Surabaya, eNews - Tagana Kota Surabaya berkolaborasi dengan SMP Negeri 25 mengadakan sosialisasi serta simulasi mengenai bencana gempa bumi, Rabu (20/8/2025).

Selain kegiatan tersebut, dilakukan juga pembelajaran mengenai PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) yang diikuti oleh para siswa.

Diberikan juga pembekalan kepada para guru mengenai mitigasi bencana dan pembentukan Satgas Sekolah Siaga Bencana.
 
Unsur yang terlibat:
1. Tagana Kota Surabaya
2. Kepala SMPN 25 
3. Guru SMPN 25 
4. Siswa dan siswi SMPN 25 
5. Dinsos Surabaya 

Tujuan di adakan kegiatan Tagana masuk sekolah adalah untuk mengantisipasi warga sekolah dalam hal kebencanaan sehingga ketika ada bencana, semua warga sekolah bisa mengantisipasi dan meminimalis korban bencana.

"Harapan kedepan dalam 1 tahun, 50 persen sekolah di tingkat Dasar dan Menengah di Surabaya bisa kita lakukan sosialisasi dan simulasi tanggap bencana," ungkap Sigit Arieki Anto selaku Koordinator Tagana kota Surabaya. 

"Kami sangat senang dengan adanya kegiatan Tagana masuk sekolah di SMP 25," imbuhnya.

Para siswa mendapatkan ilmu baru seperti penanganan korban luka ringan, korban dengan kepala sobek, cara membawa korban dengan tandu dan masih banyak lagi ilmu yang didapat.

"Kami berterima kasih kepada team Tagana Surabaya atas ilmu yang di berikan, semoga PMR SMP Negeri 25 nantinya bisa mengaplikasikannya untuk membantu orang lain," kata Raka selaku koordinator PMR SMP Negeri 25 Surabaya.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan Tagana masuk sekolah, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga SMP Negeri 25 dalam memahami ketika nanti terjadi Bencana Alam maupun Sosial," kata Husaini Efendi selaku kepala sekolah SMP Negeri 25 Surabaya.

Harapan kedepannya, dari hasil materi yang diberikan team Tagana Surabaya akan ditindak lanjuti.

"Dengan membentuk team tanggap bencana SMP Negeri 25, kita akan mengadakan sosialisasi kepada kelas atau siswa yang belum mendapatkan materi kebencanaan," paparnya.

"Agar semua warga SMP Negeri 25 mengetahui proses mitigasi dan menghadapi ketika ada bencana," pungkasnya.