Spiritual Camp, Cara SD Muhammadiyah 21 Surabaya Tanamkan Nilai-Nilai Spiritual dan Karakter Pada Siswa
Devi Falachiyah I, S.Pd.I
Minggu, 12 Januari 2025 21:39 WIB

Surabaya, eNews - SD Muhammadiyah 21 Surabaya baru saja mengadakan Spiritual Camp for Study di Muhammadiyah Training Center (MTC), Wonosalam Jombang.
Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu (9-11/1/2025) dan diikuti oleh 95 siswa/siswi kelas 6 serta 6 guru Ismuba dari jenjang kelas 1-6.
Dengan mengusung tema “Generasi Bertauhid, Berakhlaq dan Berilmu Harapan Bangsa”, kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai spiritual kepada siswa serta membentuk karakter siswa yang berakhlaqul karimah, mandiri dan disiplin.
Untuk menyukseskan tujuan dari kegiatan Spiritual Camp, SD Muhammadiyah 21 menghadirkan narasumber yang pakar di bidangnya, yakni Bagus Sanyoto, M.Psi (Konsultan Leadership dan Konselor Pendidikan dan Keluarga), Ferry Yudi AS, M.Pd (Ketua MPKS Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya), serta Munahar, M.Pd (Kepala SD Muhammadiyah 6 Surabaya).
Generasi yang Anti Kecanduan Game dan Sosmed
Hari pertama, peserta Spiritual Camp mendengarkan materi yang disampaikan oleh Bagus Sanyoto, M.Psi, Konsultan Leadership dan Konselor Pendidikan dan Keluarga.
Dalam penyampaiannya, Bagus menjelaskan bahwa generasi Islam zaman sekarang harus kuat agar tidak kalah dan tertinggal oleh orang-orang diluar Islam.
Maka untuk bisa menjadi generasi yang kuat harus bisa mengontrol diri, menjauhi hal-hal buruk seperti dosa-dosa lisan, istilah-istilah yang viral yang maknanya adalah hal negatif dan kecanduan game online maupun sosial media.
Karena hal-hal tersebut yang membuat generasi sekarang kalah kuat, kalah ilmu dan kalah kekuasaan dengan mereka-mereka yang tidak suka terhadap Islam.
“Anak-anak sekalian, zaman sekarang itu istilah yang viral, yang kalian sering ucapkan itu maknanya banyak yang mengandung hal negatif, nah ini yang kalian harus waspadai dan tinggalkan, kenapa? Karena generasi sekarang itu harus punya kebiasaan dan karakter yang positif. Tinggalkan game online yang buat candu itu, game online memang sengaja dirancang itu membuat pemainnya kecanduan dengan adanya kekalahan dan kemenangan, sehingga bisa membuat lupa ibadah dan lupa sekolah,” tegasnya.
Emotional Spiritual Quotient dan Renungan Siswa
Ferry Yudi AS, M.Pd, yang bertindak sebagai pemateri kedua mengajak siswa untuk merenung dan mengingat tentang kebaikan ayah dan ibu mereka. Dengan diiringi instrumen musik yang tenang, Ferry berdialog dengan siswa tentang sosok ibu dan ayah yang menjadi pahlawan dan tokoh penting dalam kehidupan siswa.
Ia kemudian mengajak para peserta Spiritual Camp beristighfar, mohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang sudah dilakukan terhadap orangtua, baik dosa lisan maupun perbuatan, dan berjanji untuk terus memperbaiki akhlaq.
Kader Muhammadiyah yang Sukses
Materi terakhir dihari ketiga disampaikan oleh Munahar, M.Pd. Di awal penyampaiannya, kepala Sekolah SD Muhammadiyah 6 Surabaya tersebut mengajak siswa untuk memahami identitas sekolahnya yaitu Muhammadiyah.
Munahar menjelaskan makna istilah Muhammadiyah dengan cara kreatif, yaitu dengan menggunakan gerakan tangan yang mengandung arti “Gerakan dakwah amar ma’ruf bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah”.
Dalam penyampaiannya, Munahar juga menjelaskan bahwa seorang pemimpin itu ditunjuk karena beda dengan yang lain, artinya dia punya potensi tersendiri yang bisa membuat temannya tertarik memilihnya.
Maka sebagai kader Muhammadiyah, para siswa harus bisa mengembangkan dan melatih potensi tersebut.
Diakhir penyampaiannya, Ia kemudian menyebutkan karakter kader Muhammadiyah yang sukses, diantaranya; (1) Jalannya Cepat (2) Memiliki karakter pemenang (3) Semangat dan punya optimisme tinggi (4) Memiliki gambaran dimasa depan.
Salah satu pendamping kegiatan, Tusi Indriasti, S.Pd mengaku senang karena semua peserta semangat dan tertib selama 3 hari berkegiatan.
“Alhamdulillah, banyak cerita selama 3 har 2 malam di MTC ini, suasana yang sejuk dan tenang membuat anak-anak betah dan semangat dalam beraktivitas. Dalam kegiatan ini, kita pakai sistem point per kelompok dan individu. Jadi anak-anak berlomba-lomba untuk mendapatkan point terbanyak. Namun, terlepas dari itu semua, semoga karakter yang sudah terbangun selama disini, dapat diaplikasikan terus dimanapun mereka berada nantinya, Aamiin,” harap guru ISMUBA kelas 3 tersebut saat ditemui di akhir kegiatan.
(Zubaidi)
Baca Lainnya
Merangkai Kekuatan, Menyatukan Arah: Sinergi Hebat SPEMGALAS di Lereng Pacet
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 15 Jam
Membiasakan Generasi Suka Berbagi Siswa MIM 25 Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Hebat! Fadhil Atha Aqila Raih Medali Perak Bahasa Inggris Tingkat Nasional
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Siap Hadapi TKA dengan Super Class
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Terima Penghargaan 75 Tokoh Pamomong Jawa Tengah dari Suara Merdeka Network
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
MPLS SD Muhammadiyah 26 Surabaya Berakhir Meriah dengan Simbolisasi dan Apresiasi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
Siswa SMPN 8 Probolinggo Antusias Ikuti Workshop Panel Surya UPN Veteran Jawa Timur
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
ICP Preparation M26, Langkah Awal Siswa Kuasai Bahasa Inggris Sejak Dini
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
MIM 25 Surabaya Gelar Sosialisasi Pimpinan dan Staf Madrasah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari
Peringati HAN, SD Muhammadiyah 24 Surabaya Kenalkan Anak Cerdas Digital dan Berkarakter
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 6 Hari