Surabaya, eNews – SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya kembali menggelar pengajian rutin yang diikuti oleh seluruh guru dan karyawan, Rabu (10/9). Pada kesempatan kali ini, sekolah menghadirkan Ustadz Nadjih Ihsan dengan materi yang sangat penting bagi kehidupan beragama, yaitu “Takut Syirik terhadap Generasi Muda”.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Nadjih Ihsan menyampaikan bahwa syirik adalah bentuk kezaliman yang paling besar, sebab ia merampas hak Allah SWT sebagai satu-satunya yang berhak disembah. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an bahwa dosa syirik tidak akan diampuni kecuali dengan taubat yang sebenar-benarnya.

“Syirik bukan hanya terjadi di masa jahiliyah, tetapi bisa menimpa siapa saja, termasuk generasi muda kita. Karena itu, kita wajib selalu waspada,” tegasnya.

Ustadz Nadjih mencontohkan bagaimana Nabi Ibrahim AS memohon perlindungan kepada Allah agar dirinya dan keturunannya dijauhkan dari perbuatan syirik. Rasulullah SAW pun pernah mengingatkan para sahabat tentang bahaya syirik kecil (riya’), yaitu beribadah bukan karena Allah melainkan untuk dipuji manusia.

“Kalau para sahabat saja dikhawatirkan terjerumus dalam riya’, maka kita lebih patut khawatir,” jelasnya.

Beliau juga mengingatkan pentingnya pesan orang tua kepada anak-anaknya sebagaimana dilakukan Nabi Ya’kub AS, yang menanamkan tauhid hingga akhir hayatnya. Hal ini menjadi teladan agar setiap orang tua selalu menjaga aqidah anak cucunya.

Lebih lanjut, Ustadz Nadjih memaparkan dampak buruk syirik, antara lain:

Merendahkan derajat dan kemuliaan manusia yang telah Allah muliakan.
Menjadi sumber khurafat, kebatilan, dan kesesatan.
Melahirkan ketakutan serta kecemasan batin.
Menjadi kezaliman terbesar terhadap Allah SWT.
Menjadi sebab kekekalan di neraka bagi yang tidak bertaubat.

Pengajian ini berlangsung khidmat, seluruh guru dan karyawan mengikuti dengan penuh perhatian. Pesan utama yang dapat diambil adalah bahwa takut syirik harus selalu ditanamkan, terutama bagi generasi muda, agar aqidah tauhid tetap terjaga sepanjang zaman. (Choir)