Magma Entertainment Umumkan Dua Proyek Film Baru di JAFF Market 2025
Any Sayekti
Sabtu, 29 November 2025 21:02 WIB
Yogyakarta, eNews — Magma Entertainment mengumumkan dua proyek film terbarunya dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market 2025 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (29/11). Dua proyek tersebut ialah film Mayat Hidup, yang dijadwalkan mulai diproduksi pada 2026, serta Kodrat 3 yang akan menjadi penutup dari Kodrat Trilogy. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh sutradara dan penulis skenario, Charles Gozali, dalam sesi presentasi yang dihadiri para pelaku industri film dari dalam dan luar negeri.
Charles menjelaskan bahwa Mayat Hidup akan mengusung genre horor komedi dengan pendekatan yang berbeda dari film horor Indonesia pada umumnya. Ide film tersebut terinspirasi dari film vampir Hong Kong era 1980-an yang dikenal dengan gaya perpaduan antara humor slapstick dan atmosfer supranatural. “Film ini adalah bentuk tribut terhadap tradisi sinema vampir Hong Kong, khususnya karya-karya Samohu pada dekade 80-an. Kami berupaya membawa semangat itu ke dalam cerita yang lebih dekat dengan penonton masa kini,” ujar Charles.
Film Mayat Hidup saat ini memasuki tahap pengembangan cerita dan penyusunan konsep visual. Charles belum mengungkapkan detail mengenai nama pemeran maupun alur lengkap film tersebut. Namun, ia memastikan bahwa proyek ini akan memanfaatkan elemen-elemen budaya lokal untuk menciptakan cerita yang dapat diterima penonton Indonesia sekaligus memiliki daya tarik bagi pasar Asia.
Selain proyek tersebut, Magma Entertainment turut menyampaikan perkembangan terbaru dari Kodrat Trilogy yang telah memasuki tahap akhir. Film ketiganya, Kodrat 3, akan menjadi kesimpulan dari perjalanan karakter Ustadz Kodrat yang diperkenalkan sejak film pertama. Charles menuturkan, trilogi tersebut memang dirancang sebagai satu alur besar dan tidak berdiri sebagai film terpisah. “Kodrat Trilogy adalah sebuah perjalanan. Sejak awal kami sudah menyiapkan struktur cerita bersama penulis Asaf Antariksa dan Gaya Reksi. Film ketiga akan melanjutkan konflik yang tersisa dari film kedua, sekaligus menggabungkan kekuatan yang ada pada dua film sebelumnya,” kata Charles.
Magma Entertainment menetapkan rencana rilis Kodrat 3 pada 2028. Sementara itu, proyek film mereka untuk 2027 belum diumumkan dan baru akan dipublikasi pada Minggu (29/11). Pengumuman jadwal ini menarik perhatian para peserta JAFF Market mengingat dua film pertama Kodrat mencatat respons positif penonton dan konsisten mendapat ruang dalam diskusi perkembangan film horor Indonesia.
Pembukaan JAFF Market 2025 berlangsung meriah dengan penampilan tarian Hanoman yang telah menjadi ikon festival dalam beberapa tahun terakhir. Direktur JAFF Market 2025, Linda Gozali, mengatakan bahwa JAFF tidak hanya berfungsi sebagai ruang apresiasi, tetapi juga forum untuk memperkuat jaringan industri. Melalui program JAFF Future Project dan JAFF Content Market, para sineas dapat memperluas akses terhadap peluang kolaborasi dan distribusi internasional. “JAFF Market dirancang untuk mempertemukan para kreator film dengan pemangku kepentingan industri di tingkat global. Kami berharap ruang ini mampu mendorong pertumbuhan ekosistem film Indonesia dan Asia Pasifik,” ujar Linda.
Pembukaan ajang tersebut turut dihadiri berbagai tokoh perfilman, antara lain Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno, sutradara Garin Nugroho, perwakilan Kementerian Kebudayaan, serta sejumlah produser dan kurator film dari berbagai negara Asia. Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan JAFF Market yang dinilai mampu membuka peluang baru bagi sineas Indonesia untuk menampilkan karya di tingkat internasional.
Magma Entertainment menilai JAFF Market sebagai ruang strategis untuk menyampaikan perkembangan proyek mereka karena festival ini dikenal memiliki jaringan distribusi dan kurasi yang kuat di wilayah Asia Pasifik. Dengan diumumkannya Mayat Hidup dan Kodrat 3, perusahaan tersebut berharap kedua proyek ini dapat memperluas kontribusi film Indonesia di pasar regional. Kedua film itu diperkirakan menjadi perbincangan publik menjelang proses produksi yang akan dimulai dalam dua tahun mendatang. (Sayekti)
Baca Lainnya
“Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat” Diperkenalkan di JAFF Market 2025
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Maybank Cycling Series Il Festino 2025 yang Padukan Kompetisi dan Gerakan Hijau
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Narotama Putra Rullyanata Sabet Juara 1 Jatim Warrior Kickboxing Championship 2025 di Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 28 Hari
8TUALLY dan PSM UGM Gaungkan Semangat Sumpah Pemuda Lewat “Melodi Nusantara”
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
JAFF Market 2025 Angkat Kekuatan Cerita Lokal Menuju Pasar Film Global
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Mahasiswa Umsida Ciptakan Model Pengendalian Ghibah Syar’i Berbasis Ilmiah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Timnas Indonesia Kalah Tipis 2-3 dari Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Semangat Kapten Jay Idzes Jadi Evaluasi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
AKROSH Hadirkan “ADA LIMA”: Suara Lantang dari Panggung Metal Yogyakarta
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Kebanggaan Surabaya: Qoitul Mustofa Raih Juara Harapan 1 Dayung Perahu Naga Panglima TNI Cup 2025
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
