Bangkalan, eNews - Rihlah Religi dalam rangka Milad Aisyiyah ke-108 sukses digelar di Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Sabtu (6/7/2025).

Dengan tema "Memperkokoh Ketahanan Pangan yang Berbasis Desa Qoriyah Toyyibah Menuju Ketahanan Nasional", kegiatan ini menyatukan para anggota Aisyiyah dari berbagai cabang, khususnya dari Surabaya.
 
Acara yang diwarnai hujan deras ini tak menyurutkan semangat para peserta. 

Herlin Aktiva, perwakilan dari Majelis Tabligh PCA Genteng, mengungkapkan kekagumannya atas dedikasi para anggota Aisyiyah yang tetap bersemangat meskipun cuaca kurang mendukung.
 
Kesan mendalam terpatri di hati para peserta, terutama Pimpinan Cabang Aisyiyah Majelis Tabligh dan Ketarjihan Genteng. 

Sambutan Ketua PCA Kwanyar, Ibu Siti Nur Fadilah, yang menceritakan perjalanan panjang dan penuh perjuangan PCA Kwanyar, begitu menyentuh. 

"Berdiri sejak tahun 1989, PCA Kwanyar sempat mengalami masa vakum beberapa kali, namun semangat juang anggotanya tetap menyala hingga kini," tuturnya, Rabu (9/7/2025).

Kalimat "yang mati enggan hidup tak mau" yang disampaikan Ibu Siti menjadi penggambaran nyata kegigihan mereka. 

Kisah ini  menginspirasi dan membangkitkan rasa bangga di hati para peserta atas perjuangan yang tak kenal lelah tersebut.
 
Ibu Etty Sunanti dari Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Kota Surabaya merangkum esensi Rihlah Religi ini dalam lima poin penting: memakmurkan masjid, menjalin ukhuwah, berdakwah, membangun Desa Qoriyah Toyyibah, dan berjihad fisabilillah. 

"Lima ruh ini menjadi landasan kuat dalam pengabdian Aisyiyah untuk masyarakat," ujarnya.
 
Rihlah Religi ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat semangat ketahanan pangan berbasis desa Qoriyah Toyyibah, serta  menginspirasi  upaya  membangun ketahanan nasional. 

Perjuangan PCA Kwanyar menjadi bukti nyata bahwa semangat  Aisyiyah tetap berkobar,  melewati  tantangan  waktu  dan  menginspirasi  generasi  selanjutnya. (Herlin Aktiva)