Moderasi Beragama untuk Kerukunan dan Kedamaian Bangsa Indonesia
Salman Al Farisi
Minggu, 14 Juli 2024 19:17 WIB
Jakarta, eNews - Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program Moderasi Beragama di Hotel Mercure Serpong Alam Sutera, Kamis-Sabtu (11-13/7/24).
Kegiatan yang dihadiri 34 ketua Tim Kerukunan Umat Beragama (KUB) Provinsi se-Indonesia, Pengurus Pokjanas Penyuluh, Pengawas dan Guru lintas agama.
Kegiatan tersebut selain membicara program-program strategis untuk kerukunan umat beragama juga berusaha mengedukasi atas kesalahpahaman masyarakat terhadap program Moderasi Beragama.
Moderasi Beragama adalah inisiatif yang dicanangkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan keseimbangan dan keharmonisan dalam kehidupan beragama di Indonesia.
Namun, terdapat sejumlah kesalahpahaman yang perlu diluruskan agar masyarakat dapat memahami esensi dan manfaat dari program ini dengan lebih baik.
Kesalahpahaman pertama, Moderasi Beragama Mengurangi Ketaatan Beragama
Klarifikasi dari kesalahpahaman pertama, bahwa Moderasi Beragama tidak bertujuan untuk mengurangi ketaatan atau semangat keagamaan seseorang.
Namun program ini mendorong pemahaman agama yang mendalam, tetapi dengan cara yang inklusif dan toleran terhadap perbedaan. Moderasi Beragama menekankan pada pentingnya menghindari ekstremisme dan radikalisme yang dapat merusak keharmonisan sosial.
Kesalahpahaman kedua Moderasi Beragama Mengancam Identitas Keagamaan
Klarifikasi kesalahpahaman kedua, Moderasi Beragama bukanlah upaya untuk merubah identitas keagamaan seseorang. Program ini menghargai keberagaman dan identitas masing-masing agama, serta mendorong dialog antar agama untuk menciptakan saling pengertian dan penghormatan.
Tujuan utamanya adalah menciptakan lingkungan di mana setiap individu dapat menjalankan ibadah dengan damai tanpa mengancam hak orang lain.
Kesalahpahaman ketiga, Moderasi Beragama Menghancurkan Syariat
Klarifikasi kesalahpahaman ketiga, Moderasi Beragama tidak bertujuan untuk menggantikan atau menghancurkan syariat agama. Program ini justru mendorong umat untuk memahami syariat dengan cara yang bijak dan adaptif terhadap konteks sosial saat ini. Dengan demikian, syariat dapat dijalankan secara harmonis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kesalahpahaman keempat, Moderasi Beragama adalah Bentuk Sekularisme
Klarifikasi kesalahpahaman keempat, Moderasi Beragama bukanlah bentuk sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan publik. Program ini menekankan pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, namun dengan cara yang tidak memaksakan keyakinan tertentu kepada orang lain.
Moderasi Beragama mengajak umat untuk menerapkan nilai-nilai universal seperti keadilan, kedamaian, dan kasih sayang yang diajarkan oleh semua agama.
Kesalahpahaman kelima, Moderasi Beragama adalah Agenda Tersembunyi Pemerintah
Klarifikasi kesalahpahaman kelima, Program Moderasi Beragama bukanlah agenda tersembunyi, melainkan inisiatif transparan yang bertujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Kementerian Agama berkomitmen untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk tokoh agama, akademisi, dan masyarakat umum, dalam merumuskan dan melaksanakan program ini.
Program Moderasi Beragama adalah langkah strategis untuk membangun masyarakat yang inklusif, toleran, dan damai. Dengan memahami esensi program ini, masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam upaya menciptakan harmoni sosial dan memperkuat persatuan bangsa.
Mari kita bersama-sama mendukung Moderasi Beragama demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Semoga ulasan ini dapat membantu meluruskan kesalahpahaman dan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang program Moderasi Beragama. (Gus Boy)
Baca Lainnya
Kemenag Tuban Gelar Jalan Sehat Lintas Agama
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 23 Hari
115 Jamaah KBIHU Muhammadiyah Surabaya Ikuti Biometrik dari Kemenag
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 29 Hari
Rakor Kemenag Jatim, Urutkan Keberangkatan Kloter Jemaah Haji 2025 dengan Musyawarah Mufakat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Ribuan Peserta CPNS Kemenag Jalani Ujian SKB Non CAT, Rebutkan 2.021 Formasi di Jatim
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
SD Nurul Hidayah Gelar Peringatan Maulid Nabi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Bulan
Ratusan Jamaah dan Simpatisan Muhammadiyah Sukomanunggal Surabaya Hadiri Pengajian At-Tanwir
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Bulan
Pengajian Sakinah PCM Krembangan, Penyebab Keretakan Rumah Tangga
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Bulan
Ali Djunaidi Ulas Bagaimana Memunculkan Rasa Takut Kepada Allah SWT
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Bulan
Dakwah Nabi Musa Kepada Raja Fir'aun
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Bulan
Ketum PBNU Dapat Mandat Khusus "Dandani" PKB
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Bulan