Surabaya, enews.id - Sekolah Tahfidz Berkemajuan SD Muhammadiyah 29 Surabaya (SD Mudalan) menyalurkan zakat fitrah dalam kegiatan bakti sosial (baksos) berbagi zakat kepada warga sekitar yang membutuhkan, Jumat (5/4/24).

Koordinator zakat fitrah SD Muhammadiyah 29 Surabaya Imam Ma'arif SPd menjelaskan, penerimaan Zakat fitrah yang dimulai tanggal 25 Maret 2024 hingga 1 April 2024 untuk 130 siswa dan beberapa guru karyawan terkumpul uang sebesar Rp. 2.650.000,- dan beras 270 kg dengan rincian 91 zak @3 kg.

"Jadi total beras keseluruhan sebanyak 393 kg yang akan kami bagikan kepada warga sekitar lingkungan sekolah sejumlah 131 KK", terangnya.

Untuk pembagian zakat, sambung Imam Ma'arif, pihak sekolah memprioritaskan warga sekitar yang sangat membutuhkan atau masih kost.

"Bersama perwakilan siswa, pihak sekolah turun untuk membagikan zakat fitrah dari rumah kerumah sesuai data yang diberikan oleh tim survey", paparnya.

Sementara, Kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya Jatim MA memaparkan, pihak sekolah membagikan zakat fitrah kepada warga disekitar, dimana hal tersebut menjadi program rutin yang dilaksanakan setiap tahun.

"Kegiatan tahunan pembagian zakat fitrah sudah menjadi program rutin yang kami lakukan karena kami sadar bahwa hidup itu harus mempunyai kepekaan sosial, sehingga dapat meringankan beban mereka yang nasibnya kurang beruntung", ungkap Jatim.
   
Untuk zakat fitrah kali ini, sambung Jatim MA, mengingat muridnya masih terbatas, maka pihak sekolah dapat membagikan zakat sebanyak 131 kantong beras,  setiap kantong berisi 3 kg beras.

"Mudah-mudahan tahun depan kami bisa memberikan zakat yang lebih banyak dari tahun sekarang kepada warga sekitar lingkungan sekolah", harap Jatim.

Lanjut Jatim MA, kegiatan bagi zakat fitrah kepada warga sekitar lingkungan sekolah diikuti oleh sebagian siswa perwakilan dari kelas 4 dan guru untuk menyertai pendistribusian zakat tersebut.

"Semoga dengan membagikan zakat langsung ke rumah-rumah warga, siswa semakin tersentuh hatinya kalau disekitar kita masih banyak warga yang kurang beruntung, sehingga para siswa mempunyai jiwa kepedulian yang tinggi terhadap orang lain", tandasnya. (yud)