Sidoarjo, eNews - SMP Darul Fikri Sidoarjo atau biasa yang disebut dengan SMP DAFI ini patut berbangga atas pencapaian yang luar biasa dari para santrinya.

Pasalnya, dua santri putri yang bernama Annisa Dhiyaul Haq Kelas 9-C dan Humaira Nidaul Husna Kelas 9-D telah membuktikan dirinya layak bersaing pada ajang yang sangat bergengsi yaitu Pemilihan Duta Bahasa Internasional yang dilaksanakan dari November 2024 - Februari 2025 dengan tahapan seleksi yang sangat ketat dan sukses  dihelat oleh PT Ikutlomba Kreasi Media yang merupakan Perusahaan berbadan hukum dengan nomor AHU-007508.AH.01.30. 

Seperti dilansir oleh kontributor, Annisa dan Humaira menjadi satu-satunya wakil dari jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) yang bersaing dengan para pelajar SMA dan Mahasiswa S1 - S2 yang mampu menembus sampai babak puncak yakni Grand Final Pemilihan Duta Bahasa Internasional pada tanggal 01 Februari 2025 yang lalu.

Annisa mengatakan bahwa motivasi mengikuti ajang tersebut adalah untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia kepada audiens internasional.

Selain itu, dia ingin menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia tidak hanya penting di dalam negeri, tetapi juga dapat dipelajari dan diapresiasi di luar negeri.

Annisa membeberkan langkah strateginya menjadi Grand Finalis adalah fokus pada tema yang dipilih “Teknologi untuk belajar Bahasa Indonesia” melalui aplikasi teknologi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, seperti Belindo - Indonesian AI Trainer yang telah dibuat.

“Aplikasi ini menggabungkan pembelajaran bahasa dengan elemen budaya Indonesia melalui fitur interaktif seperti chatbot yang menggunakan ChatGPT API engine dan guessing game”, sambungnya.

Selain itu, Annisa juga menyampaikan bahwa dari ribuan pendaftar harus mengikuti seleksi masuk ke Babak Karantina Online dengan berlangsung selama tiga hari yakni mempelajari materi desain, penulisan esai, dan public speaking dari pemateri yang berpengalaman.

Sehingga terjaring sampai 100 peserta finalis menuju ke babak tes pemahaman dari pembelajaran (Post Test) yang telah didapatkan dari materi-materi yang telah disampaikan ketika sesi karantina.

Kemudian, Annisa dan Humaira memilih proyek daring yang ditawarkan dan berusaha membuat karya tersebut dengan penuh inovasi dan kreativitas yang tinggi agar mampu bersaing dengan pesertanya dari jenjang SMP, SMA, bahkan mahasiswa S-1 dan mahasiswa pascasarjana (S-2) yang turut ikut serta menjadi pesaing mereka.

Annisa memilih tema “Teknologi untuk belajar Bahasa Indonesia” sebagai proyek utama. Dia harus membuat berbagai macam desain dan prototipe yang sesuai dengan teknologi zaman sekarang seperti penggunaan AI serta Mobile interface, fitur yang modern serta minimalist, tak lupa mudah dipahami.

Sedangkan, Humaira mengambil proyek webinar dengan judul “Bahasa Indonesia: Jembatan Sukses di Era Global Multikultural” karena ingin menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia dapat menjadi alat komunikasi yang penting di dunia global yang penuh keberagaman.

Dengan dua proyek pilihan tersebut, mereka dinyatakan lolos tahap 100 besar dan menuju ke Babak Grand Final dengan menyisakan TOP 23 Finalis terbaik di babak grand final tersebut.

Humaira merasa kagum dengan kompetisi ini dengan menghadirkan banyak inspirasi baru baginya dan Annisa. “Pengalaman ini akan menjadi peluang dan peran saya dalam berkontribusi mempromosikan bahasa Indonesia di tingkat global serta hal ini menjadi bekal penting untuk terus berkembang dan berbagi ilmu dengan teman lain”, tambahnya.

Waka Kesiswaan Putri SMP DAFI, Holiah, S.Pd.I. selaku pembina memiliki pandangan bahwa anak yang berprestasi adalah cerminan dari kerja keras, dedikasi, dan semangat untuk terus berkembang.

Ia juga menambahkan bahwa Humira dan Annisa bukan hanya membawa kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi teman-teman mereka untuk selalu berusaha mencapai yang terbaik.

Holiah sangat terkesan terhadap Humaira dan Annisa yang sangat positif. “Mereka tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga menunjukkan sikap yang disiplin, penuh tanggung jawab, dan selalu siap untuk menginspirasi teman-temannya”, imbuhnya.

Hal senada, Kepala SMP DAFI Sidoarjo Uswatun Aisah, S.Pi.,S.Pd.,Gr. merasa sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian luar biasa yang diraih oleh dua santri putri, Humaira dan Annisa yang berhasil melaju hingga Grand Final 23 besar dalam Pemilihan Duta Bahasa Internasional.

Ia menambahkan bahwa prestasi ini juga mencerminkan keberhasilan program bilingual yang telah dijalankan, serta sejalan dengan visi sekolah dalam mencetak pemimpin yang tidak hanya hafal Al-Qur'an, tetapi juga berjiwa nasionalis dan memiliki kompetensi global.

“Keberhasilan mereka semakin istimewa karena mereka adalah satu-satunya kandidat dari jenjang SMP, bersaing dengan peserta dari jenjang SMA, S1, dan S2. Ini adalah bukti nyata bahwa santri SMP DAFI mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi”, tambahnya.

Uswatun berharap keberhasilan mereka dapat menjadi pemantik semangat bagi seluruh santri SMP DAFI untuk lebih percaya diri dalam mengejar prestasi di tingkat nasional maupun internasional.

“Sekolah akan terus mendukung dan memperkuat program bilingual serta pembinaan kepemimpinan agar semakin banyak santri yang mampu berkontribusi dan menjadi pemimpin yang hafal Al-Qur’an, berjiwa nasionalis, dan berkompetensi global”, tandasnya.