Surabaya, eNews – SD Muhammadiyah 26 Surabaya mengakhiri Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari kelima dengan fokus pada pembentukan karakter siswa yang berani melawan perundungan. Melalui kegiatan "Ceria Bersama", sekolah ini bertekad menciptakan iklim belajar yang inklusif dan bebas dari segala bentuk intimidasi, Jumat (18/7/2025).

MPLS hari kelima diawali dengan ice breaking bertajuk "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat", yang berhasil membangkitkan semangat dan antusiasme siswa sejak pagi. Kegiatan kemudian berlanjut dengan penyampaian materi utama mengenai perundungan (bullying) di ruang kelas masing-masing.

Di kelas 1A, Ustadzah Fadhilah dan Ustadzah Vira memandu diskusi ringan seputar pentingnya mengenali, mencegah, dan melawan tindakan perundungan.

"Menghindari dan melawan bullying adalah bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dan orang lain. Perundungan bisa berdampak pada kondisi mental dan perilaku anak," jelas Ustadzah Fadhilah.

Guna memperkuat pesan tersebut, siswa diajak berpartisipasi aktif dengan menyanyikan lagu "Stop Bully" dan mengerjakan lembar kerja yang relevan. Keceriaan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari sesi ini, terlihat dari antusiasme kelompok "Tiger" dan "Elephant" di kelas 1A saat melakukan senam "A Ram Sam Sam" yang dipandu empat ustadzah: Ustadzah Fadhilah, Ustadzah Vira, Ustadzah Faza, dan Ustadzah Winda.

MPLS hari kelima ini menjadi bukti nyata upaya SD Muhammadiyah 26 Surabaya dalam menanamkan nilai-nilai empati dan keberanian sejak dini.

Dengan kombinasi kegiatan edukatif dan ceria, sekolah ini tidak hanya membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan baru, tetapi juga membentuk generasi yang peduli dan siap menciptakan lingkungan sekolah yang positif bagi semua.(Faza/Novi)