Memulihkan Ekosistem Laut: Dosen Program Studi Sains Lingkungan Kelautan ITERA Melakukan Transplantasi Lamun

Masdar
Sabtu, 24 Mei 2025 10:56 WIB
Mohammad Ashari Dwiputra koordinator kegiatan Pengabdian Masyarakat ITERA memberikan arahan sebelum melakukan kegiatan transplantasi lamun di Desa Sidodadi, Pesawaran, Lampung. (eNews)

Lampung, eNews.id – Tim Dosen Program Studi Sains Lingkungan Kelautan dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) baru-baru ini menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan pesisir dengan melakukan transplantasi lamun di Desa Sidodadi, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Kegiatan ini tak cuma jadi upaya memulihkan ekosistem laut yang mulai rusak, tapi juga sekaligus menyadarkan warga betapa pentingnya menjaga kelestarian perairan. Inisiatif mulia ini dapat terlaksana berkat pendanaan hibah dari ITERA yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITERA.

Selama beberapa hari, tim dosen bekerja sama dengan masyarakat setempat, terutama para nelayan dan pemuda desa. Sebelum benar-benar menanam lamun di laut, mereka memberikan bekal pengetahuan dan praktik singkat tentang cara transplantasi yang benar, jenis lamun yang cocok, serta manfaat luar biasa dari keberadaan padang lamun.

Peran Krusial Lamun di Pesisir

Padang lamun punya peran vital dalam menjaga kesehatan ekosistem pesisir. Lamun jadi rumah sekaligus tempat mencari makan bagi beragam makhluk laut, dari ikan, udang, sampai kepiting.

Lebih dari itu, lamun juga sangat baik dalam menyerap karbon dioksida, yang berarti membantu mengurangi dampak perubahan iklim. Akarnya yang kuat juga ampuh menahan sedimen, mencegah abrasi pantai, dan menjaga kejernihan air laut.

Sayangnya, di banyak wilayah pesisir Indonesia, termasuk Pesawaran, padang lamun makin tergerus. Polusi, penangkapan ikan yang merusak, dan pembangunan di pesisir jadi biang keladinya. Akibatnya, populasi ikan menurun drastis, mengancam mata pencarian para nelayan.

Aksi Tanam Lamun dan Harapan ke Depan

Dalam kegiatan ini, tim ITERA dan warga bergotong royong menanam kembali lamun di area yang sudah rusak. Prosesnya dilakukan dengan sangat hati-hati, memastikan setiap bibit tertanam sempurna agar bisa tumbuh optimal.

Metode yang mereka gunakan pun sudah teruji secara ilmiah, dengan harapan bibit-bibit lamun ini bisa beradaptasi dan membentuk padang lamun baru yang sehat.

Mohammad Ashari Dwiputra, koordinator kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, menjelaskan bahwa aksi ini lebih dari sekadar menanam.

"Kami ingin membangun kesadaran bersama, semoga dengan adanya kegiatan ini masyarakat Desa Sidodadi makin paham betapa berharganya ekosistem lamun di laut. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan sumber daya laut kita," tuturnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan bisa jadi contoh positif bagi kampus lain dan khalayak luas untuk terus berinovasi dalam melestarikan lingkungan. Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, ekosistem pesisir yang sehat dan lestari bukan lagi mimpi belaka, melainkan tujuan yang bisa dicapai bersama.

ITERA sendiri berkomitmen melalui LPPM untuk terus mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

ITERA Lampung Lamun Transplantasi Mahasiswa
Baca Lainnya
Bunda PAUD Hadiri MPLS RAMAH SD Muhammadiyah 22 Surabaya
Andi Hariyadi
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 3 Hari