Penyerahan SK LPA: Bukti Serius Muhammadiyah dalam Dakwah Sosial
M Arif'an
Jumat, 27 Juni 2025 10:21 WIB

Depok, eNews — Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Lembaga Kesejahteraan Sosial Muhammadiyah ‘Aisyiyah (LKSMA) sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-II yang berlangsung selama tiga hari di PPSDM Kemendikdasmen, Jalan Raya Parung - Ciputat KM 19, Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis-Sabtu (26-28/6/2025).
Mengangkat tema "Transformasi Amal Usaha Sosial Muhammadiyah dalam Penguatan Isu Keluarga dan Komunitas", kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 pimpinan MPKS Wilayah Muhammadiyah, lebih dari 190 pimpinan LKSMA se-Indonesia, serta ratusan simpatisan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Kota Depok.
Rakernas ini menjadi ajang konsolidasi dan refleksi nasional terhadap arah gerakan sosial Muhammadiyah, sekaligus menegaskan peran penting keluarga dan komunitas sebagai basis utama dalam pengasuhan anak, difabel, dan lansia.
Salah satu momen penting dalam Rakernas tahun ini adalah penyerahan Surat Keputusan Menteri Sosial RI tentang Lembaga Pengasuhan Anak (LPA) yang dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Sosial RI, Drs. KH. Saifullah Yusuf.
SK tersebut diserahkan kepada dua amal usaha Muhammadiyah bidang sosial, yaitu: LKSA Panti Bayi Sehat Muhammadiyah, Bandung dan LKSA Darul Ilmi, Depok
Penyerahan SK ini merupakan pengakuan resmi dari pemerintah terhadap peran strategis Muhammadiyah dalam mendorong praktik pengasuhan alternatif berbasis keluarga dan komunitas, bukan hanya berbasis institusi panti.
KH. Saifullah Yusuf dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas konsistensi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah dalam mengembangkan layanan sosial yang adaptif dan progresif.
Sementara itu, Jasra Putra, Wakil Ketua MPKS PP Muhammadiyah sekaligus Komisioner KPAI, menyampaikan keberhasilan model pengasuhan alternatif yang telah dilakukan di LKSA Panti Bayi Sehat Bandung.
“Selama tujuh tahun terakhir, uji coba pengasuhan berbasis keluarga dilakukan terhadap 15 keluarga. Hasilnya, sangat positif. Anak-anak bisa diasuh dalam lingkungan keluarga, meskipun bukan keluarga inti. Respons dari keluarga dan masyarakat sangat baik,” ungkap Jasra Putra.
Model ini diyakini mampu menghadirkan pendekatan pengasuhan yang lebih manusiawi, berkelanjutan, dan sesuai dengan perkembangan psikososial anak.
Muhammadiyah, menurut Jasra, siap untuk mereplikasi model ini ke lebih banyak wilayah sebagai bagian dari strategi besar transformasi AUM Sosial.
Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadikan keluarga dan komunitas sebagai pilar utama pengasuhan YAPI (Yatim, Piatu, Yatim-Piatu), difabel, dan lansia, dengan menekankan nilai kemandirian, kemitraan strategis, dan inovasi.
Baca Lainnya
Panti Asuhan Aisyiyah 1 Surabaya Sambut Visitasi Akreditasi demi Layanan Terbaik
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
LKSA Muhammadiyah Rungkut Surabaya Terima Hibah Kemas Abdul Aziz 1,3 M
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Wasyib Tirtanang Kembali Pimpin LKSA Kenjeran Periode 2025–2029
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Aksi Teatrikal Siswa SD Muhlas Dukung Kemerdekaan Palestina
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
TNI-Polri Boyolali Berbagi Kebahagiaan Bersama Ojek Online
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
Fasilitasi 150 Keluarga Pemudik, MPKS PP Muhammadiyah Gelar Mudik Ramah Disabilitas
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
Bagikan Parcel dan THR Kepada Para Santri, LKSA Muhammadiyah Nyai Walidah Diapresiasi Choirul Alimin
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
Bhayangkari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Bagikan 350 Takjil di Pos PAM Bunguran Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan
Kapolres Pasuruan Berikan Zakat Fitrah kepada Tukang Becak dan Anak Yatim
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 3 Bulan