Konsep Pendidikan Islam Tidak Pernah Berubah

NS
Jumat, 4 Juli 2025 09:16 WIB
Bersama jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik. (eNews)

 

Oleh: Drs. Najib Sulhan, MA

Sejak zaman Rasulullah saw hingga kini, bahkan sampai akhir zaman konsep dasar pendidikan Islam tidak akan pernah berubah. Ketika sekolah merujuk pada konsep dasar ini, maka tidak akan digilas oleh perubahan zaman. Semua sudah diatur di dalam Al-Qur'an dan Hadits.

Sebagaimana pesan Muhammad Iqbal, "Ambillah inspirasi dari Al-Qur'an. Jika kautinggalkan inspirasi Al-Qur'an akan digilas oleh zaman."  Ini artinya di dalam merumuskan konsep pendidikan, maka Al-Qur'an harus dijadikan sebagai panduan, jangan tinggalkan konsep Al-Qur'an.

Sekolah Islam Unggul dan Terpercaya

Bagi sekolah Islam yang unggul dan terpercaya, bisa mengikuti tahapan sebagai berikut.

Pertama, penguatan terhadap akhlak dan adab. Hal ini disampaikan oleh Nabi Muhammad saw dalam sabdanya. 'Innama buistu liutammima makarimal akhlaq, artinya sesungguhnya Aku (Muhammad) diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia."

Akhlak ada dua, yaitu akhlak madhmumah, akhlak yang buruk dan  akhlakul karimah, akhlak yang baik. Rasulullah mendapat tugas agar mengubah  manusia dari akhlak buruk ke akhlakul karimah.

Realisasi dari akhlakul karimah adalah adab. Umar bin Khottob berpesan, "Taaddabuu tsumma ta'allamu," artinya "beradablah kemudian berilmulah." Demikian juga Imam Malik mengatakan, "Ta 'allamal adabu qobla an tata'allamal 'ilmu" artinya " Belajarlah tentang adab sebelum belajar tentang ilmu pengetahuan."

Dengan dasar ini, maka sekolah Islam sebagai tempat membangun peradaban dan guru sebagai pejuang peradaban fokus pada pembentukan akhlakul karimah atau adab. Dengan adab yang kuat, ilmu mudah dicapai. Ketika ilmu kehilangan adab, maka ilmu tidak lagi memberikan manfaat.

Kedua, yakinkan kepada orang tua bahwa anak memilki pemahaman dan mampu mengaplikasikan ibadah fardhu 'ain dengan baik dan benar. Anak mampu memahami dan bisa  praktik bersuci, menjalankan tertib shalat, serta mampu membaca dan memahami serta mengaplikasikan Alqur'an  dalam kehidupan sehari-hari. 

Shalat sebagai amalan ibadah untuk setiap diri manusia. Shalat menjadi amalan yang pertama dijadikan indikator kesuksesan setiap individu yang beragama Islam. Jika shalatnya baik, maka amalan yang lainnya ikut baik. Jika shalatnya buruk, maka amalan yang lainnya ikut buruk. Dengan demikian, shalat bisa menjadi cermin diri.

Membaca Al-Quran serta memahami isinya merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Dengan berpegang pada panduan Al-Quran dan Hadits, manusia akan selamat. Rasulullah bersabda yang artinya, "Aku tinggalkan dua perkara padamu, jika kamu berpegang pada keduanya, maka tidak akan tersesat selamanya, yaitu Al-Qur'an dan Hadits".

Pengembangan Potensi Anak

Ketiga, sekolah mampu mengembangkan setiap potensi anak. Sesungguhnya setiap anak unik dengan beragam kecerdasan yang telah diberikan oleh Allah. Setiap anak yang lahir sudah diberi milyaran sel otak yang aktif maupun yang belum aktif. Untuk mengaktifkan otak, maka Allah memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati.

Allah menginformasikan di dalam surat An-Nahl ayat 78, "Dan Allah mengeluarkan manusia dari perut ibu, tak tahu apapun. Lalu diberinya pendengaran, penglihatan, dan hati. Semoga kamu menjadi  orang yang bersyukur."

Inilah konsep literasi dalam pendekatan pembelajaran mendalam. Pengalaman belajar disandarkan pada memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Pemahaman diperoleh dari pendengaran dan penglihatan. Hati memroses agar apa yang difahami itu diaplikasikan. Untuk terus bisa memperbaiki agar terjadi progres lebih baik, dilakukan refleksi.

Agar potensi berkembang dengan baik, maka sekolah membuat pemetaan potensi. Lalu anak dibimbing sesuai potensi yang dimiliki. Selanjutnya diberi panggung untuk terus mengembangkan diri. Dengan demikian, maka sukses anak tinggal tunggu waktu.


Bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. (eNews)

Membuat Pembeda Sekolah

Keempat, menentukan positioning sekolah. Kondisi sekolah pada posisi yang mana? Ini sangat penting untuk mengukur program yang akan dibuatnya. Program memiliki banyak variabel. Bisa saja dari SDM, keuangan,  lingkungan, dan lainnya.

Kelima, membuat branding sekolah. Branding sekolah akan menjadi pembeda kenggulan. Branding  bukanlah pencitraan. Branding merupakan  bentuk dari fokus keunggulan yang dimiliki oleh sekolah. Branding tergambar pada visi dan misi sekolah.

Sebelum menentukan branding sekolah, terlebih dahulu membongkar keunggulan yang sudah ada. Selanjutnya apa yang menjadi keunggulan itu nyata. Apa yang ditawarkan ke masyarakat  sesuai dengan keinginan orang tua. Dengan demikian sekolah akan dicari.

Kita mengenal beberapa branding sekolah. Ada sekolah berbasis tauhid, berbasis karakter, sekolah kreatif, sekolah inovatif, sekolah digital, sekolah international, sekolah alam, dan lainnya. Tentu itu semua menjadi pembeda keunggulan lembaga pendidikan atau sekolah.

Pendekatan deep learning sebagai penguat sekolah dalam melaksanakan konsep yang telah dibuat. Melalui pembelajaran mendalam, konsep sekolah semakin terarah dan tujuan mudah dicapai.

Baca Lainnya