Sambut Hari Kartini, PUAN DPD Surabaya Gelar Senam Sehat

yupan
Jumat, 18 April 2025 20:39 WIB
Ketua PUAN DPD Surabaya sekaligus anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah (atas), Ketua panitia Dini Widjajanti SPd (bawah) ketika memberikan sambutan agenda senam dalam rangka menyambut hari Kartini. (Foto:Yuda/eNews)

Surabaya, eNews - Dalam rangka menyambut hari Kartini, Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) kota Surabaya melaksanakan senam dengan memakai kebaya di Taman Hiburan Kenjeran Surabaya, Jumat (18/4/2025).

Kegiatan tersebut diikuti sekitar 50 pengurus dan anggota PUAN Surabaya.

Ketua panitia Dini Widjajanti SPd menyatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menyambung silaturrahim sehingga termotivasi untuk aktif dalam kegiatan PUAN Surabaya.

"Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk memperingati hari Kartini, mengenang jasa beliau dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, kesetaraan gender, dahulu wanita hanya masak, macak, dan manak, tetapi sekarang luar biasa, tidak kalah dengan laki-laki, tetapi tidak boleh kebablasan," ujarnya.

Lebih lanjut Dini Widjajanti menambahkan, sesuai dengan tema "Mens Sana in Corpore Sano", dalam bahasa latin berarti, "Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat". Jadi supaya sehat dilaksanakan senam supaya sehat luar dalam.

"Saya berharap semua pengurus dan anggota PUAN Surabaya berpartisipasi aktif supaya semua kegiatan bisa terlaksana dengan baik," harapnya.


Pengurus dan anggota PUAN DPD Surabaya senam memperingati hari Kartini dengan memakai kebaya. (Yuda/eNews)

Sementara itu, ketua PUAN DPD Surabaya sekaligus anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya dr Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah menyampaikan banyak terima kasih kepada semua yang terlibat atas terselenggaranya kegiatan senam dalam rangka menyambut hari Kartini.

"Kegiatan ini, sebenarnya adalah untuk healing atau refreshing supaya kepenatan bisa hilang untuk sejenak, kalau kita happy, maka keluarga juga akan senang. Walaupun kita ada emansipasi perempuan, namun jangan kebablasan," pesan dokter Zuhro.

Sebagai perempuan, sambung dokter Zuhro, tetap harus mempunyai fungsi sebagai penerus generasi. Sejatinya perempuan adalah guru utama di keluarga. Pendidikan yang paling utama dilakukan oleh orang tua.

"Kalau ayah sebagai kepala sekolah, maka kita senang perempuan atau ibu adalah sebagai gurunya. Jadi keluar harus mempunyai misi dan visi, mau dibawa kemana keluarga kita dan dengan cara apa," tuturnya.

Itulah yang dimaknai sebagai emansipasi perempuan oleh dokter Zuhro.

"Perempuan harus kuat menanggung beban hidup, jadi tidak boleh mudah mengeluh, harus kuat olah pikir, jasmani, maupun rohaninya," ujarnya.

"Saya juga sampaikan banyak terima kasih atas bantuan teman-teman di taman hiburan pantai Kenjeran, semoga menjadi amal ibadah," pungkasnya.

Diakhir acara senam, ada pembagian hadiah dari dokter Zuhro untuk kostum terunik, gerakan terheboh, gerakan paling semangat, kostum terbaik dan gerakan paling sempurna.

Dilanjutkan ramah tamah dengan menyantap menu khas Kenjeran yaitu ikan laut dan minuman degan segar.

Baca Lainnya
Gerakan Menanam Sejuta Pohon Matoa Di MTs Negeri 1 Kota Surabaya 
Imma Laili Rahmawati
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Hari
Muhammadiyah Sampaikan Duka Cita untuk Paus Fransiskus
M Arif'an
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Hari
Monitoring dan Evaluasi Ujian Madrasah di MTs Negeri 1 Surabaya 
Imma Laili Rahmawati
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Hari