Tim SAR Gabungan Terus Perluas Area Pencarian Korban Kapal Feri KMP Tunu Pratama Jaya
Armand
Jumat, 4 Juli 2025 22:14 WIB

Banyuwangi, eNews - Upaya pencarian terhadap korban tenggelamnya kapal feri KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali masih terus dilakukan hingga Jumat (4/7/2025).
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, KPLP, hingga nelayan lokal dikerahkan sejak pagi untuk memperluas area pencarian, terutama ke arah selatan dari lokasi tenggelamnya kapal.
Berdasarkan data terbaru dari Posko Gabungan, hingga hari ini sebanyak 29 orang berhasil diselamatkan, enam orang ditemukan meninggal dunia, dan 30 lainnya masih dalam pencarian.
Operasi pencarian melibatkan beragam peralatan, termasuk kapal cepat, drone laut, helikopter, dan tim penyelam, guna menjangkau area yang sulit diakses.
Tim SAR juga menerima informasi dari para nelayan yang berjaga kemungkinan melihat korban terdampar di pantai atau terapung di permukaan laut.
Enam korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi di antaranya adalah seorang ibu dan anak asal Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, yakni Fitri April Lestari (33) dan putranya, Afnan Aqiel Mustofa (3). Empat korban lainnya adalah Anang Suryono (59), warga Kota Probolinggo; Eko Sastriyo (51); Elok Rumantini (34); dan Cahyani (51), seluruhnya berasal dari wilayah Banyuwangi.
Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.
Sementara itu, 29 korban selamat telah dirilis namanya oleh posko gabungan yang berada di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dan Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Mereka saat ini menjalani perawatan medis dan pendampingan psikologis dari petugas kesehatan setempat.
Kecelakaan tragis ini terjadi pada Rabu malam (2/7/2025), saat KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali, pukul 22.56 WIB.
Berdasarkan manifes, kapal tersebut mengangkut 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta membawa 22 unit kendaraan.
Sekitar pukul 23.20 WIB, kapal mengalami gangguan mesin disusul dengan blackout dan kebocoran.
Dalam kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi, kapal dilaporkan tenggelam pada pukul 23.35 WIB di tengah upaya evakuasi darurat.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dijadwalkan akan melakukan investigasi mendalam setelah operasi pencarian dinyatakan selesai.
Penyelidikan akan mencakup analisis rekaman video, log komunikasi kapal, serta keterangan dari para kru yang selamat.
Hingga berita ini diturunkan, puluhan keluarga korban masih memadati posko informasi di Banyuwangi dan Gilimanuk, berharap mendapatkan kabar terbaru mengenai anggota keluarga mereka yang belum ditemukan.
Baca Lainnya
Laksanakan Musypimcab I Aisyiyah Sawahan, Ini Harapan Hj Soelikah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Jam
Penutupan Rapat Kerja SD Mujitu: Pererat Komunikasi dan Sinergi Menuju Visi Sekolah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
KAI Daop 8 Surabaya Berikan Penghargaan Penyewa Aset Tertib Administrasi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Gus Yani Buka Job Fair 2025, Ribuan Pelamar Serbu Gedung SMA Negeri 1 Driyorejo
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Gerakan Lumbung Hidup, Aisyiyah Kabupaten Kediri Wujudkan Ketahanan Pangan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Gubernur Khofifah Apresiasi Komitmen Aisyiyah dalam Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketahanan Pangan Nasional
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Paparan Kisah Pendekar Kho Ping Ho Ketua PCM Wonokromo Tutup Raker SMP Muhammadiyah 4 Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Hari
Tim Polisi Cilik Polrestabes Surabaya Unjuk Aksi di HUT Ke-79 Bhayangkara
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari