Surabaya, eNews - Dalam 10 tahun terakhir, Hampir setiap tahun Kondisi pasar saham Indonesia (IHSG) di bulan mei mengalami volatilitas. Volatilitas di IHSG merupakan dampak  dari penurunan harga saham-saham yang berkapitalisasi besar seperti saham Bank BRI (BBRI) , Bank Nasional Indonesia (BBNI), Astra International (ASII), Telkom (TLKM) dan sebagainya yang sering terjadi di bulan mei. Penurunan harga saham yang terjadi secara musiman tersebut, merupakan aksi penyesuaian portofolio sebagian besar investor dalam merespon laporan keuangan emiten di kuartal 1 2024 yang mulai dirilis sejak bulan april.

Ditengah volatilitas harga saham yang terjadi di bulan mei, beberapa emiten melakukan aksi korporasi mulai dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menerbitkan saham baru (Right Issue), hingga membagikan laba perusahaan pada pemegang saham (Dividen). Dividen yang dibagikan setiap emiten memiliki nilai yang berbeda-beda, disesuaikan dari laba perusahaan di tahun sebelumnya dan melalui persetujuan para pemegang saham melalui RUPS. Beberapa emiten yang akan membagikan dividen di bulan ini memiliki Yield yang diatas suku bunga acuan, sebagai berikut :

---

Emiten                                                Kode        Deviden         Yield

---

PT Triputra Agro Persada Tbk         TAPG        Rp.        91     14.00%

---

PT Bukit Asam Tbk                           PTBA        Rp. 397.71       3.53%

---

PT  Astra International Tbk              ASII           Rp. 421.00       8.25%

---

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk  MFMI          Rp.   37.00       6.98%

---

Sumber : RTI Business

Mencari Dividen dapat menjadi salah satu opsi yang dapat diambil sebagai strategi dalam menghadapi volatilitas harga saham di bulan mei.

Disclaimer : artikel ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. enews.id tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.