Mendidik dengan Hati dan Cinta Pendidik dan Tendik M26 Surabaya Fokus Menjadi Teladan

yupan
Sabtu, 27 September 2025 13:35 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - Puluhan guru dan karyawan SD Muhammadiyah 26 Surabaya mengikuti pembinaan rutin bulanan pada Sabtu, 28 September 2025. Dalam pertemuan inspiratif tersebut, para pendidik diingatkan kembali tentang komitmen fundamental dan ruh sejati profesi mereka, dengan landasan kuat bahwa "Guru adalah jiwaku."

Niat sebagai Ibadah dan Wujud Pengabdian

Sejak melangkah dari rumah, para pendidik telah memantapkan niat sebagai mujahid di jalan ilmu. Niat bekerja diniatkan sebagai amal 'iyyah, menjadikan setiap langkah sebagai ibadah. Menurut peserta, ruh keguruan hidup dalam diri mereka saat mereka hadir menyambut siswa dengan sepenuh hati.

Komitmen sebagai guru profesional ini diwujudkan melalui upaya mengembangkan potensi peserta didik secara utuh. Ustaz Reza mencontohkan dedikasi ini. "Mengantar anak lomba sampai juara adalah salah satu wujud pengabdian guru," ungkapnya, merujuk pada kesungguhan guru dalam mendampingi siswa hingga meraih prestasi.

 

Pemateri, Bu Tatik, menegaskan bahwa profesionalisme guru tidak hanya berhenti pada kemampuan teknis mengajar, tetapi harus berangkat dari rasa cinta terhadap profesi. "Jika kita mencintai profesi sebagai guru, maka segala sesuatunya akan terasa indah,” ujarnya di hadapan peserta.

Menjaga Integritas dan Menjadi Teladan

Sejalan dengan itu, Bu Tatik mengingatkan bahwa profesi guru adalah profesi yang sangat mulia. Oleh karena itu, setiap guru harus terus menjaga niat dan integritas dalam mengajar.

Para peserta juga menekankan pentingnya peran guru sebagai teladan. Guru bukan hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga model perilaku bagi peserta didik. Sikap, tutur kata, dan tindakan harus mencerminkan jiwa pendidik sejati. Selain itu, guru juga dituntut menjadi pengingat dalam kebaikan bagi rekan sejawat.

Harmonisasi Kerja dan Penguat Spiritual

Untuk membangun suasana kerja yang harmonis, komunikasi dua arah dianggap sangat penting guna menghindari prasangka buruk (suudzon). Dengan terbukanya ruang dialog, kerja sama tim dapat terjalin lebih baik.

Sebagai penguat spiritual, para guru juga diingatkan kembali pada kandungan Surat At-Taubah ayat 105. Ayat yang menyatakan bahwa segala amal yang dikerjakan manusia akan disaksikan oleh Allah ini menjadi pengingat bahwa setiap tugas dan tanggung jawab yang dijalankan guru tidak pernah luput dari pengetahuan-Nya.

Melalui pembinaan ini, semangat pengabdian dan komitmen pendidik semakin diteguhkan, dengan fokus pada: mencintai profesi, mendidik dengan hati, menjadi teladan, dan terus mengembangkan potensi anak didik demi masa depan yang lebih baik. (Amel/Novi)

Baca Lainnya