Peran Ganda Orang Tua Selama Pandemi COVID-19 : Catatan Seorang Ibu
yupan
Sabtu, 15 Juni 2024 19:11 WIB
Oleh: Feni Puji Utami
Walau saat ini Indonesi bisa dikatakan Virus Corona (Covid-19) tidak ada lagi, namun ada sedikit catatan yang menjadi ingatan tersendiri bagi para orang tua. Tentu sudah kita ketahui bersama COVID-19 pertama kali ditemukan di Provinsi Wuhan, China pada Desember tahun 2019 dan mulai menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Virus Covid-19 memaksa semua orang meminimalisir pertemuan/perkumpulan antar manusia. Hal ini (lockdown) telah diterapkan pada beberapa negara dan menunjukkan keberhasilan untuk menekan penyebaran virus tersebut.
Di Indonesia, dengan berbagai faktor penimbang, Pemerintah menetapkan pembatasan pada beberapa ruang lingkup, antara lain pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan sosial, dan budaya (tempat wisata, tempat hiburan), pembatasan kegiatan pendidikan, perkantoran, dan lainnya. Pembatasan ini memaksa kegiatan-kegiatan tersebut lebih baik untuk dilaksanakan dari rumah. Dalam kegiatan Pendidikan, berpedoman kepada Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraaan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.
Menyikapi ini, tenaga pendidik menggunakan metode pembelajaran secara daring (dalam jaringan) melalui jaringan internet, dengan memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Pada rentang usia dini (KB-PAUD-TK) pembelajaran akan lebih efektif jika disertai pemberian petunjuk/metode belajar untuk membantu orang tua dalam mendampingi anak-anak belajar dari rumah.
Metode pembelajaran ini diterapkan pula oleh TK Aisyiyah 51 Surabaya, tempat putri saya belajar, yang menggabungkan metode daring melalui video dan metode belajar manual melalui lembar belajar, yang membantu saya dalam mendampingi pembelajaran sesuai kurikulum. Tentunya metode ini juga bukan tanpa hambatan. Tentu model pembelajaran seperti ini diterapkan di sekolah lainnya selama pandemi covid-19 melanda.
Bagi saya yang bekerja, mendampingi anak-anak belajar di rumah membutuhkan upaya yang lebih keras. Selain bekerja dan mendampingi putri saya mengikuti pendidikan TK, juga harus mendampingi putri saya mengikuti pendidikan Sekolah Dasar. Hal-hal yang menjadi kendala saya dalam mendampingi anak belajar di rumah antara lain :
1. Meluangkan waktu mendampingi anak-anak selama bekerja, hal ini bertambah rumit karena sarana belajar daring (laptop, HP) milik orang tua dan kami gunakan bersama. Alhamdulillah, dipermudah dengan jangka waktu pengiriman tugas yang menyesuaikan waktu saya setelah pulang bekerja;
2. Karena di rumah, secara psikologis anak-anak merasa mereka sedang berlibur sehingga menjadi kurang disiplin dalam jam tidur, selalu diingatkan untuk melalui proses belajar, serta kurang merasakan atmosfer belajar seperti halnya di kelas/sekolah. Mereka cenderung menganggap saya bisa membantu mereka sepenuhnya dalam pengerjaan tugas. Hal ini membuat mereka mengandalkan bantuan dan berorientasi pada hasil, bukan pada proses belajarnya;
3. Saya menilai, anak-anak menjadikan Guru sebagai panutan saat sekolah. Sehingga saat belajar di rumah, anak-anak cenderung ngeyel saat belajar, utamanya si kecil TK yang kadangkala menulis dengan bentuk sesuka hatinya.
Sebagai orang tua, saya tentu berusaha mendampingi mereka sebaik mungkin. Memupuk kepercayaan diri mereka untuk mengerjakan sendiri tugas-tugasnya, serta mengarahkan mereka untuk menggunakan internet lebih banyak untuk belajar, tidak hanya untuk menonton akun Barbie yang ada di youtube. Saya juga berusaha menjadi partner terbaik Ibu dan Bapak Guru dalam memberikan Pendidikan yang terbaik bagi kedua putri saya. Yang terkadang membuat saya merepotkan beliau-beliau dikarenakan jadwal bekerja yang berubah-ubah selama pandemi.
Upaya lain saya yang pasti juga dilakukan orang tua lainnya adalah berdoa, memohon kepada Allah SWT, Pemilik Alam beserta isinya, agar berkenan mengakhiri pandemi Covid-19. Tidak lupa mengingatkan agar berikhtiar mencegah virus Covid-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak. Semoga Allah SWT melindungi kita semua.
Baca Lainnya
Indahnya Sahabat Sejati
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Hari
Kesan M. Azka Selama Mengikuti Sumatif Tengah Semester
- 1 Suka .
- 1 Komentar .
- 7 Hari
Meniti Jalan Takdir
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
Seni Sabar Menghadapi Hidup
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 13 Hari
Pujian: Refleksi atau Jebakan?
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 15 Hari
Singkirkan Dengki, Hidup Bijak
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 15 Hari
Sehat Bersama Posyandu: Menyulam Kebersamaan Di Mushola Istiqomah Gambiran RT 30 dan RT 47
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Kesempatan untuk Berkembang Mandiri
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Mendalami Asbabul Nuzul di Universitas Cokroaminoto Yogyakarta: Sebuah Refleksi
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Benarkah Sahabat Selalu Benar?
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari