KKN 36 UM Surabaya Bawa Inovasi Aquaponik dan Olahan Lele Beku, Wujudkan Solusi Pangan dan Usaha di Lahan Sempit
Mutiara Putri Nurjannah
Senin, 11 Agustus 2025 12:24 WIB
.jpg)
Surabaya - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 36 Universitas Muhammadiyah Surabaya menggelar program kerja minggu ke-4 dengan memperkenalkan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa sistem aquaponik. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan TK Aisyiyah 24. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu jamaah PRA Sawahan dengan antusias. Aquaponik dikenalkan sebagai inovasi yang mampu memaksimalkan lahan sempit menjadi sumber pangan berkelanjutan sekaligus membuka peluang usaha.
Sistem aquaponik yang disosialisasikan menggabungkan budidaya ikan lele dan tanaman sayur dalam satu ekosistem terpadu. Air kolam lele dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman, sementara tanaman membantu menjaga kualitas air untuk ikan. Metode ini dinilai efektif menjawab tantangan tingginya kebutuhan pangan di wilayah perkotaan dengan lahan terbatas. “Dengan aquaponik, masyarakat tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi juga menjadikannya peluang usaha,” ujar Alfin, salah satu anggota KKN 36.
Selain memperkenalkan aquaponik, kegiatan ini juga menghadirkan sosialisasi pengolahan lele yang dapat dibekukan dan dikemas menggunakan plastik vacuum sealer. Metode ini membuat produk olahan lele menjadi lebih tahan lama, higienis, dan memiliki nilai jual tinggi. Dalam sesi praktik, ibu-ibu jamaah dilatih langsung bagaimana mengolah, mengemas, dan menyimpan lele beku sehingga siap dipasarkan.
Untuk memperkuat keberlanjutan usaha warga, tim KKN 36 turut membantu proses legalitas usaha melalui pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi halal food bekerja sama dengan Halal Center UM Surabaya. Langkah ini memberikan kepastian hukum dan jaminan halal bagi produk olahan, sehingga bisa dipasarkan lebih luas dan bersaing di pasaran.
Program ini diharapkan mampu mendorong masyarakat PRM Sawahan untuk lebih memanfaatkan lahan sempit yang ada, mengolah hasil panen secara bernilai tambah, serta mengembangkan usaha mandiri yang berdaya saing. Sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan solusi atas tantangan pangan sekaligus memperkuat perekonomian warga.
Baca Lainnya
SD Muhammadiyah 29 Surabaya Akan Melaksanakan Khitanan Gratis, Ini Jadwal dan Syaratnya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Nabung Jubah: Melatih Simpati dan Empati Sejak Dini
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 7 Hari
Anak Asuh LKSA Muhammadiyah Nyai Walidah Kembali ke Sekolah dengan Ceria
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 15 Hari
39 Anak Asuh Dapat Beasiswa MPKS-LKSA Muhammadiyah Nyai Walidah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Muhammad Ali Berbagi Kebaikan, Bantuan Pendidikan dan Sembako untuk Warga Asemrowo Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 21 Hari
KAI Daop 8 Surabaya Peduli Tuna Netra Indonesia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
PTPN I Regional 5 Salurkan Bantuan 26 Juta Rupiah ke Yayasan Yatim Kepodang Mandiri Sidoarjo
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Libur Sekolah, KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Karangcangkring Gandeng Nurul Hayat Gelar Khitan Bahagia
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Seru! 68 Santri LKSA Muhammadiyah Nyai Walidah Outbound Bersama KIDS
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan