Refleksi Milad Ke-113 Muhammadiyah: Prof. Achmad Jainuri Tekankan Pentingnya Rasionalitas, Moral, dan Modernisasi di Era AI

yupan
Minggu, 5 Oktober 2025 18:10 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Masjid Jenderal Sudirman, Jalan Dharmawangsa No. 2 Surabaya, Ahad (5/10/2025) pagi. Ratusan jamaah hadir sejak matahari terbit untuk mengikuti Kajian Ahad Pagi PCM Gubeng dengan tema refleksi Milad ke-113 Muhammadiyah.

Kajian istimewa ini menghadirkan Prof. H. Achmad Jainuri, Ph.D., Wakil Ketua I Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah, yang membawakan materi "Refleksi Milad Ke-113 Tahun Muhammadiyah: Harapan dan Tantangan”.

Dalam pemaparannya, Prof. Jainuri mengajak warga Muhammadiyah untuk terus berpikir rasional, melek literasi, dan siap menghadapi perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI).

Menurutnya, AI bukan ancaman, tetapi harapan bagi kemajuan umat jika dimanfaatkan secara bijak dan sesuai nilai-nilai Islam.

“Muhammadiyah harus tetap menjadi motor perubahan tanpa meninggalkan nilai-nilai di dalamnya. Perubahan adalah keniscayaan, karena Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah diri mereka sendiri,” ujar Prof. Jainuri di hadapan jamaah yang memenuhi masjid.

Ia menjelaskan bahwa semangat modernisasi Muhammadiyah tidak pernah lepas dari dua prinsip utama: dalam urusan ibadah, semua dilarang kecuali yang diperbolehkan; sementara dalam urusan non-ibadah, semua diperbolehkan kecuali yang dilarang.

Prinsip inilah yang membuat Muhammadiyah tetap dinamis, terbuka terhadap ilmu dan perubahan, namun tetap berpijak pada nilai tauhid dan moral Islam.

Lebih lanjut, Prof. Jainuri menyoroti pentingnya menjaga etika moral Islam seperti amanah, jujur, dan sabar, yang kini mulai luntur di kalangan pemimpin.

Ia mengutip sabda Nabi bahwa akan datang masa ketika orang jujur dianggap dusta, dan pendusta dianggap benar.

“Orang Muhammadiyah harus meneguhkan nilai Islam: katakanlah yang benar walaupun pahit,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya etika moral sosial seperti rasionalitas, toleransi, dan kemampuan memahami perbedaan.

Muhammadiyah, kata dia, perlu terus menjalin kerja sama dengan pemerintah dan organisasi lain dalam upaya memajukan bangsa, terutama melalui pendidikan sebagai ciri utama masyarakat berkemajuan.

Menutup kajian yang berlangsung khidmat dan inspiratif itu, panitia membagikan doorprize kepada jamaah, terutama ibu-ibu yang setia mengikuti kajian Matahari Terbit PCM Gubeng.

Kajian refleksi ini menjadi momentum bagi warga Muhammadiyah Gubeng untuk meneguhkan semangat berkemajuan di usia ke-113, agar tetap menjadi pelopor perubahan, berakhlak mulia, dan adaptif terhadap zaman. (Mochammad Farid Syahrizal)

Baca Lainnya
Pelukan Ramadan: Teman Batin Menyambut 1 Ramadan 1447 H
Fathan Faris Saputro
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 4 Hari
Antusias Warga Klampis Ngasem Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW 
Muhammad Miftahul Muslim
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Sekolah Tarjih Perkuat Semangat Tarjih
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Bulan
Pemuda Muhammadiyah Gubeng Gelar Gerakan Shubuh Berjamaah dan Sharing Session
Mochammad Farid Syahrizal
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 2 Bulan