Terminal Petikemas Surabaya Gelar Pelatihan Container Terminal Operation

Agus Suyono
Selasa, 8 Juli 2025 20:54 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews – Dalam rangka penguatan sumber daya manusia guna mendukung transformasi dan standarisasi layanan di lingkungan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menyelenggarakan pelatihan Container Terminal Operation (CTO) yang diikuti oleh 25 pekerja dari berbagai unit kerja. Pelatihan berlangsung selama tiga hari, pada 2–4 Juli 2025.

Pelatihan ini dibuka langsung oleh Direktur Operasi SPTP, Muarip, yang juga turut memberikan pembekalan materi kepada para peserta.

Program ini menjadi bagian dari upaya Pelindo/SPTP Grup dalam mendorong percepatan 
peningkatan kapabilitas SDM sekaligus menjawab kebutuhan layanan terminal peti kemas 
yang semakin kompetitif.

Saat pelatihan, peserta dibekali dengan materi menyeluruh terkait aspek operasional terminal 
peti kemas, mulai dari pengenalan industri pelayaran, fasilitas dan peralatan terminal, desain 
dan kapasitas terminal, proses bisnis, hingga Terminal Operating System (TOS). 

Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang utuh terhadap kebutuhan 
pelanggan jasa kepelabuhanan seperti shipping lines, perusahaan trucking, EMKL/forwarder, 
serta cargo owner.

Muarip menyampaikan bahwa dalam pelayanan terminal peti kemas, terdapat lima kebutuhan 
utama pelanggan yang harus dipenuhi, yaitu speed (kecepatan), reliability (kehandalan), 
safety (keselamatan), low cost (efisiensi biaya), dan data availability (ketersediaan data). 

"Semua itu hanya bisa dicapai dengan SDM yang andal dan kompeten,” ujar Muarip dalam 
sesi pembukaannya.

Pelatihan juga menghadirkan narasumber dari unit terminal lain dalam Pelindo Group, yaitu 
SVP Perencanaan dan Pengendali Operasi Terminal Peti Kemas Semarang, Imat Rahmatillah.

Para narasumber secara konsisten menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh 
terhadap proses operasional terminal, terutama dalam kaitannya dengan kecepatan dan
keandalan layanan bongkar muat.

SVP Perencanaan Operasi dan Proses Bisnis TPS, Didik Kurniawan, menjelaskan bahwa 
salah satu indikator kunci kualitas layanan terminal adalah Box per Ship per Hour (BSH), yakni 
jumlah peti kemas yang dibongkar atau dimuat per kapal per jam. 


“BSH TPS saat ini adalah 56 box per jam. Ini sudah melampaui target yang ditetapkan KSOP 
Utama Tanjung Perak.” ungkap Didik.

Didik juga menambahkan bahwa pelatihan CTO merupakan salah satu strategi peningkatan 
kompetensi yang berkontribusi langsung terhadap kualitas layanan, tidak hanya di dermaga, 
tetapi juga di lapangan penumpukan. 

Pelayanan receiving and delivery (R&D) peti kemas juga menjadi perhatian TPS, dengan 
standar Truck Round Time (TRT) yang ditetapkan maksimal 30 menit untuk receiving dan 45 
menit untuk delivery.

TPS saat ini telah mencatatkan rata-rata TRT 18 menit untuk receiving dan 44 menit untuk 
delivery. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas kerja tim dan sistem yang sudah berjalan 
baik. 

Sebagai operator terminal peti kemas utama di wilayah timur Indonesia, TPS terus berupaya 
meningkatkan performa dan kualitas layanannya. 

Sepanjang tahun 2024, TPS mencatat arus peti kemas sebesar 1.584.774 TEUs. Sementara 
hingga semester I 2025, tercatat sudah mencapai 768.518 TEUs. TPS juga terus mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan pangsa pasar sebesar 83% di 
Pelabuhan Tanjung Perak.

Melalui pelatihan CTO dan program pengembangan SDM lainnya, TPS menunjukkan 
komitmen kuat dalam memperkuat daya saing layanan terminal peti kemas, sejalan dengan transformasi Pelindo Group menuju ekosistem logistik nasional yang lebih efisien dan terintegrasi. (Arman)

Baca Lainnya
TPS Gelar Webinar IT Guna Mitigasi Cyber Attack
Armand
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 11 Hari