Pembinaan Asatidz Yayasan Bina Insan Kamil Tuban Hadirkan Ahmad Albushili

Salman Al Farisi
Sabtu, 3 Mei 2025 18:16 WIB
Istimewa

Tuban, eNews - Tokoh pendidik dari Universitas Al Azhar Cairo Mesir, Dr. Ahmad Albushili Al Azhari dihadirkan oleh Yayasan Bina Insan Kamil (Yabika) Tuban pada Sabtu (3/4/2025) untuk memberi kuliah umum. 

Menurut Ketua Umum Yabika Tuban, KH. Imam Mawardi Ridlwan bahwa kuliah umum untuk meningkatkan kwalitas para pengajar di Yabika Tuban. Mengapa? Karena keberadaan guru sebagai pilar utama dan terpenting dalam mewujudkan pendidikan berkualitas. Guru itu mulia. Karena itu dalam meningkatkan kualitas para guru.

"Guru harus sering diajak berkumpul untuk mendapatkan wawasan terutama dari pakar pendidikan agar memiliki bekal yang baik dalam mendidik, dan membina para muridnya," jelas Abah Imam.

Masih menurut Abah Imam, para guru merupakan sosok yang memberi tauladan dalam menyebarkan ilmunya. Mereka juga menjalin interaksi intensif dengan para wali murid agar mampu mendampingi murid dengan optimal.

Dalam kuliah umum  di Yabika Tuban (3/5), anggota Lembaga Fatwa Mesir, DR. Ahmad Albushili Al Azhari   memaparkan bahwa para pendidik itu cendekia sebagai peruskan risalah al ambiya', para nabi. Sedangkan para pencari ilmu berada pada sayap para malaikat. Mencari ilmu itu desain dari Gusti Alloh Ta'ala. Semua amal baik pencari ilmu dinilai ibadah oleh Gusti Alloh Ta'ala. 

Menurut Albushili, pendidikan yang efektif dimulai dengan memilih kitab yang kemudian dikemas dalam kurikulum, ini yang pertama. Yang kedua harus memilih murid. Pilih murid yang giat belajar. Yang ketiga harus ada guru yang menjadi tauladan. 

Dan yang keempat adalah memilih manhaj yaitu metode. Pilih metode yang baik dan sesuai usia. Kegiatan belajar mengajar harus memilih metode. Jika metode salah akan menjadi rusak. Dan terakhir yang kelima harus didukung oleh lingkungan yang kondusif. Lingkungan yang terbaik untuk pembelajaran. 

Albushili yang juga sebagai anggota Lembaga Fatwa Mesir (di Indonesia seperti MUI) menekankan bahwa pendidikan harus membina akhlak murid. Di antaranya harus menjaga lisan. Lisan yang bersih. Tidak boleh berbohong. Sebaiknya murid juga tidak banyak perkataan tanpa faedah, ini yang pertama. 

Yang kedua harus diusahakan pikiran yang baik dan bersih. Yang ketiga adalah hati yang suci, hati yang bersih. Pendidikan hati itu penting karena sesungguhnya yang sedang direbut oleh iblis adalah hati manusia bukan organ tubuh lainnya. Yang keempat adalah bersih perut dari asupan yang harom. Ilmu itu nur, jika ada asupan yang harom maka akan menghapus cahaya. Dan yang kelima adalah menjaga penglihatan dari segala kemaksiatan dan kemungkaran. Serta menjaga pendengaran dari segala hal yang harom. 

Syaich Albushili menekankan para murid untuk dilatih wirid dan berdzikir. Pertama membaca semacam wirdul latief di waktu pagi dan sore. Yang kedua murid dibiasakan membaca surat Al Ikhlas sebanyak sepuluh kali pagi dan sepuluh kali sore. Yang ketiga diajak membaca istighfar. 

Setiap murid diadakan waktu sepuluh menit untuk membaca istighfar. Demikian pula sore juga disiapkan sepuluh menit untuk beristighfar. Yang keempat membaca Al Qur'an. Dan terakhir yang kelima adalah membaca sholawat. 

Kuliah umum oleh Albushili di Yabika Tuban ditutup dengan tanya jawab dan dilanjutkan dengan do'a. Dalam rihlah ilmiah yang sangat berkah tersebut Albushili memberi ijazah sanad hadits muasasal kepada para guru di Yabika Tuban.

Baca Lainnya
Siswa Spemnas Belajar Teladani 4 Sifat Wajib Rasulullah SAW 
Moh Hal Aftarif Kot Pradana
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 18 Hari
1.140 Jemaah Haji Tiba di Embarkasi Surabaya
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 20 Hari