Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Jawa Timur Gelar Rembuk Merah Putih
Andi Hariyadi
Kamis, 21 Agustus 2025 08:30 WIB

Surabaya, eNews - Keragaman bangsa Indonesia menjadi modal untuk penguatan persatuan bangsa, maka Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur berusaha hadir bersama seluruh elemen bangsa untuk berusaha mencegah terorisme. Demikian disampaikan Prof. Dr. Husniyatus Salamah Zainniyati selaku Ketua FKPT Provinsi Jawa Timur saat memberikan sambutan diacara Rembuk Merah Putih di kampus Universitas Islam Negeri Surabaya pada hari Rabu (20/8/2025).
Sambutan berikutnya disampaikan Prof. Dr. Ali Mudhofir Wakil Rektor 1 UINSA menyampaikan, Upaya memperkokoh persatuan ditengah Keragaman untuk Indonesia jaya.
Dan merupakan suatu kehormatan bagi UINSA sebagai tempat kegiatan Rembuk Merah Putih yang diselenggarakan FKPT Jawa Timur dengan tema Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air, sehingga dari kampus ini berusaha memberikan edukasi yang lebih berarti pada bangsa ini.
Sambutan terakhir disampaikan Kolonel Sus Dr. Harianto selaku Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Peran pemuka tokoh lintas agama, Pemuda dan awak media sangat membantu dalam pencegahan terorisme, dan kita bersepakat dan bersama bergerak melalui media sosial menyuarakan syair syair kedamaian.
Kolonel Sus Dr. Harianto, yang juga sebagai narasumber Rembuk Merah Putih memaparkan, Media sosial hendaknya bisa dipergunakan secara baik untuk mencegah tindakan terorisme, dari hasil penelitian setidaknya ada 3 kelompok rentan terjadinya terorisme yaitu, perempuan, remaja dan anak anak, maka disini pentingnya penguatan keluarga membangun wawasan yang utuh lebih lebih diera sekarang ini sehingga keluarga memiliki peran besar menumbuhkan kebahagiaan, kebersamaan dan kepedulian.
Situasi global saat ini sangat berpengaruh dalam dinamika lokal akibat penggunaan media sosial, maka gunakan media sosial dengan sebaik baiknya, jangan sampai mudah terpapar dengan paham radikalisme, intoleran dan terorisme.
Ketika kita belajar agama hendaknya kepada ahlinya dengan wawasan keagamaan yang benar, agar tidak salah dalam memahami ajaran agama. Untuk itu melalui Rembuk Merah Putih ini kita kuatkan sinergi dan kolaborasi untuk mencegahnya penyalahgunaan agama untuk tindakan kekerasan, padahal agama sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Perlu perhatian kita semua bahwa modus dan perekrutan aksi terorisme baik melalui online dan offline. Dan ciri ciri mereka yang sudah terpapar diantaranya, mendadak anti sosial, terjadinya perubahan secara emosional, juga memutuskan komunikasi dengan keluarga yang selama ini penuh kehangatan, kasih sayang dan kebahagian.
Dan mereka yang terpapar cenderung menghabiskan waktunya dengan Komunitas baru secara tertutup, juga aktif mengungkapkan kritik yang berlebihan terhadap sistem kemasyarakatan dan pemerintahan, menampakkan suatu sikap politik dan keagamaan berbeda dengan masyarakat secara drastis.
Untuk itu kita harus hati hati terhadap perkembangan yang ada khususnya tetap menjaga ketahanan keluarga dan lingkungan kita, sehingga negara akan tetap jaya. Ketahanan keluarga diutamakan sebagai basis pendidikan keluarga.
Mereka aktif melakukan ekstrimisme dan kekerasan di ruang siber, mengadakan kajian mendalam pada buku yang bermuatan radikal terorisme.
"Adapun strategi untuk pencegahan diantaranya kesiapsiagaan nasional dengan penguatan ketahanan keluarga dan pendidikan yang berwawasan, melakukan kontra radikalisme dan deradikalisasi, sebagai upaya edukasi nyata di masyarakat kita, dengan adanya Duta Damai dari pemuda dan mahasiswa dapat menumbuhkan kesadaran berbangsa," jelasnya.
Pemateri kedua disampaikan Prof.Dr. Abdul Muhid, M.si. Wakil Rektor UINSA yang menyatakan,
Ketahanan Masyarakat yang berakar pada nilai nilai agama yang inklusif, penguatan spiritual yang damai dan universal, memperhatikan kearifan lokal dan keragaman budaya bisa untuk mencegah terorisme.
Penguatan budaya damai dan gotong royong seharusnya terorisme tidak terjadi, maka strategi kita untuk kembangkan kearifan lokal dengan tradisi dan budaya lokal menjadi perekat bangsa, karena ideologi ekstrimisme kekerasan dan terorisme dapat mengancam keamanan dan kedamaian.
Aksi terorisme dapat merusak tatanan sosial global kerusakan material, korban jiwa, kekerasan yang mengancam perdamaian, kerusakan sosial mengganggu tatanan dan kepercayaan masyarakat.
Sebagai upaya pencegahan diantaranya, penegakan hukum, mengatasi akar masalah radikalisme dan terorisme, mengurangi radikalisme sbg penyebab terorisme, mencegah aksi terorisme dan dampaknya.
Maka peran agama sebagai inspirasi untuk kebaikan , hidup damai, tindakan positif dan peduli sesama, pemeliharaan perdamaian untuk mempromosikan harmoni dan resolusi konflik.
Pembentukan moral untuk mempromosikan pemahaman agama yang benar melalui pendidikan komprehensif menekankan nilai universal, dialog antaragama untuk membangun jembatan pemahaman, penyebaran informasi untuk membantah klaim klaim palsu.
Peran tokoh agama sangat diperlukan sebagai bentuk kemitraan dengan masyarakat sipil, mempromosikan perdamaian, mendorong toleransi, membangun persatuan, mengidentifikasi individu yang rentan, melakukan kolaborasi dengan pemerintah, dan membangun narasi alternatif yang damai di media sosial, untuk proses pencegahan terorisme.
Stanley Adi Prasetyo, sebagai praktisi senior media menjelaskan, tujuan terorisme untuk menebar teror dan ketakutan di masyarakat, dan bangsa Indonesia sebagai negara besar sehingga harus dijaga persatuan, maka media punya peran penting dalam mencegah terorisme.
"Media hendaknya mampu menyampaikan informasi yang benar dan mencerahkan untuk ketahanan bangsa," jelasnya.
Baca Lainnya
SAPA Art Exhibition Kembali Menyapa Dunia Seni
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 10 Jam
Mahasiswa KKN Kelompok 19 UM Surabaya Edukasi Pembuatan Pupuk
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Hari
Penyerahan Mesin Pencacah Rumput dan Bonggol Jagung di Desa Windurejo oleh KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya Kelompok 8
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 4 Hari
Siswa SDN Sumbersono Juara 1 Tilawah Qur’an, Mahasiswa KKN 22 UM Surabaya Turut Andil
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 5 Hari
Implementasi Aplikasi Hilirisasi KBM di SDN 1 dan 2 Nglinggo oleh KKN Kelompok 27 UM Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
KKN Kelompok 27 UM Surabaya Orbitkan TOGA di Tengah Masyarakat Desa Nglinggo
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
Simbol Komitmen Budaya, Keris Pusaka Presiden Prabowo Subianto Dipamerkan di Surabaya
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 8 Hari
KKN Kelompok 22 UM Surabaya Gelar Program Kelas Sahabat Ceria
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 11 Hari
Partisipasi Mahasiswa KKN Kelompok 22 UM Surabaya dalam Kegiatan Desa Berseri
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 12 Hari