Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Mulai Kecanduan Menulis

NS
Kamis, 21 Agustus 2025 16:11 WIB
Pembukaan Workshop Menulis buku dibuka Kepala Depag Kota Surabaya, Dr. Muhammad Muslim. (Istimewa)

Surabaya, eNews - Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 mengadakan workshop menulis buku. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, tanggal 19 dan 20 Agustus 2025. Kepala Kantor Departemen Agama, Dr. Muhammad Muslim memberikan sambutan dalam dan membuka acara. Beliau menaruh harapan besar kepada para guru agar bisa menulis buku. Apalagi program Kepala Depag Provinsi Jawa Timur telah menggagas satu sekolah satu buku.

"Kami sangat berharap agar guru-guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 bisa menulis. Selain menjadi budaya literasi juga menyukseskan program Depag Jawa Timur. Tulislah pengalaman yang baik dari sebuah proses pembelajaran. Tulisan-tulisan itu akan memberikan manfaat bagi penulis juga untuk pembaca." Tuturnya.

Pada workshop menulis buku ini, kepala sekolah mengundang Najib Sulhan sebagai nara sumber. Sebagai Head of Alazka Training Center (ATC) Surabaya, Najib Sulhan juga penulis 88 judul buku di 12 penerbit nasional. Bahkan bukunya juga banyak yang best seller.

Pada hari pertama, Selasa (19/08/2025) Najib Sulhan menyampaikal tiga hal pokok selama dua jam terkait dengan cara menulis. Motivasi menulis, membongkar kesulitan menulis dan langkah menulis beragam jenis tulisan.

Pada materi menulis ini Najib mengawali dengan pertanyaan mengapa harus menulis. Selanjutnya memberikan sepuluh alasan harus menulis. 
1) Menulis itu perintah Allah untuk berliterasi;
2) Menulis itu budaya ilmuwan;
3) Menulis itu memaksimalkan amanah;
4) Menulis itu meninggalkan jejak bermanfaat;
5) Menulis itu mengetuk pintu pejabat;
6) Menulis itu mendapatkan kepercayaan;
7) Menulis itu modalitas untuk berkompetisi;
8) Menulis itu mendapatkan income pasive;
9) Menulis itu menjadi budaya literasi;
10) Menulis itu menjadi personal branding.

Pada bagian kedua, Najib Sulhan membongkar hambatan menulis. Menurutnya, ada lima hambatan menulis yang harus dibongkar. "Sebenarnya menulis itu mudah jika kita mampu membongkar hambatannya. Pertama, buang rasa takut dan kurang percaya diri. Kedua, Selamatkan ide yang datang dengan mencatat. Ketiga, membiasakan manajemen waktu. Keempat, hindari mengoreksi tulisan sebelum proses menulis selesai. Kelima, jangan terbelenggu oleh aturan." Tuturnya.

Bagian ketiga, Najib sulhan lebih banyak berbicara tentang langkah untuk menulis. Ada enam langkah yang merujuk pada quotes para penulis produktif. "Untuk bisa menulis maka ada enam langkah yang harus dilakukan, yaitu ada motivasi dan kemauan, menumbuhkan rasa senang, berani mencoba dan memulai, membuat catatan harian, memberikan waktu setiap hari, dan jangan takut salah." Demikian pungkasnya.

Pada hari kedua, Rabu (20/08/2025), Najib Sulhan langsung memberikan contoh tulisan. Selama satu setengah jam, guru praktik menulis. Lima belas menit suasana masih riuh. Banyak guru yang  bertanya. Selanjutnya hening dan fokus. Tepat pukul 15.00 seharusnya sudah selesai, namun guru masih fokus. Firus menulis sudah merasuk.  Semangat yang menjadikan guru tak mau berhenti. Sepertinya guru MTs Negeri 2 mulai kecanduan untuk menulis. 

Dari hasil workshop ini bisa dihasilkan dua buku antologi karya guru. Bahkan guru-guru menerima tantangan dari nara sumber. "Setelah buku hasil workshop ini dicetak, apa siap membuat buku model joyful learning untuk setiap mata pelajaran dan bisa dicetak di penerbit nasional?" Demikian tanya Najib Sulhan.

Serentak para guru menjawab, "In sya Allah siap Pak." Sebelum acara ditutup, waka kurikulum langsung memberikan instruksi agar guru-guru memulai membuat model pembelajaran menyenangkan sebagaimana dalam prinsip pendekatan deep learning.

Baca Lainnya
Amanat Zainul Muslimin dalam Apel Kemerdekaan di SMAMX
Salim Bahrisy
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 3 Hari