Rekomendasi Cara Pemberian ASI Perah Menurut Direktur Gizi Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes Lovely Daisy
yupan
Senin, 3 Juni 2024 12:49 WIB
Jakarta, eNews - Menyusui merupakan salah satu rekomendasi global pemberian makan bayi dan anak, yang mana ASI merupakan makanan utama dan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan.
Selanjutnya, kata Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes Lovely Daisy, untuk pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia enam bulan serta pemberian ASI yang dilanjutkan sampai usia dua tahun.
“Proses menyusui dimulai dari Inisiasi Menyusu Dini, yaitu proses kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi segera setelah bayi lahir selama minimal satu jam. Proses ini memudahkan ibu untuk mulai menyusui dan menyusui eksklusif lebih lama,” kata Daisy melalui keterangan resminya Minggu (2/6/2024).
Jika bayi tidak mendapatkan ASI, maka berisiko terserang penyakit-penyakit infeksi misalnya diare, infeksi saluran pernapasan atas, dan infeksi lainnya. Bayi dapat mengalami masalah gizi dan berisiko mengalami alergi dan intoleransi laktosa.
Bayi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes saat dewasa. Sementara itu, bagi ibu yang terhambat menyusui secara langsung, salah satunya ibu pekerja, pemberian ASI dapat dilakukan dengan ASI Perah (ASIP).
ASI perah adalah ASI yang diperas, kemudian disimpan dan diberikan kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya. ASI perah merupakan salah satu cara efektif yang dilakukan oleh ibu menyusui yang memiliki kesibukan di luar rumah.
Daisy menjelaskan apabila ibu memiliki hambatan untuk menyusui bayi langsung, ibu dapat memberikan ASI perah.
"ASI perah yang direkomendasikan diberikan kepada bayi adalah ASI segar yang diperah pada hari itu atau pada hari sebelumnya, karena kandungan zat gizi masih optimal,” kata Daisy.
Merujuk buku saku “Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) untuk Kader” terbitan Kemenkes RI 2021, ASI yang baru diperah dan disimpan dalam cooler bag, lama penyimpanan 24 jam.
ASI perah dalam ruangan (ASIP segar) tahan 4 jam dengan suhu 27 derajat sampai 32 derajat Celsius, sedangkan pada suhu kurang dari 25 derajat Celsius tahan 6-8 jam. ASI perah tahan 2-3 hari ketika ditaruh pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu kurang dari 4 derajat Celsius.
ASIP yang ditaruh di freezer pada kulkas satu pintu, lama penyimpanan 2 minggu dengan suhu di bawah titik beku, -15 derajat sampai 0 derajat Celsius. ASI perah yang disimpan di freezer pada kulkas dua pintu dapat bertahan 3-6 bulan dengan suhu -20 derajat sampai -18 derajat Celsius. (ipk)
Baca Lainnya
Pro Kontra Kontrasepsi Untuk Pelajar, Kaper BKKBN Jatim Beri Kuliah ke 250 Mahasiswa Umsida
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
MI Muhammadiyah 25 Surabaya Tanamkan Pola Hidup Sehat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Nutrisi Tepat Stunting Lewat
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Kelompok 54 KKN Mas 2024 Adakan Kegiatan Penyuluhan Dapur Sehat Atasi Stunting
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Kunjungi SMP Muhammadiyah 17 Surabaya, Puskesmas Wiyung Gelar Aksi Bergizi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Stunting Menurun! Tim KKN MAs Desa Giriwondo Edukasi Ibu-Balita
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
Babinsa Demangan Turut Aktif Sukseskan Program BIAS Di Wilayahnya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
Larangan Iklan dan Promosi, Aturan Baru Susu Formula
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
PP 28/2024: Fokus pada Kesehatan Reproduksi Remaja yang Sudah Menikah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
Grand Desain Kependudukan, Libatkan Penduduk Secara Aktif dalam Pembangunan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan