menjadi dosen ahli Al-Qur'an dan jurnalis terkemuka di Indonesia bukanlah hal yang mustahil. Yang terpenting adalah memiliki tekad dan kemauan untuk terus belajar. Dalam Surah Al-Mujadila ayat 11, Allah berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
"Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadila: 11)
Setiap langkah kecil yang kuambil dalam pendidikan dan pengalaman berorganisasi adalah bagian dari proses menuju cita-cita. Aku percaya bahwa dengan kerja keras, semua impian akan terwujud.
Sebagai mahasiswa, aku juga merasa penting untuk berkontribusi bagi masyarakat. Aku aktif dalam kegiatan sosial, seperti pengabdian masyarakat dan penyuluhan agama. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga memperkaya pengalamanku sebagai seorang calon pendidik dan jurnalis.
Dalam Surah Al-Baqarah ayat 177, Allah berfirman:
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ۖ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَن آَمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
"Bukanlah kebaikan itu menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi kebaikan itu adalah (beriman) kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan nabi-nabi." (Q.S. Al-Baqarah: 177)
Ayat ini mengingatkanku bahwa kebaikan sejati terletak pada iman dan amal. Sebagai calon pendidik dan jurnalis, aku ingin menyalurkan kebaikan ini kepada masyarakat melalui ilmu dan informasi yang kuperoleh.
Di akhir perjalanan ini, aku merasa semakin yakin bahwa aku bisa mencapai semua cita-citaku. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, aku siap menghadapi tantangan yang akan datang. Dalam setiap langkah yang kuambil, aku berpegang pada prinsip bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil yang sepadan.
Aku percaya bahwa masa depanku cerah. Kombinasi antara pendidikan agama dan jurnalisme akan membentuk diriku menjadi sosok yang bermanfaat bagi masyarakat. Aku ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus belajar dan tidak takut untuk mengejar impian mereka.
Salam hangat, Mahasiswa UNCOK!
Baca Lainnya
Polsek Beji dan Banser Aktifkan Pos Kamling
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 13 Jam
Doa Bersama dan Santunan Anak Yatim Warnai Peringatan Maulid Nabi di Polres Pelabuhan Tanjung Perak
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Polres Pasuruan Ajak Pelajar Sekolah Rakyat Berperan Wujudkan Kamtibmas Kondusif
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Apresiasi Tulus Kapolrestabes Surabaya: Beri Penghargaan untuk Kapolsek Wonokromo, Masyarakat dan Tokoh Agama
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Kirab Bendera Merah Putih 200 Meter Semarakkan Merti Desa Pojok Boyolali
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
Polres Pasuruan Gandeng TNI, Ormas, dan Pemkab Patroli Skala Besar Jaga Kondusifitas Libur Panjang
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
Dari Limbah Menjadi Solusi: Inovasi Nanospray Anti-Aging Mahasiswa UMY Merajut Asa Petani dan Industri Kosmetik Lokal.
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 7 Hari
Koptu Risbiyanto Sosialisasi Kenakalan Remaja di SMP Negeri 22 Surakarta
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
Jaga Kondusifitas, Pemuda Pancasila PAC Pakal Hadir dalam Deklarasi Damai Masyarakat Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
PCM Cilandak Imbau Masyarakat Jaga Ketentraman Sosial ditengah Gejolak
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 9 Hari