Surabaya, eNews – Tim Tari SMP Muhammadiyah 10 Surabaya terus menunjukkan prestasinya. Setelah sukses tampil di acara International Day of Persons with Disabilities pada Desember lalu, mereka kini bersiap menghadapi lomba tari kreasi tradisional tingkat nasional  yang akan digelar pada Februari 2025 di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya (SMAMDA).  

Dalam acara internasional yang diselenggarakan Swiss-Belhotel International, tim ini membawakan tarian tradisional Milu Sarju yang memukau para tamu undangan penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, Kedutaan Besar Inggris, dan Kedutaan Besar Amerika Serikat. 

Penampilan ini membuktikan kemampuan mereka membawa seni budaya Indonesia ke panggung dunia.  

"Berpartisipasi di acara internasional adalah kehormatan besar. Anak-anak belajar percaya diri dan bagaimana mengangkat budaya bangsa ke tingkat global," ujar Ustadzah Eka Sri Rahayu, S.Sn., pembina tim tari, Rabu (22/1/2025).

Saat ini, tim tari memusatkan energi mereka untuk mempersiapkan lomba nasional. Latihan intensif dilakukan, meliputi kesempurnaan koreografi, pendalaman makna tarian, simulasi penampilan, serta penguatan fisik dan mental.  

Selain itu, proses regenerasi anggota baru dimulai sejak Januari untuk menjaga keberlanjutan prestasi. 

"Regenerasi ini bukan hanya mencari anggota baru, tetapi juga menanamkan semangat melestarikan budaya tradisional. Kami ingin memastikan generasi berikutnya tetap berprestasi," tambah Ustadzah Eka.  

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 10 Surabaya, Ustadz Fathoni, S.Pd., mengapresiasi kerja keras tim tari. 

"Penampilan mereka di ajang internasional menjadi kebanggaan besar bagi sekolah. Dukungan penuh kami berikan untuk persiapan lomba nasional dan regenerasi anggota," tuturnya.  

Orang tua siswa juga memberikan dukungan moral dan material, memastikan tim tari memiliki fasilitas terbaik untuk tampil maksimal.  

Dengan pengalaman tampil di panggung internasional dan persiapan matang menuju lomba nasional, Tim Tari SMP Muhammadiyah 10 Surabaya optimis dapat kembali mengharumkan nama sekolah. 

Melalui regenerasi dan kerja keras, mereka berharap seni tradisional tetap hidup dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.