Malam Satu Suro, 70 Pusaka Dijamas Termasuk Tombak Abirawa

yupan
Senin, 8 Juli 2024 09:43 WIB
Sejumlah ahli waris melakukan upacar kirab Tombak Abirawa dan pusaka lainnya saat Memperingati 1 Muharram 1446 Hijriah di halaman Pendopo Batang (Foto: Istimewa)

Batang, eNews - Pemerintah Kabupaten Batang memeringati 1 Muharram 1446 Hijriah dengan melakukan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang pada Sabtu 7 Juli 2024 malam.

Penjamasan ini merupakan tradisi Pemkab Batang pada setiap tahunnya yang digelar tepat pada malam satu suro. Ada 70 pusaka yang dijamas terdiri dari 55 tombak, 14 Keris, dan satu pedang merupakan peninggalan Kanjeng Sunan Raden Sayid Nur Rochma pendiri Kabupaten Batang.

Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, penjamasan Pusaka Tombak Abirawa dan tombak lainnya dilakukan setiap setahun sekali pada malam satu suro.

“Penjamasan pusaka dilakukan untuk nguri-nguri budaya di Kabupaten Batang, karena punya pusaka bersejarah yakni tombak abirawa,” jelasnya.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk bisa menyampaikan pesan kepada masyarakat di Kabupaten Batang bahwa, mempunyai peninggalan leluhur pejuang pada zaman dulu sehingga generasi penerus tidak kehilangan sejarah.

Lani mengatakan, pelaksanaan penjamasan pusaka ini memang beberapa kali tertutup, tapi jika ke depan dibolehkan dari pihak ahli waris keluarga keturunan Pusaka Tombak Abirawa akan kita kirab di luar pendopo.

“Hal ini agar masyarakat umum juga bisa melihat secara langsung bagaimana proses kirab pusaka diarak dan bisa menjadi salah satu destinasi wisata tambahan,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo mengatakan, penjamasan pusaka dilakukan oleh kalangan praktisi, keluarga ahli waris dan tokoh masyarakat yang memang sudah ditunjuk.

Bambang menyebutkan, saat penjamasan pusaka sebenarnya masyarakat yang memang punya pusaka bisa ikut dijamas, seperti 14 keris yang merupakan milik masyarakat.

“Semoga ke depan, acara ini bisa menjadi destinasi wisata tambahan di Kabupaten Batang tinggal bagaimana cara mengemas kegiatannya bisa lebih menarik lagi,” tandasnya. (ipk)

Baca Lainnya