Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional 2025 Sukses Digelar

M Arif'an
Senin, 26 Mei 2025 18:10 WIB
Istimewa

Depok, eNews - Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) 2025 sukses diselenggarakan di Gedung Merah Putih, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Senin (26/6/2025).

Kegiatan ini diikuti para Tunas Bahasa Ibu dari 38 provinsi yang mewakili 114 bahasa daerah di Indonesia. Selain itu, peserta kegiatan ini juga dihadiri seluruh Kepala Balai Bahasa dan Kantor Bahasa seluruh Indonesia.

Turut hadir undangan yang terhomat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Wakil Menteri, Ketua Komisi X DPR RI, dan Ketua Komite III DPR RI.

FTBIN 2025 dikemas dalam berbagai kegiatan kreatif, salah satunya adalah pementasan drama berjudul "Nesia dan Tiga Sahabat Berpetualang di Negeri Garuda." Drama ini menceritakan kisah petualangan dalam menjelajahi keragaman bahasa, yang diperankan oleh para Tunas Bahasa Ibu.

Pementasan tersebut menjadi bukti bahwa FTBIN merupakan wadah yang efektif bagi generasi muda untuk menampilkan kemampuan dan kreativitas mereka dalam menggunakan serta melestarikan bahasa ibu.

Perwakilan dari Provinsi Jawa Timur, bernama Ahmad Rifandi Octavian (pemenang 1 tembang bahasa Jawa dialek Using) dari SDN 1 Lembahbang Dewo, Banyuwangi dan Najwa Azalea Faqiqah (pemenang 1 Mendongeng bahasa Madura) ikut bermain drama berjudul "Nesia dan Tiga Sahabat Berpetualang di Negeri Garuda", yang dilaksanakan di PPSDM, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah yang berlangsung pukul 08.00—12.00 WIB.

Selain itu, siswa bernama Almalik Aniel Irhamdan (pemenang 1 komedi tunggal bahasa Madura) dari SDN Pandak 1 Kecamatan Klabang, Bondowoso juga menampilkan komedi tunggal yang sangat memukau pada sesi penampilan panggung terbuka FTBIN Tahun 2025, pukul 14.07—14.16 WIB.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Puji Retno Hardiningtyas, turut menghadiri kegiatan tersebut secara langsung. Ia hadir bersama dua peserta perwakilan dan satu orang pendamping dari Jawa Timur.

Dalam rangkaian acara, diselenggarakan pula pemberian penghargaan kepada pejabat daerah yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam upaya pelestarian dan pengembangan bahasa ibu.

Dua kabupaten di Jawa Timur, yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Pamekasan, berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi nyata dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah di wilayah masing-masing.

Sebagai bentuk apresiasi kepada peserta FTBIN yang telah aktif menunjukkan ekspresi dan eksistensi melalui pelestarian bahasa daerah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memberikan kepada 44 penghargaan kepada kepala daerah se-Indonesia yang ikut berpartisipasi mendukung penuh program RBD dan telah melahirkan regulasi muatan lokal di wilayahnya masing-masing.

Bupati Pameksan, Kholilurrahman—dan Bupati Banyuwangi, diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, menerima langsung penghargaan pelestari bahasa daerah yang diberikan langsung oleh Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa ancaman kepunahan bahasa daerah semakin kuat karena rendahnya penutur bahasa daerah.

Oleh karena itu, kita harus bersikap arif dan bijaksana melalui program revitalisasi hari ini dan akan mendatang.

“FTBIN tahun ini mengusung tema Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua yang mengajak semuanya membangun kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya melestarikan bahasa daerah,” ujar Hafidz.   

Selanjutnya, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menyatakan bahwa meningkatkan literasi dan budaya bahasa harus digalakan untuk mempromosikan pemahaman penggunaan bahasa yang efektif.

Lebih lanjut menyampaikan kepada anak-anak di seluruh Indonesia untuk selalu manjaga mulitikultural melalui penguasan bahasa daerah di ranah sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Kegiatan FTBIN 2025 secara resmi ditutup oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Dalam sambutannya, ia menyerukan pentingnya menjaga komitmen terhadap pelestarian bahasa daerah.

Ia menegaskan bahwa “Bahasa daerah bukanlah simbol keterbelakangan, melainkan bagian penting dari identitas dan budaya bangsa.”

Oleh karena itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menggalakkan “Tri Gatra Bangun Bahasa” dengan prinsip Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing.

Baca Lainnya
Cublek-cublek Suweng Semarakkan Parenting SD Muhlas
Muriyono
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 7 Hari
Study Tiru SD QISMu di SD Muhammadiyah 12 Surabaya
Dzanur Roin
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 10 Hari