Piyu Padi: Perjalanan dari Kru Gitar Dewa 19 hingga Menjadi Gitaris Legendaris
yupan
Minggu, 13 April 2025 00:04 WIB

Siapa yang tak kenal Piyu, gitaris utama Padi Reborn yang dikenal dengan permainan gitarnya yang emosional dan komposisi lagu-lagu yang khas? Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebelum sukses bersama Padi, Piyu pernah menjadi kru gitar untuk Dewa 19.
Awal Perjalanan Piyu di Dunia Musik
Piyu, yang memiliki nama asli Satriyo Yudi Wahono, lahir pada 15 Juli 1973 di Surabaya. Sejak muda, ia sudah tertarik dengan musik, khususnya gitar. Saat masih kuliah di Universitas Airlangga, ia mulai serius mengasah kemampuannya dalam bermusik.
Pada pertengahan 90-an, ketika Dewa 19 sedang naik daun dengan formasi awalnya yang terdiri dari Ahmad Dhani, Andra Junaidi, Erwin Prasetya, dan Ari Lasso, Piyu mendapat kesempatan untuk bergabung dengan mereka, bukan sebagai anggota band, melainkan sebagai kru gitar.
Menjadi Kru Gitar Dewa 19
Sebagai kru gitar, tugas Piyu adalah memastikan gitar-gitar Andra Junaidi dalam kondisi terbaik sebelum naik panggung. Ia juga membantu dalam proses soundcheck dan perawatan peralatan gitar. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga baginya. Ia bisa melihat langsung bagaimana Dewa 19 bekerja secara profesional, mulai dari aransemen musik hingga strategi panggung.
Di balik layar, Piyu sering berdiskusi dengan Andra dan Ahmad Dhani mengenai musik. Ia menyerap banyak ilmu tentang komposisi lagu dan teknik permainan gitar. Bahkan, pengalaman ini semakin memperkuat impian Piyu untuk membentuk band sendiri.
Mendirikan Padi dan Sukses di Industri Musik
Setelah cukup lama menjadi kru Dewa 19, Piyu mulai serius membentuk bandnya sendiri. Pada 1996, bersama teman-temannya, ia mendirikan Padi. Dengan karakter musik yang berbeda dari Dewa 19, Padi berhasil mencuri perhatian industri musik Indonesia dengan lagu-lagu seperti Begitu Indah, Kasih Tak Sampai, dan Mahadewi.
Perjalanan Piyu dari seorang kru gitar hingga menjadi gitaris dan komposer utama Padi membuktikan bahwa kerja keras dan pengalaman di belakang layar bisa menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Hari ini, Piyu bukan hanya dikenal sebagai gitaris, tetapi juga sebagai pencipta lagu-lagu yang melekat di hati banyak orang.
Kisah ini mengajarkan bahwa setiap perjalanan memiliki proses, dan terkadang, langkah-langkah kecil seperti menjadi kru justru membuka jalan menuju impian yang lebih besar.
Baca Lainnya
TIM Floorball MIM 25 Bermain dengan Penuh Chemistry
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Platinum Adisucipto Hotel Yogyakarta Rayakan Ulang Tahun ke-9 dengan Gelaran Platinum Fun Run 2025
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
49 Tahun Ramayana Ballet Purawisata, Menjaga Api Tradisi di Panggung Budaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 20 Hari
Adnan Fiki Abidin, Siswa Ma Muhammadiyah 3 Kanor Mewakili Bojonegoro di Porseni Jatim 2025
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Buku Bagaimana Jika Aku Tidak Berhasil? : Diapresiasi Sebagai Obat Patah Semangat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Ketika Cinta Bertumbuh di Gerbong Kereta: Ulasan Novel Di Balik Kereta
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Raih Juara 2, Pelindo U11 Tampil Solid
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Rollercoaster Gressia FC Cup 2025, Pelindo U11 Raih Juara 3
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Pemuda Muhammadiyah Bulak Raih Juara 1 Turnamen Futsal PDPM Cup 2025
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Kejutan di Gressia FC Cup 2025 U-11: Tanpa Pemain Bintang, Pelindo Bermain Fantastis
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan