Kiprah Muhammadiyah Sambikerep, Berdakwah di Barat Kota Surabaya
Anang Dony Irawan
Minggu, 27 April 2025 10:58 WIB

Oleh:
Anang Dony Irawan
Wakil Ketua PCM Sambikerep
Sekretaris Pimcab Tapak Suci Tandes 2008-2012
Sekretaris Pimcab Tapak Suci Sambikerep 2021-2025
Tenaga Pengajar UMSurabaya
Muhammadiyah yang didirikan lebih dari 1 abad yang lalu oleh K.H. Ahmad Dahlan telah menunjukkan kiprahnya di segala bidang kebangsaan Indonesia, tidak hanya dalam Pendidikan maupun Kesehatan. Inilah bukti nyata kiprah Muhammadiyah dalam mendukung untuk tetap tegaknya bangsa dan negara Indonesia.
Asal muasal Muhammadiyah yang didirikan oleh Kyai Dahlan sebagai bagian dari gerakan pembaruan Islam modern yang ditelusuri dari perjalanan ibadah haji beliau di Mekkah.
Di Surabaya, Kecamatan Sambikerep merupakan daerah pemekaran dari Kecamatan Lakarsantri. Namun dalam perkembangan Muhammadiyah, berdirinya Cabang Sambikerep lebih dulu dibandingkan Cabang Lakarsantri.
Karena kalau melihat dari sistem pemerintahan di Kota Surabaya, pemekaran dari Kecamatan Lakarsantri akhirnya muncul kecamatan baru dengan nama Sambikerep. Kecamatan baru ini meliputi 4 (empat) kelurahan, yaitu : Sambikerep, Made, Bringin dan Lontar.
Kecamatan Sambikerep adalah daerah yang berada di Surabaya barat dengan berbatasan langsung dengan daerah lainnya :
Utara : Kecamatan Tandes dan Kecamatan Benowo
Selatan : Kecamatan Lakarsantri dan Kecamatan Wiyung
Barat : Kecamatan Benowo dan Kabupaten Gresik
Timur : Kecamatan Tandes dan Kecamatan Dukuh Pakis
Pada awalnya dakwah Muhammadiyah di Sambikerep hanya ada di Dukuh Jelidro Kelurahan Sambikerep.
Salah satu tokoh penggeraknya adalah Bapak Sucipto. Beliau inilah yang secara intens mengajak para pemuda di Jelidro untuk masuk dan menjadi penggerak roda dakwah Muhammadiyah.
Sehingga dari upaya tersebut berhasil mendirikan ranting Muhammadiyah Sambikerep pada tahun 1975 yang secara resmi berdiri berdasarkan SK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Nomor : Mm/217/1413-1992 tanggal 12 Rabiul Akhir 1413 H/09 Oktober 1992 M tentang Penetapan dan Pendirian Muhammadiyah Ranting Sambikerep yang menginduk di PCM Karangpilang.
Ketika Pemerintah mendirikan Perumnas di area Manukan dan Candi Lontar, maka terjadi juga migrasi beberapa anggota dan simpatisan Muhammadiyah di perumahan-perumahan tersebut.
Beberapa anggota dan simpatisan Muhammadiyah yang ada di Candi Lontar bertemu. Mereka melakukan konsolidasi hingga akhirnya terbentuklah Ranting Lontar (Kelurahan Lontar) pada tahun 2000 dengan SK dari PDM Kota Surabaya Nomor : 42/SK-PDM/I.A/1.b/2000 tanggal 04 Syawwal 1421 H/29 Desember 2000 tentang Pendirian Ranting Muhammadiyah Lontar yang menginduk di PCM Wiyung.
Diantara tokoh-tokoh penggerak di ranting Lontar ini adalah Bapak Imam Zuhdi dan Bapak Supriyono.
Untuk kepentingan perkembangan dakwah di ranting Sambikerep dan pemekaran cabang Sambikerep, maka PCM mengundang anggota dan simpatisan Muhammadiyah di wilayah RW VII Sambiroto untuk melaksanakan musyawarah pendirian ranting pada bulan Mei 2012 di rumah Ustadz Abu Bakar Fachir.
Dalam musyawarah tersebut diketahui ternyata anggota Muhammadiyah di Sambiroto sudah lebih dari 20 orang. Lalu disepakati pendirian ranting Sambiroto dengan SK Pendirian dari PDM Kota Surabaya Nomor : 107/KEP/III.0/B/2012 tanggal 17 Rajab 1433 H/07 Juni 2012 M. Terpilih 5 orang pimpinan ranting, yaitu Warsito Kromo Darso, M. Nuri Hartoyo, Pariyono, Isgiyanto, dan M. Hilmi Hakim.
Pada perkembangan selanjutnya demi kepentingan dakwah di Sambikerep dan adanya Amal Usaha Muhammadiyah berupa Masjid dan Panti Asuhan At Taqwa Putra di Kelurahan Bringin jumlah anggota Muhammadiyah di Bringin yang sudah memenuhi syarat untuk pendirian ranting, maka disepakatilah pendirian ranting Bringin yang dihadiri oleh 15 anggota Muhammadiyah di Kelurahan Bringin.
Dengan berdasarkan SK Pendirian dari PDM Kota Surabaya Nomor : 093/KEP/III.0/B/2016 tanggal 13 Muharram 1438 H/14 Oktober 2016 M. Terpilih 7 orang pimpinan ranting, yaitu Nasikhun, Priyo Utomo, Irhami, Soca Fahreza, Dimas Numa, Moch. Anjaz, dan Roji’un.
Perkembangan dakwah Muhammadiyah yang belum berhasil terbentuknya ranting adalah di Kelurahan Made. Ini yang menjadi tugas dakwah Muhammadiyah selanjutnya. Hingga saat ini di Muhammadiyah Cabang Sambikerep memiliki 4 Organisasi Otonom (Ortom), diantaranya Aisyiyah, Tapak Suci, Pemuda Muhammadiyah, dan Nasyiatul Aisyiyah.
Wadah untuk proses perkaderan di lingkungan Muhammadiyah Sambikerep ini terus bergerak untuk mencetak kader-kader penerus perjuangan Persyarikatan.
Dalam mengembangkan dakwahnya tidak mungkin tidak ada halangan dalam perjalanannya. Setiap halangan itu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi jajaran Pimpinan Muhammadiyah beserta Ortomnya.
Apalagi adanya Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi harapan dalam memperkuat dakwah tersebut. Diantara AUM yang dimiliki Muhammadiyah Sambikerep hingga saat ini Masjid Al Ikhlas di Jelidro, Masjid Al Qodar di Candi Lempung, Masjid Baiturrahman di Candi Lontar, Masjid At Taqwa di Bringin, Musholla Al Misbah di Jelidro, TK Aisyiyah 51 di Jelidro, TK Aisyiyah 71 di Candi Lempung, LKSA Putri di Candi Lontar, LKSA Putra di Bringin
Baca Lainnya
Hadiri Wisuda Tahfidzul Qur'an XI SD Mudipat, Ini Harapan Dikky Syadqomullah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Jam
Buku Kenapa Harus Berubah? Karena Tuhan Sesayang Itu Karya Fathan Faris Saputro Resmi Diluncurkan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
237 Siswa Spemma Ikuti Khotmil Qur'an dan Imtihan Ke-3
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
KAI Daop 8 Surabaya Dukung Pelatihan UMKM Naik Kelas
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Paguyuban AHASS Surabaya Gelar Halalbihalal
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Kepemimpinan Ulama Muda: Membumikan Spirit Tajdid dalam Arena Pelajar
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Syawalan Guru dan Karyawan Sekolah Muhammadiyah se-Kota Surabaya Hadirkan Abdul Mu’ti
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Gerakan Menanam Sejuta Pohon Matoa Di MTs Negeri 1 Kota Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Arif Fathoni Sambut Hangat Kunjungan Silaturahmi Komnas Pendidikan Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari