Lumajang, eNews - Sejak pukul 07.40, wali murid sudah berdatangan di aula KH. Abdi Manaf SMK Muhammadiyah Lumajang (MULU), tempat diadakannya kegiatan. Mereka  menghadiri parenting dengan tema, "Menjaga Akhlak Anak di Tengah Dunia Virtual".

Kegiatan ini menghadir nara dari UM Surabaya, Najib Sulhan. Beliau juga sebagai ketua PCM Mulyorejo-Surabaya. Hadir pada kesempatan ini wakil ketua PDM Lumajang dan Ketua Majelis Dikdasmen.

Pukul 08.30 kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an. Dilanjutkan sambutan dari Kepala SD Kreatif Muhammadiyah Lumajang. Dalam sambutannya, Dimas Doddy Priyambodo, M.Ag menyampaikan progres sekolah yang semakin tahun semakin diminati. 

"Kami bersyukur bahwa semakin tahun jumlah murid baru meningkat. Tahun ini untuk kelas satu menerima tiga kelas. Untuk memasuki tahun pelajaran 2026-2027 kini sudah menerima inden lebih dari 30 murid baru," paparnya, Ahad (28/9/2025).

Drs. Aminuddin, wakil ketua PDM Lumajang berkisah bahwa SD Kreatif Muhammadiyah ini satu satunya SD milik AUM pendidikan di Lumajang, yang lainnya merupakan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM). Bahkan beliau merintis SD ini dimulai dari mengajak anggota keluarga, tetangga, juga teman-teman dekat untuk bersekolah di sini.

"Ketika membuka SD Kreatif Muhammadiyah Lumajang, muridnya dari anak saya, lalu mengajak tetangga, anak pengurus, juga anak dari kenalan.  Alhamdulillah progresnya sangat baik. Jika tahun ini menerima tiga kelas. Kami berharap ke depan, sebelum dibuka sudah tutup muridnya," harapnya.

Najib Sulhan melempar pertanyaan retoris untuk membuka materi. "Perubahan apa yang terjadi di tengah dunia digital dan virtual?" Menurutnya, dunia digital telah banyak memudahkan akses mencari informasi. Ibarat ilmu sudah ada di genggaman tangan. Namun demikian, jika tidak waspada digital dan virtual bisa menggerus moral. 

Pada kesempatan ini, Najib Sulhan mengajak orang tua untuk banyak terlibat dalam pendampingan anak. "Sesungguhnya setiap anak itu produk sukses. Untuk itu ada tiga hal perlu diperhatikan. Pertama, anak memiliki bentuk terbaik jika dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain. Selain fisik, manusia diberikan akal dan hati. Untuk itu perlu difungsikan dengan baik. Kedua, setiap anak yang lahir itu fitrah. Orang tua harus bisa menjaga kefitrahannya. Ketiga, setiap anak cerdas. Untuk itulah perlu dikawal setiap potensi yang dimiliki oleh anak," paparnya.

Najib Sulhan juga menyampaikan konsep sekolah ideal. Harapannya bisa dijadikan  modal orang tua untuk memilih sekolah. "Sesungguhnya untuk menjadikan sekolah Islam yang ideal, ada empat tahapan. Pertama, fokus pada pembentukan akhlak atau adab. Kedua, kawal ketertiban dalam fardhu ain, terutama dalam rangkaian ibadah sholat. Ketiga, gali potensi setiap anak hingga menemukan bentuk terbaiknya. Keempat, siapkan untuk jenjang yang lebih tinggi," ujarnya.

Respon orang tua pada kegiatan parenting ini cukup besar. Hal ini tampak ketika dibuka tanya jawab. Banyak yang bertanya seputar cara mengawal moral di era digital. Hingga acara ditutup pukul 11.00 tidak ada orang tua yang beranjak dari tempat duduk.