Yogyakarta, eNews — Sebanyak 15 sekolah menengah kejuruan (SMK) terbaik dari berbagai provinsi di Indonesia siap bersaing dalam babak final Olimpiade Jaringan MikroTik (OJM) 2025 yang akan berlangsung di Yogyakarta pada 20–24 Oktober 2025.

Ajang tahunan bergengsi ini digelar oleh PT Citraweb Solusi Teknologi bekerja sama dengan MikroTik Latvia, dan menjadi wadah pengembangan talenta muda di bidang Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT), serta Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA).

Dari 481 Sekolah, Hanya 15 yang Berhasil ke Tahap Akhir

Seleksi OJM 2025 berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama berupa tes tertulis online mengenai konsep jaringan komputer, routing, firewall, dan troubleshooting. Dari total 481 sekolah peserta, hanya 80 yang berhasil lolos.

Tahap kedua menantang peserta untuk membuat video tutorial bertema “MikroTik Advanced Traffic Control”, yang menguji kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah jaringan di lapangan. Tahap ketiga berupa wawancara dan presentasi teknis mengenai praktik jaringan MikroTik.

Dari hasil seleksi tersebut, 15 sekolah terpilih dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi Tenggara, berhasil melangkah ke babak final di Yogyakarta.

Inovasi dan Kreativitas Jadi Kunci Penilaian

Senior Manager PT Citraweb Solusi Teknologi, Pujo Dewobroto, mengatakan bahwa tahun ini para peserta menunjukkan inovasi luar biasa dalam penyelesaian studi kasus jaringan.

“Beberapa sekolah berani menggabungkan fitur MikroTik yang tidak ada di konsep awal kami dan secara teknis berhasil. Ada juga yang mengangkat permasalahan nyata dari lingkungan sekolah dan menemukan solusi konfigurasi yang dapat diterapkan,” ujarnya.

Kriteria penjurian OJM 2025 menitikberatkan pada penguasaan materi jaringan MikroTik, kreativitas dalam pengembangan fitur, dan kemampuan implementasi solusi jaringan. Selain itu, penyelenggara juga menerapkan skema pemerataan wilayah untuk memberi kesempatan setara bagi sekolah di berbagai daerah.

Apresiasi dari MikroTik Latvia

Perwakilan MikroTik Latvia, Edmunds Aperans, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan dedikasi pelajar Indonesia yang berpartisipasi dalam kompetisi ini.

“Kami bangga melihat bagaimana Olimpiade Jaringan MikroTik terus menginspirasi siswa di Indonesia untuk menjelajahi dunia teknologi jaringan. Dedikasi sekolah dan guru di Indonesia sungguh luar biasa. Kami merasa terhormat teknologi MikroTik menjadi bagian dari perjalanan belajar mereka,” ungkapnya.

Final di Yogyakarta: Ajang Pembuktian Engineer Muda

Babak final OJM 2025 akan diselenggarakan di kantor PT Citraweb Solusi Teknologi, Yogyakarta. Selama lima hari, para peserta akan mengikuti bootcamp intensif bersama trainer bersertifikat MikroTik.

Topik utama yang akan diuji dalam babak final adalah “Traffic Control”, meliputi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol), Firewall Filter, NAT (Network Address Translation), dan Quality of Service (QoS). Setelah melalui ujian tertulis dan praktik, tiga sekolah terbaik akan melaju ke babak grand final, untuk menunjukkan kemampuan berpikir cepat dan mempertahankan argumen teknis secara langsung di hadapan juri.

Direktur PT Citraweb Solusi Teknologi, Valens Riyadi, menegaskan bahwa OJM merupakan sarana penting dalam membentuk SDM vokasi unggul di bidang teknologi jaringan.

“Melalui Olimpiade ini, kami ingin menanamkan semangat eksplorasi dan profesionalisme di kalangan pelajar SMK. Kami mencari pelajar dengan pola pikir engineer sejati — logis, kolaboratif, dan kreatif dalam memecahkan masalah,” ujarnya.

Mendorong Kemajuan Pendidikan Vokasi Nasional

Sebagai MikroTik Certified Training Center pertama di Asia Pasifik sejak 2004, PT Citraweb Solusi Teknologi terus berperan aktif dalam pelatihan guru, sertifikasi siswa, dan pengembangan laboratorium jaringan di SMK seluruh Indonesia.

Melalui Olimpiade Jaringan MikroTik, Citraweb berkomitmen mendorong kemajuan pendidikan vokasi dan mencetak generasi muda yang siap menghadapi transformasi digital nasional. (Sayekti)