PW IGRA Jawa Timur Gelar Pelatihan Deep Learning untuk Generasi Digital Cerdas 

Armand
Jumat, 21 Februari 2025 16:09 WIB
Foto: Istimewa

Surabaya, eNews - Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat menghadirkan tantangan besar di dunia pendidikan. Untuk menghadapi era ini, para guru dituntut mampu menguasai teknologi canggih yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan modern.

Menjawab tantangan tersebut, Pimpinan Wilayah (PW) IGRA (Ikatan Guru Rahdlatul Athfal) Jawa Timur menggelar Pelatihan Deep Learning Concept, Model, Dan Implementation Bagi Guru RA Dan Sosialisasi AD/ART IGRA. Acara pembukaan pelatihan tersebut digelar di Aula Bir Ali, Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Selasa pagi (18/2/2025). 

Acara tersebut dihadiri oleh ketua PW IGRA Jawa Timur Hj. Nurul Hasanah Spd. Mpd, dan Kepala bidang pendidikan madrasah kanwil Kementerian Agama provinsi Jawa Timur, Dr. Sugiyo M.Pd, di waktu pembukaan pelatihan deep learning selasa siang dan Selasa malam di hadiri Kepala kantor wilayah kemenag Jawa Timur, Dr. Ahmad Sruji Bahtiar, M.Pd I. 

"Kami dari Pimpinan Wilayah IGRA Provinsi Jawa Timur hari ini kita menyelenggarakan pelatihan Deep Learning Concept Model Implementasi bagi Guru RA (Rahdlatul Athfal) dan juga Sosialisasi AD/ART. Hari pertama latihan terkait dengan Deep Learning, pelatihan deep learning ini merupakan Program unggulan dari bidang Pendidikan PW IGRA JAWA TIMUR, ketika kita kemarin di bulan Januari kita mengadakan rakerwil (rapat kerja wilayah), tahun ke tiga dari bidang pendidikan itu memprogram kan mengenai pelatihan Deep Learning," kata Wiwik Mamlukhah, S.Kom,M.Si, Ketua Panitia Pelatihan Deep Learning PW IGRA Jawa Timur. 

Istilah Deep Learning menjadi trending topic pasca Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan hal tersebut dalam sebuah dialog singkat. Deep Learning bukanlah sebuah kurikulum, apalagi akan menjadi pengganti kurikulum merdeka, tetapi deep learning merupakan pendekatan pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran.

"Deep learning ini sesuatu baru memang ketika ada kementerian yang baru sehingga kurikulum merdeka pendekatan atau metode pendekatan dalan pembelajarannya itu mengenai deep learning. Nah ini kita kupas tuntas apa sih terkait deep learning itu, tujuan kita kenapa langsung ubur-ubur ikan lele gercep lee, antara lain untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru RA tentang pendekatan deep learning, terus selanjutnya meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang bagus di Raudhatul Athfal, terus meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan tehnologi pembelajaran, dan terakhir meningkatkan pemahaman terkait anggaran dasar dan anggaran rumah tangga IGRA," jelasnya. 

Acara pelatihan tersebut di ikuti 305 peserta guru-guru seluruh Jawa Timur diantaranya Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Nganjuk, Magetan, Ngawi.

"Jumlah peserta kami keseluruhan adalah diikuti guru-guru se-Jawa timur dengan jumlah peserta 305 peserta. Harapan saya agar kedepan mengenai terkait dengan guru raudhatul athfal dibawah naungan kementerian Agama dan kementerian pendidikan nasional nah kita dibawah naungan kementerian Agama guru raudhatul athfal saya harapkan lebih awal mengetahui kedekatan deep learning," ujarnya. 

Dan dalam beberapa hari terahir adanya efiseinsi anggaran menjadi kegelisahan di dunia pendidikan khususnya terhadap guru-guru RA. Bayang-bayang pemotongan anggaran pendidikan kian menguat, menimbulkan kegelisahan di tengah tantangan Indonesia Emas 2045.

"Memang sekarang lagi marak terkait dengan efisiensi anggaran, pemangkasan-pemangkasan disetiap Stakeholder kementerian-kementerian untuk efisiensi anggaran. Saya berharap untuk efesiensi anggaran ini terkait dengan guru dan peserta didik mungkin itu BOP (Bantuan Operasional Penyelengaraan) Pendidikan atau tunjangan insentif, itu mungkin tidak perlu untuk efisensi anggaran cukup yang diefisensi anggaran itu adalah khusus yang di pemerintahan-pemerintahan yang gemuk-gemuk anggarannya seperti perjalan dinas, terus pengadaan ATK dan lain sebagainya itu bisa dipangkas, namun terkait dengan tunjangan intensif, sertifikasi, BOP RA saya harapkan jangan dipotong. Karena ini terkait kita adalah garda terdepan jangan sampai dipotong itu juga nanti untuk mencerdaskan generasi-generasi penerus kita apalagi pendidikan anak usia dini Raudhatul Athfal merupakan peletakan dasar pondasi golden age maka disitu untuk stimulasi pembelajaran simulasi tumbuh kembang anak disitulah kunci untuk generasi penerus kita," pungkasnya. 

Kepala bidang pendidikan madrasah kanwil Kementerian Agama provinsi Jawa Timur, Dr. Sugiyo M.Pd menyampaikan bahwa Deep Learning Sosialisasi konsep pembelajaran mendalam kepada guru, siswa dan wali murid. Dan pelatihan guru untuk menerapkan metode ini dalam kegiatan belajar mengajar. 

"Deep learning sesungguhnya sudah banyak diterapkan di RA yaitu mengoptimalkan potensi anak-anak kita, menghidupkan karakter bakat yang dimiliki anak-anak kita, dengan cara memberikan problem solving mengajak anak berpikir kritis dan anak itu bisa menguatkan semua indranya sehingga anak itu bisa sehat secara psikologis dan fisiknya juga," ungkapnya.

Berharap guru-guru RA itu semakin memahami cara mendidik anak-anak kita, bahwa anak kita adalah manusia yang harus tumbuh psikisnya, fisiknya, dengan baik sehingga memperlakukan anak tidak disamakan dengan barang , dengan adanya pelatihan ini nanti diharapkan guru-guru itu bisa memahami perbedaan karakter, perbedaan potensi , perbedaan-perbedaan yang lain , dengan seperti itu anak akan bertumbuh sehat dengan baik," harapnya.

Kalau efisiensi pada prinsipnya kita ikut mendukung pemerintah, tapi itu kalau menyasar pendidikan kita ingin agar pemerintah kembali lagi berfikir bahwa pendidikan itu hajat kita atau kurang banyak 20% ditetapkan sebagai anggaran pendidikan. Jadi harapannya itu dikuatkan dan didukung," pungkasnya. 

Sementara itu Kepala kantor wilayah kemenag Jawa Timur, Dr. Ahmad Sruji Bahtiar, M.Pd I, mengapresiasi dengan adanya pelatihan Deep Learning ini. 

"Saya sering mengatakan bahwa guru-guru RA itu luar biasa selalu terdepan dalam segala hal, termasuk kemudian dengan Deep Learning ini Penerapan pembelajaran saat ini menjadi konsennya dunia pendidikan. Nah, IGRA ini terdepan dalam hal untuk menyikapi dan mempersiapkan guru-gurunya agar apa yang menjadi kebijakan dari pemerintah disikapi dengan cepat oleh guru-guru RA, dan tentunya saya sangat mendukung dan sangat mengapresiasi," katanya. 

Igra ini berbeda dengan yang kelompok-kelompok kerja yang lainnya ya. Igra ini resensi anggaran jasa itu terbatas tapi semangatnya itu yang selalu membuat anggaran itu menjadi ada, ini yang kemudian mengapresiasi kepada temen-temen guru RA di Jawa timur," tuturnya. 

Mengenai adanya efisiensi anggaran Kakanwil Jawa Timur mendukung pemerintah. 

"Ya apapun yang menjadi kebijakan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat maksudnya tentunya kita akan mengikuti, karena saya yakin bahwa kebijakan itu sudah berdasarkan kajian dan telaah. Dan insyallah efisiensi itu tidak akan mengurangi semangat ya dan motivasi temen-temen untuk terus mewujudkan program-program yang sudah terumuskan," pungkasnya.

Harapannya dari apa yang didapat dari pelatihan Deep Learning ini betul-betul di implementasikan di RA nya masing-masing. Karena saya yakin metode inilah metode dipandang cukup dapat membantu mempercepat pemahaman anak-anak kita penguatan dalam pembelajaran. Harapan kita apa yang sudah didapat untuk segera di implementasikan di daerahnya masing-masing.

Baca Lainnya
SD Muhammadiyah 21 Surabaya Tanamkan Karakter Peduli Lingkungan kepada Siswa
Devi Falachiyah I, S.Pd.I
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 23 Jam
Pesona Nusantara: Festival MBA SPARTANS Pukau Pengunjung Mall
Indira Yunia Evi
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 4 Hari