Buku Bagaimana Jika Aku Tidak Berhasil? Sampai di Thailand, Menguatkan Hati Pembaca

Fathan Faris Saputro
Rabu, 18 Juni 2025 16:31 WIB
Istimewa

Thailand, eNews – Kabar menggembirakan datang dari negeri gajah putih. Buku Bagaimana Jika Aku Tidak Berhasil? karya dua penulis muda Muhammadiyah, Alifatus Zahroh dan Fathan Faris Saputro, kini resmi menapakkan jejaknya di Thailand. Buku yang penuh dengan narasi reflektif dan penguatan jiwa ini telah sampai di tangan Sabrina Putri Azzahra, mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro (STIT Mubo).

Sabrina merupakan salah satu dari empat mahasiswa STIT Mubo yang dikirim dalam program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sekaligus Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yang diselenggarakan di dua negara, yakni Malaysia dan Thailand. Di tengah kesibukannya menjalani program tersebut, ia menyempatkan diri membaca buku Bagaimana Jika Aku Tidak Berhasil? dan membagikan kesannya dari luar negeri.

Kehadiran buku ini di Thailand bukan hanya menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mampu melintasi batas geografis, tapi juga simbol bahwa keresahan, harapan, dan pencarian makna adalah bahasa yang bisa dirasakan siapa saja—termasuk mereka yang sedang belajar dan berjuang di luar negeri.

Sabrina mengaku buku ini datang di saat yang tepat. Di tanah asing, ketika ia mulai meragukan diri dan tujuan, buku tersebut hadir seperti pelukan dalam bentuk kata.

"Ketika jauh dari rumah dan mulai bertanya pada diri sendiri tentang arah hidup, buku ini hadir seperti teman lama yang bilang: 'nggak apa-apa belum berhasil, yang penting tetap bertahan'," ungkapnya pada Rabu (18/6/2025).

Buku Bagaimana Jika Aku Tidak Berhasil? memang ditulis untuk siapa pun yang pernah merasa gagal, tertinggal, atau tidak cukup hebat. Dengan gaya bahasa yang ringan namun penuh makna, buku ini telah menjangkau banyak pembaca dan terus menebar penguatan—sekalipun di luar negeri.

Salah satu penulisnya, Fathan Faris Saputro, turut menyampaikan rasa harunya. "Kami tidak menyangka buku ini bisa sampai sejauh itu. Ketika tahu buku ini dibaca oleh mahasiswa Indonesia yang sedang PPL dan KKN di Thailand, rasanya seperti harapan kecil kami menjelma menjadi kenyataan besar," ujarnya.

Sampainya buku ini di tangan Sabrina Putri Azzahra di Thailand menjadi bukti bahwa karya yang ditulis dengan ketulusan akan menemukan pembacanya, sejauh apa pun ia berada. Semoga buku ini terus menjadi teman seperjalanan, penguat hati, dan sumber keberanian bagi siapa saja yang tengah bertanya: Bagaimana jika aku tidak berhasil? 

Baca Lainnya