PPDB SMAN 12 Surabaya Diwarnai Dugaan Pungli, Kepala Sekolah: Hoaks!

Armand
Kamis, 24 Juli 2025 16:39 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - Dugaan pungutan liar (pungli) senilai Rp25 juta di SMAN 12 Surabaya menghebohkan publik.  Seorang jurnalis yang mencoba mendaftarkan dua calon siswa, salah satunya dari keluarga kurang mampu, mengaku diminta sejumlah uang agar anaknya diterima. 

Satu siswa diterima setelah diduga menyetor Rp20 juta, sementara yang lain ditolak karena tak mampu membayar.  Namun, Kepala Sekolah SMAN 12 Surabaya, Dr. Mugono, S.Pd., M.Pd., membantah keras tudingan tersebut. 
 
"Berita itu semua hoaks dan tidak benar," tegas Dr. Mugono dalam klarifikasi tertulisnya, Kamis (24 Juli 2025).  Ia menjelaskan bahwa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah selesai.  Saat ini, seluruh siswa fokus pada pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan pendekatan deep learning.
 
Lebih lanjut, Dr. Mugono menekankan bahwa SMAN 12 Surabaya tidak memiliki bangku kosong.  Kuota siswa per kelas telah ditentukan Kemendikbud, yaitu 36 siswa.  

"Panitia PPDB SMAN 12 Surabaya bekerja sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Dinas Pendidikan Jawa Timur," tambahnya.
 
Ia menjelaskan bahwa siswa yang tidak diterima di sekolah negeri dapat memilih sekolah swasta, mengingat daya tampung sekolah negeri sangat terbatas dibandingkan jumlah lulusan SMP negeri dan swasta.
 
Jurnalis yang enggan disebutkan namanya tersebut menceritakan pengalamannya mendaftarkan dua calon siswa melalui jalur prestasi dan jalur pengganti bangku kosong.  Salah satu calon siswa, SIM, diterima setelah diduga menyetor sebagian uang yang diminta, sementara KNP, yang berasal dari keluarga kurang mampu, ditolak.  

Dugaan pungli ini melibatkan oknum kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan seorang guru.  Pihak sekolah sebelumnya berdalih uang tersebut sebagai kompensasi "pengisian bangku kosong" dan memenuhi permintaan Dinas Pendidikan.
 
Klarifikasi tegas dari Kepala Sekolah SMAN 12 Surabaya ini diharapkan dapat menjernihkan situasi dan memberikan kepastian kepada publik.

Baca Lainnya