Siswa Kelas 5 SD Muhammadiyah 26 Surabaya Gelar Showcase Harmonisasi Budaya

yupan
Kamis, 5 Juni 2025 19:38 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews - SD Muhammadiyah 26 Surabaya kembali menorehkan prestasi melalui pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang digelar dengan tema Bhinneka Tunggal Ika.

Kegiatan ini dikemas dalam sebuah acara yang bertajuk Showcase Harmonisasi Budaya, menampilkan ragam tarian tradisional yang merepresentasikan kekayaan budaya Indonesia. Acara ini berlangsung pada hari Kamis, 5 Juni 2025, dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, dan diikuti oleh seluruh siswa kelas 5 dengan penuh semangat dan antusiasme.

Dalam acara ini, suasana sekolah berubah menjadi panggung kebudayaan yang semarak. Para siswa tampil percaya diri di hadapan teman-teman, guru, dan orang tua yang hadir untuk menyaksikan. Beragam kostum warna-warni menghiasi aula sekolah, menciptakan suasana yang kental dengan nuansa Nusantara. Tawa riang dan tepuk tangan terdengar sepanjang acara, menambah semarak penampilan mereka.

Zenny Karina Ningrum, wali kelas 5, mengungkapkan rasa bangganya melihat siswa-siswi tampil penuh percaya diri dan memukau penonton dengan kemampuan mereka dalam menampilkan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

“Anak-anak terlihat percaya diri dan mampu membawakan tarian tradisional dengan sangat baik. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktikkan langsung bagaimana mencintai dan melestarikan budaya bangsa,” ungkapnya.

Kepala sekolah SD Muhammadiyah 26 Surabaya, Yunita Puspitasari, menambahkan bahwa melalui projek P5 ini, pihak sekolah ingin menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan toleransi kepada siswa sejak dini. Menurutnya, tarian tradisional merupakan salah satu wujud nyata kekayaan budaya bangsa yang harus diperkenalkan dan dipahami oleh generasi muda.

“Dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, Showcase Harmonisasi Budaya ini menjadi wadah bagi siswa untuk mengenal dan menghargai keragaman budaya Indonesia. Kami ingin menanamkan rasa cinta tanah air melalui seni budaya, sekaligus melatih keberanian dan kerja sama antar siswa,” jelasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya peran kolaborasi antara siswa, orang tua, dan guru dalam menyukseskan kegiatan ini.

Para siswa, dibantu oleh orang tua dan guru kelas, turut aktif dalam mempersiapkan berbagai kebutuhan penampilan, mulai dari kostum, aksesoris, hingga properti pendukung lainnya. Kolaborasi ini tidak hanya mempererat hubungan antara sekolah dan keluarga, tetapi juga mengajarkan kepada siswa nilai gotong royong dan kebersamaan.

Salah satu siswi kelas 5A, Fazila, berbagi pengalaman serunya saat tampil membawakan Tari Saman dari Aceh. “Tari Saman ini terkenal dengan gerakan tepuk tangan, tepuk dada, tepuk paha, serta gerakan guncang, kirep, lingang, dan surang-saring. Saya senang sekali mempelajari dan menarikan tarian ini. Meski gerakannya cukup banyak dan menantang untuk dihafal, saya merasa sangat senang dan bangga bisa menampilkannya di depan banyak orang. Ini menjadi pengalaman yang berharga bagi saya dan teman-teman,” ujar Fazila dengan wajah berbinar.

Dalam Showcase P5 kali ini, sebanyak 15 jenis tarian tradisional berhasil ditampilkan oleh siswa kelas 5, antara lain: Tari Sajojo dari kelas 5B, Tari Ondel-ondel dari kelas 5A, Tari Kecak dari kelas 5C, Tari Poco-poco dari kelas 5C, Tari Saman dari kelas 5A, Tari Reog dari kelas 5B, Tari Sajojo dari kelas 5A, Tari Kidang dari kelas 5B, Tari Kicir-kicir dari kelas 5C, Tari Tor-tor dari kelas 5C, Tari Saman dari kelas 5B, Tari Bungong Jeumpa dari kelas 5A, Tari Yamko Yambe Ramko dari kelas 5A, Tari Diding Badinding, dan Tari Yamko Yambe Ramko dari kelas 5B.

Masing-masing tarian menampilkan keunikan dan ciri khas daerah asalnya, membuat suasana acara semakin semarak dan penuh makna.

Dengan antusiasme yang tinggi dan semangat kebersamaan yang luar biasa, para siswa SD Muhammadiyah 26 Surabaya telah berhasil menunjukkan bahwa kebhinekaan budaya Indonesia bukan hanya sekadar slogan, tetapi juga menjadi warisan luhur yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi penerus bangsa.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia di hati setiap siswa. (Izah/Intan)

Baca Lainnya