Yanitra Rullytania dari Sanggar Lab Remo Ikuti Tari Kolosal Semarak HUT Ke-80 RI di Grahadi Surabaya

yupan
Senin, 18 Agustus 2025 08:14 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - Alunan musik tradisi berpadu langkah anggun para penari menyapa ribuan pasang mata yang hadir di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (17/8/2025). Sebuah persembahan megah bertajuk Tari Kolosal Rani Tribhuwana Tunggadewi menjadi suguhan utama dalam peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Jawa Timur.

Tarian ini bukan sekadar pertunjukan seni. Ia menghadirkan kembali jejak sejarah emas Nusantara melalui sosok Tribhuwana Tunggadewi, seorang pemimpin perempuan Majapahit yang visioner. Tribhuwana digambarkan sebagai ratu cerdas yang menyiapkan masa depan kejayaan dengan penuh perhitungan, hingga akhirnya menyerahkan tampuk kekuasaan kepada putranya, Hayam Wuruk, sang raja agung yang membawa Majapahit pada puncak gemilang.

Suasana kian terasa magis ketika sekitar 300 anak didikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur bergerak selaras, memvisualisasikan kisah kepemimpinan, kebijaksanaan, dan cinta tanah air dari seorang ibu bangsa. Lengkap dengan busana megah serta iringan musik yang digarap khusus, panggung Grahadi berubah menjadi ruang teater kolosal di bawah langit Surabaya.

Atraksi ini melibatkan tujuh sanggar seni terpilih: Sanggar Lab Remo, Sanggar Putra Pimar Respati, Sanggar Tari Buwung, Sanggar Tari Kalimas, Komunitas Brangwetan, serta Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW). Kehadiran mereka memperkaya nuansa pertunjukan, sekaligus menghadirkan kekayaan seni tari Jawa Timur dalam satu perayaan akbar.

Di balik layar, puluhan seniman berkolaborasi. Dari Joko Susilo selaku pimpinan produksi, Dimas Respati sebagai sutradara, hingga Suwandi Widianto sebagai komposer. Tim koreografer—Agus Kenthus, Icha, Romi, dan Mirna—menyatukan ratusan gerakan menjadi sebuah harmoni megah. Sementara kurator tari Abing Santoso dan kurator musik Joko Winarko memastikan alur pementasan menghadirkan rasa yang mendalam.

Pementasan ini seolah menjadi pengingat bahwa seni bukan hanya hiburan, melainkan sarana merawat identitas dan menyampaikan pesan sejarah. Tribhuwana Tunggadewi, melalui gerak dan nada, berbicara kembali kepada generasi kini: bahwa kepemimpinan lahir dari visi, cinta, dan kebijaksanaan.

Pagi itu, Grahadi tidak hanya menjadi saksi peringatan kemerdekaan, tetapi juga ruang di mana sejarah, seni, dan kebanggaan berpadu menjadi satu narasi indah untuk Indonesia.

Baca Lainnya
Amanat Zainul Muslimin dalam Apel Kemerdekaan di SMAMX
Salim Bahrisy
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 7 Jam
Wajah Baru RS PKU Muhammadiyah Surabaya
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Hari