Surabaya, eNews (1 Oktober 2025) — Semangat juang dan kerja keras siswa SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Qoitul Mustofa (Kelas 11 SEB 2 Putra), membuahkan hasil membanggakan di kancah nasional.

Qoitul berhasil meraih Juara Harapan 1 dalam ajang bergengsi Lomba Dayung Perahu Naga Piala Panglima TNI Tahun 2025 kategori Umum yang diselenggarakan di Mojokerto pada 29-30 September 2025.

Prestasi ini menjadi sorotan, mengingat Qoitul mampu bersaing dengan tim-tim dayung kategori umum dari berbagai instansi dan komunitas di Indonesia.

Pencapaian ini membuktikan bahwa bakat dan dedikasi seorang siswa SMA mampu bersinar di panggung kompetisi yang ketat.

Perjalanan Penuh Peluh Sejak Kelas 10
Kisah perjalanan latihan Qoitul Mustofa bukanlah tanpa tantangan. Ia mulai mendalami olahraga dayung sejak kelas 10, dengan tekad kuat untuk menjadi yang terbaik.

"Awalnya itu benar-benar berat. Saya harus menyeimbangkan antara pelajaran sekolah, tugas, dan jadwal latihan yang sangat padat, pagi dan sore," ujar Qoitul dengan mata berbinar.

"Seringkali badan terasa sakit semua, tapi saya ingat pesan pelatih, 'Disiplin adalah kunci seorang juara.' Itu yang membuat saya terus mendayung, bahkan saat rasanya ingin menyerah. Semua lelah ini terbayar lunas dengan medali ini," imbuhnya.

Rutinitas latihannya mencakup latihan fisik intensif, teknik mendayung yang presisi, serta membangun kekompakan tim, yang menjadi esensi utama dalam olahraga perahu naga.

Apresiasi dari Sekolah dan Dukungan Orang Tua
Keberhasilan Qoitul disambut hangat oleh pihak sekolah. Kepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Bapak Salim Bahrisy, menyampaikan rasa bangga yang tak terhingga.

Dukungan terbesar datang dari orang tua Qoitul. Ayah Qoitul, mewakili keluarga, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak.

"Kami sebagai orang tua tidak bisa berkata-kata, campur aduk antara bangga dan haru. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SMA Muhammadiyah 10 Surabaya yang sudah memberikan dukungan penuh, fasilitas, dan izin agar Qoitul bisa berlatih dan bertanding," ujarnya.

"Terima kasih juga kepada pelatih yang sudah membimbing anak kami dengan sabar. Semoga prestasi ini menjadi pemicu bagi siswa lain," imbuhnya.

Pelatih Ungkap Kunci Sukses: Mental dan Disiplin
Coach Rendy Luqman, pelatih Qoitul, memuji semangat dan mental baja yang dimiliki anak didiknya.

"Qoitul adalah mutiara yang kami temukan dan poles. Sejak awal dia punya potensi fisik yang bagus, tapi yang paling menonjol adalah mentalitasnya yang pantang menyerah," kata Coach Rendy.

"Kami fokus pada teknik mendayung yang efisien dan membangun daya tahan. Juara Harapan 1 di kategori umum Panglima TNI Cup itu bukan main-main, ini membuktikan bahwa dengan disiplin dan kerja keras, bibit muda dari sekolah mampu bersaing dengan tim-tim profesional. Kami sangat bangga dengannya," imbuh.

Prestasi Qoitul Mustofa ini diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswa lain, khususnya di SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, untuk berani mengejar mimpi dan berprestasi di bidang non-akademik, sekaligus mengharumkan nama sekolah dan Kota Surabaya di tingkat nasional.