Lanjutkan Dukungan Program Pengentasan Stunting di Semampir,  SPTP dan TPS Hadir dengan PELITA

Armand
Kamis, 17 Juli 2025 09:33 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews – Melanjutkan dukungan terhadap program pengentasan stunting di  
Surabaya (selama 12 bulan di Kecamatan Krembangan), PT Terminal Petikemas Surabaya 
(TPS) bersama Subhloding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), kembali melanjutkan 
komitmennya dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting melalui Program 
PELITA (Pelindo Tanpa Balita Stunting), Kamis (17/7/2025).

Program yang berjalan sejak September 2024, kini difokuskan di Kecamatan Semampir, 
Surabaya dan akan berlangsung hingga Agustus 2025. Program PELITA tidak hanya menyasar perbaikan asupan gizi bagi anak, tetapi juga mencakup pendampingan pola asuh 
dan pemantauan rutin terhadap tumbuh kembang anak.

“Program PELITA bertujuan untuk memastikan anak-anak yang terdeteksi mengalami 
stunting mendapatkan perhatian lebih dari sisi gizi dan psikologi. Kami tergerak untuk 
berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui hal yang sangat mendasar dan bersifat lebih komprehensif,” ujar Sekretaris Perusahaan TPS, Erika

A. 
Palupi.

Program PELITA ini berlandaskan pada tiga pilar utama, yakni perbaikan gizi, penguatan pola 
asuh dan pemantauan pertumbuhan anak. Hingga Juli 2025, 14 balita di Kecamatan 
Semampir ikutserta dalam program. 6 balita telah dinyatakan lulus dari status stunting setelah 
menjalani berbagai intervensi intensif. Kuota balita yang telah dinyatakan lulus akan diisi oleh 
balita stunting lain di Kecamatan Semampir (sepanjang masih ada selama program 
dilaksanakan). Para Peserta yang baru mengikuti program PELITA akan memperoleh 
manfaat yang sama dengan peserta lainnya.

Dalam melaksanakan program ini, SPTP dan TPS bekerja sama dengan RS PHC Surabaya 
dan Kecamatan Semampir. Sebagai upaya memastikan tumbuh kembang anak optimal, para peserta program menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin setiap bulan.

Selain pemeriksaan kesehatan, peserta juga mendapatkan asupan nutrisi tambahan berupa pemberian susu yang dibagikan secara berkala sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gizi harian serta diharapkan dapat menunjang kesehatan dan perkembangan anak secara 
menyeluruh.

Pemberian susu secara teratur, ditambah dengan pemeriksaan kesehatan berkala
merupakan langkah penting dalam mengatasi kekurangan gizi pada anak-anak penderita 
stunting. “Keberhasilan intervensi secara berkelanjutan ini bisa dicapai dengan kerjasama 
dengan berbagai pihak termasuk Puskesmas, Kecamatan, RS PHC, SPTP dan orang tua 
balita peserta program PELITA,” jelas Erika.

Tak hanya fokus pada aspek medis dan gizi, Program PELITA juga menekankan pentingnya 
aspek psikososial dalam mendukung tumbuh kembang anak. Para orang tua diberikan 
edukasi melalui sesi penyuluhan yang dipandu oleh Psikolog Meutia Ananda, yang 
membahas pentingnya pola pengasuhan yang responsif dan penuh stimulasi.

“Pola pengasuhan yang penuh kasih sayang, interaksi yang positif, serta stimulasi sejak dini 
memiliki pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak. Kami berharap orang tua di 
Kecamatan Semampir semakin memahami dan mampu menerapkan pola asuh yang 
mendukung perkembangan anak secara optimal,” ujar Meutia.

“Kami berharap sinergi yang dibangun dengan berbagai lini dapat memberikan dampak nyata 
dalam penanganan stunting. Dengan pendekatan medis, gizi, dan psikososial yang 
terintegrasi, kami yakin generasi masa depan Indonesia akan tumbuh sehat, kuat, dan 
berdaya saing,” tutup Erika

Baca Lainnya