Raminten Jamu-Joke & Jazz: Merayakan Warisan Jogja Lewat Jamu, Humor, dan Musik
Any Sayekti
Rabu, 30 Juli 2025 00:09 WIB

Yogyakarta, eNews.id — Nama Raminten sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut budaya Yogyakarta. Sosok ini bukan hanya ikon hiburan, tapi juga simbol kehangatan, kreativitas, dan kearifan lokal.
Di balik ketenarannya, ada tokoh legendaris almarhum Hamzah Soeleman, pendiri Raminten Group, yang merintis dari panggung teater hingga mendirikan tempat kuliner yang kini menjadi ikon wisata kota.
Untuk mengenang dedikasi dan warisan budaya yang telah dibangunnya, Raminten Group menghadirkan sebuah pertunjukan budaya unik bertajuk “Raminten Jamu-Joke & Jazz”.
Acara ini menjadi penggabungan tiga elemen khas Jogja: jamu tradisional, humor lokal, dan musik jazz, dikemas dalam sebuah pengalaman budaya yang meriah, inklusif, dan penuh makna.
Harmoni Tradisi dan Inovasi
Raminten bukan sekadar tempat makan dengan dekorasi nyentrik. Ia adalah simbol cinta pada tradisi. Salah satu pilar utama Raminten adalah jamu, yang selama ini disajikan dengan gaya modern namun tetap mempertahankan resep-resep tradisional Nusantara.
Dalam berbagai outlet-nya, Raminten memperkenalkan jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat masyarakat masa kini.
Humor pun menjadi bagian penting dari identitas Raminten. Guyonan khas Jogja yang ceplas-ceplos, slengekan, dan membumi, membuat pengunjung merasa dekat dan diterima.
Sementara itu, musik jazz dipilih sebagai elemen ekspresif yang lentur dan bebas—seperti karakter Raminten itu sendiri.
Gabungan ketiga unsur ini menjadi semangat dari festival “Raminten Jamu-Joke & Jazz”, yang tahun ini untuk pertama kalinya digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap sang pendiri dan juga sebagai perayaan identitas budaya Yogyakarta yang unik.
Aksi 100 Raminten di Tengah Kota
Festival akan dimulai dengan aksi serentak 100 penampil berkarakter Raminten pada 1 Agustus 2025, pukul 13.00–15.00 WIB, di lima titik strategis Kota Jogja yaitu: Perempatan Jl. Jenderal Sudirman, Perempatan Gejayan–Condong Catur, Perempatan Pojok Beteng Wetan–Jl. Parangtritis, Perempatan Wirobrajan, Perempatan UGM–Manna Kampus.
Mereka akan tampil secara musikal dengan nuansa jazz dan membagikan flyer produk Raminten Group kepada masyarakat.
Penampilan ini bukan hanya promosi, tetapi juga bagian dari upaya memperkenalkan kembali jamu dan seni pertunjukan tradisional dalam bentuk yang segar dan menarik.
Tepat pukul 17.00 WIB, seluruh penampil akan berkumpul di Tugu Pal Putih, ikon kota Jogja, untuk membagikan bunga kepada masyarakat sebagai bentuk rasa terima kasih dan penghormatan atas dukungan masyarakat selama ini.
Puncak Acara di Benteng Nata Dharma
Puncak festival akan digelar pada 2 Agustus 2025 di Benteng Nata Dharma – The Waroeng of Raminten, yang berlokasi di Jl. Kaliurang KM 15,5.
Area ini akan disulap menjadi ruang pertunjukan budaya yang hidup, dengan musik siter khas Raminten, stand jamu, dan instalasi seni yang mencerminkan filosofi Jawa.
Pengunjung akan disambut berbagai stan jamu dari Omah Jamunya Bu Ratu, yang menyajikan minuman herbal tradisional seperti kunyit asam, beras kencur, dan wedang uwuh. Stand-stand tersebut sekaligus menjadi media edukasi tentang khasiat tanaman Nusantara.
Acara ini juga akan menampilkan deretan musisi dan seniman, di antaranya: Sendratari Cabaret Raminten, Lantai Merah Jazz Collective, Owah Gerr Band, The Asam Garam, Nano Tirto, Wisben Sulap Bocor, Eko Bebek – Dibyo Primus Project.
Seluruh pertunjukan dikurasi oleh Bagus Setyawan, seniman Jogja yang dikenal dengan pendekatan kreatif dan kolaboratifnya dalam menyatukan seni tradisional dan kontemporer.
Menuju Festival Tahunan
“Raminten Jamu-Joke & Jazz” bukan hanya satu kali pertunjukan, tetapi awal dari sebuah tradisi tahunan.
Festival ini dirancang menjadi ruang ekspresi budaya Yogyakarta dalam bentuk yang lebih inklusif dan relevan bagi generasi muda, tanpa kehilangan ruh lokal yang menjadi kekuatannya.
Melalui perayaan ini, warisan Pak Hamzah Soeleman bukan hanya dikenang, tapi terus dihidupkan dalam bentuk yang dinamis.
Dari jamu ke jazz, dari guyon ke pertunjukan, semuanya dirangkai dalam semangat cinta terhadap budaya Indonesia. (Sayekti)
Baca Lainnya
TPK Nilam dan TPK Berlian Siap Terapkan Layanan Terminal Booking Sistem
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
TPK Bangendang Tambah Satu Unit Alat Quay Container Crane
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Pertemuan Wedding Organizer di Yogyakarta Perkuat Kolaborasi dan Soliditas Industri Pernikahan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
TPK Nilam Catat Peningkatan Kinerja 10 Persen Semester I 2025
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 15 Hari
Midea Electronics Indonesia Luncurkan Program '1 Tahun Rusak, Ganti Baru'
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Penerapan Sistemasi Operasi Terminal Roro dan Penumpang di PT Pelindo Multi Terminal Branch Gresik
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
PT REI Sistem Indonesia Group Sukses Gelar Pelatihan PMR Manajemen Resiko BPOM
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Lanjutkan Dukungan Program Pengentasan Stunting di Semampir, SPTP dan TPS Hadir dengan PELITA
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Filipina, Destinasi Ramah Keluarga Selama Liburan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 17 Hari