MABIT CERIA Sekolah Adab Keshalihan: Kuatkan Pemahaman Syahadat, Wudhu, dan Shalat Siswa

Indira Yunia Elvi
Jumat, 14 November 2025 20:35 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - Suasana Sekolah Adab Keshalihan terasa berbeda pada Jumat sore (14/11)2025). Puluhan siswa Kelas Besar (kelas 4, 5, dan 6) berdatangan dengan membawa tas ransel dan perlengkapan menginap, siap mengikuti Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) CERIA.

Kegiatan yang berlangsung semalam penuh hingga Sabtu pagi keesokan harinya ini dirancang khusus untuk memperkuat pilar-pilar dasar ibadah siswa.

Dalam sambutannya saat pembukaan acara, Ustadz Muhammad Agus Zaki Fanani, Kepala Sekolah Adab Kesalehan SD Muhammadiyah 2 Surabaya, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai momentum perbaikan diri.

"MABIT ini kami rancang sebagai 'bengkel' iman. Harapannya, Ananda tidak hanya pulang membawa kenangan menginap, tapi membawa pemahaman baru," tegas Ustadz Zaki. "Kita ingin Ananda sadar bahwa syahadat itu ikrar, wudhu itu bersuci, dan shalat itu kebutuhan, bukan sekadar kewajiban yang digugurkan." ujar Zaki. "Kami ingin anak-anak tidak hanya hafal, tapi paham makna syahadat. Tidak hanya basah saat wudhu, tapi mengerti rukunnya. Dan tidak hanya bergerak, tapi khusyuk dalam shalatnya."

Sesuai tema, murid  langsung mendapatkan materi inti sejak sore hari. Tiga fokus utama kegiatan ini adalah Dua Kalimat Syahadat, Kaifiyah Wudhu, dan Kaifiyah Shalat.
Ustadz Thou'an Mubarok, S.Pd.I, selaku panitia penyelenggara, menjelaskan bahwa metode pembelajaran untuk kelas besar dibuat lebih interaktif dan mendalam, tidak lagi sekadar meniru.

"Untuk kelas besar, kami menggunakan pendekatan yang berbeda. Bukan lagi sekadar demonstrasi, tapi sudah masuk ke 'kenapa'-nya," ujar  Thou'an pada e-news. "Kami memakai studi kasus, diskusi kelompok, dan peer correction (saling mengoreksi). Jadi, mereka saling mengoreksi praktik wudhu dan shalat temannya, tentu di bawah bimbingan kami. Tujuannya agar mereka lebih kritis dan paham kesempurnaan ibadah."

Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama saat sesi diskusi dan praktik. Puncak kegiatan MABIT adalah pelaksanaan Shalat Tahajjud berjamaah pada dini hari, dilanjutkan dengan muhasabah dan Dzikir Al-Ma'tsurat.

Aqila Zahira Achmad, salah seorang murid kelas 5, mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru dari kegiatan ini.
"Seru! Paling berkesan waktu shalat Tahajjud bareng-bareng, rasanya tenang sekali meskipun ini bukan kegiatan Mabit pertama yang diadakan sekolah," ungkap Aqila. "Tadi kami juga belajar tentang hal-hal yang membatalkan wudhu dan kesalahan-kesalahan kecil dalam shalat yang ternyata penting. Jadi lebih mengerti sekarang, gak cuma ikut-ikutan."
Kegiatan yang dimulai sejak Jumat pukul 16.00 WIB dan berakhir pada Sabtu pukul 06.30 WIB ini berlangsung dengan lancar. Kesuksesan MABIT CERIA tidak lepas dari kerja sama solid seluruh panitia, yang terdiri dari guru dan karyawan, serta dukungan penuh dari orang tua wali murid yang telah mempersiapkan dan memotivasi Ananda dari rumah.

Baca Lainnya