Pelukan Ramadan: Teman Batin Menyambut 1 Ramadan 1447 H
Fathan Faris Saputro
Minggu, 26 Oktober 2025 21:43 WIB
Lamongan, eNews – Berdasarkan hasil hisab, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1447 H jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026 M. Menyambut datangnya bulan suci, antologi puisi berjudul Pelukan Ramadan, karya Fathan Faris Saputro dan Nurul Iftisanti, hadir untuk menemani masyarakat menata hati sekaligus memperdalam makna Ramadan.
Buku ini tidak sekadar mengajak pembaca menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu, Pelukan Ramadan menekankan latihan batin berupa kesabaran, rasa syukur, dan cinta kepada Allah. Setiap puisi menghadirkan refleksi mendalam tentang kehidupan, spiritualitas, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta, sehingga Ramadan bukan hanya rutinitas ritual, tetapi juga perjalanan hati yang bermakna.
Fathan Faris Saputro menjelaskan, “Pelukan Ramadan lahir dari keinginan kami untuk menemani pembaca menata hati. Kami mencoba menangkap momen hening dan penuh makna yang sering terlewatkan dalam kesibukan sehari-hari, terutama menjelang dan selama Ramadan,” ujarnya pada Ahad (26/10/2025).
Sementara itu, Nurul Iftisanti menambahkan, “Bulan Ramadan adalah waktu untuk memperkuat kesabaran, meningkatkan rasa syukur, dan memperdalam cinta kepada Allah. Kami berharap setiap puisi di buku ini menjadi teman batin yang mengingatkan kita akan nilai-nilai itu, bukan hanya sebagai bacaan semata.”
Pelukan Ramadan menampilkan gaya bahasa yang lembut, puitis, dan mudah diresapi. Dengan nuansa yang hangat dan personal, buku ini menjadi panduan spiritual yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Bagi mereka yang ingin menjalani Ramadan 1447 H dengan hati yang siap, buku ini menjadi pilihan tepat sebagai teman refleksi dan pengingat akan esensi ibadah puasa.
Selain menawarkan keindahan bahasa dan pesan spiritual, antologi ini juga diharapkan mendorong pembaca untuk merenungkan makna kehidupan, menghargai momen sederhana, dan membangun kesadaran diri yang lebih dalam. Dalam konteks ini, Ramadan bukan sekadar menahan lapar, tetapi merupakan perjalanan batin menuju kesadaran, kesabaran, dan cinta yang tulus kepada Allah.
Risma Dewi, penulis buku Tangis Sunyi Palestina, mengatakan, “Buku Pelukan Ramadan mampu memutar balik perasaan yang sebelumnya saya rasakan. Banyak hal dan kenangan yang dilalui selama bulan Ramadan, dan buku ini mengemas momen-momen itu dengan sangat apik dari berbagai sudut pandang,” ujarnya.
Baca Lainnya
Refleksi Milad Ke-113 Muhammadiyah: Prof. Achmad Jainuri Tekankan Pentingnya Rasionalitas, Moral, dan Modernisasi di Era AI
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 25 Hari
Peringati Maulid Nabi, Keluarga Besar Sulawesi Selatan Hadirkan Das'ad Latif
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Antusias Warga Klampis Ngasem Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Sekolah Tarjih Perkuat Semangat Tarjih
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
83 Jamaah Umrah KBIHU Muhammadiyah Surabaya Ikuti Praktik Umrah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Semangat Baru, Spemma Surabaya Lantik 48 Pengurus Masjid Sholahuddin
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Relasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Perspektif Qiraah Mubadalah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
JQHNU Jatim Ajak Pesantren Al-Yasmin untuk Digitalisasi Pembelajaran Al-Quran
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
Pemuda Muhammadiyah Gubeng Gelar Gerakan Shubuh Berjamaah dan Sharing Session
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan
