Prihatin Kasus Perkawinan Anak, LPA Jatim-Pemkab Jember dan Malang Susun RAD P3A Tahun 2024-2029

yupan
Jumat, 5 Juli 2024 18:04 WIB
Foto/Istimewa

Jember, eNews - Dalam upaya melindungi anak-anak dari praktik perkawinan anak, LPA Jawa Timur dengan dukungan pemerintah kanada – Unicef melalui program BERANI II (Better Reproductive Health and Rights for All in Indonesia) telah menyelenggarakan dua acara penting di Kabupaten Jember dan Kabupaten Malang. 

Kegiatan tersebut bertujuan untuk asistensi dan review draf Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat.

Asistensi review draf RAD Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak diadakan di Kantor BAPPEDA Kabupaten Jember, Selasa (2/7/24) dan di buka Kabid PPM BAPPEDA Jember Bapak Sandy.

“Kebetulan di Jember angka stunting tinggi, perkawinan anak tinggi saya mendukung program BERANI II ini dan mereplikasi ketika ada hasilnya untuk perubahan di desa lainnya," ungkapnya.

Sesi selanjutnya, pemaparan draf RAD oleh Tim RAD Kabupaten Jember oleh Joko Jack dari DP3A, dilanjutkan Tim Asistensi RAD Provinsi dan peserta yang hadir memberikan masukan dan review untuk penyempurnaan draf RAD tersebut.

Sementara, pada tanggal 3 Juli 2024, kegiatan serupa diadakan di Kabupaten Malang yang bertujuan untuk membahas dan mengevaluasi draf RAD Pencegahan Perkawinan Anak di wilayah tersebut. 

Kegiatan ini juga melibatkan berbagai OPD setempat dan berlangsung di Kantor BAPPEDA Kabupaten Malang.

Acara berlangsung dari pukul 09.00 hingga 15.30 WIB tersebut juga dihadiri oleh OPD tingkat provinsi DP3AK, DINKES, DIKNAS, dan BKKBN. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen kuat dalam upaya melindungi anak-anak dari perkawinan dini.

Kegiatan asistensi dan review draf RAD Pencegahan Perkawinan Anak di Kabupaten Jember dan Kabupaten Malang merupakan langkah konkret dalam upaya melindungi anak-anak dari praktik perkawinan dini. 

Dengan kolaborasi antara Pemerintah Kanada, Unicef, LPA Jawa Timur, OPD, dan berbagai pihak terkait, diharapkan upaya ini dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Jawa Timur.

Sementara, koordinator program Budiyati mengajak untuk mendukung dan berkontribusi pada agenda tersebut.

"Mari kita bersama-sama mendukung dan berkontribusi dalam setiap langkah untuk melindungi anak-anak dari perkawinan dini, demi masa depan mereka, ojo oleh rabi sik," tandasnya mengakhiri kegiatan asistensi RAD Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak di Jatim. (Reza)

Baca Lainnya