Edukasi Waspada Malaria di Hari Malaria Sedunia di SD Muhammadiyah 22 Surabaya
Andi Hariyadi
Jumat, 25 April 2025 13:49 WIB

Surabaya, eNews - Upaya menjadi lingkungan sekolah tetap tetap merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua, agar belajar lebih nyaman, senang dan menyehatkan.
Demikian disampaikan Listianah selaku Kepala SD Muhammadiyah 22 Surabaya dalam pesannya di hari Jumat (25/4/25) ini yang diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia.
Lanjutnya, ada beberapa agenda kegiatan diantaranya senam ceria anak Indonesia, pengamatan jentik jentik dan edukasi tentang penyakit malaria agar kita lebih waspada dan bisa mengantisipasinya.
"Upaya edukasi ini sangat penting diketahui agar kita tetap sehat," tuturnya.
Edukasi disampaikan secara tertulis oleh dr. Erwan Noor S, sebagai dokter fungsional Puskesmas Wiyung Surabaya, yang merupakan wali murid dari Ananda Naraya siswa kelas 4C, kemudian disampaikan ke para siswa oleh wali kelasnya. Disampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.
dr. Erwan Noor S, menjelaskan, malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.
Gejala:
Gejala malaria dapat bervariasi, tetapi umumnya termasuk:
1. Demam tinggi
2. Menggigil
3. Sakit kepala
4. Kelelahan
5. Nyeri otot
6. Mual dan muntah
7. Diare
Gejala dapat muncul dalam beberapa tahap, yaitu:
- Tahap dingin (menggigil)
- Tahap panas (demam tinggi)
- Tahap keringat (berkeringat)
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut dan memiliki riwayat bepergian ke daerah endemik malaria, segera konsultasikan dengan dokter.
Masa Inkubasi:
Masa inkubasi malaria adalah waktu antara gigitan nyamuk yang terinfeksi dan munculnya gejala malaria. Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada jenis parasit Plasmodium yang menyebabkan infeksi.
Berikut adalah perkiraan masa inkubasi untuk beberapa jenis malaria:
1. Plasmodium falciparum: 9-14 hari
2. Plasmodium vivax: 12-18 hari
3. Plasmodium malariae: 18-40 hari
4. Plasmodium ovale: 12-18 hari
5. Plasmodium knowlesi: 9-12 hari
Namun, masa inkubasi dapat lebih pendek atau lebih panjang tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Jumlah parasit yang masuk ke dalam tubuh
- Kekebalan tubuh individu
- Penggunaan obat pencegahan malaria
Jenis Malaria
Penting untuk diingat bahwa beberapa jenis malaria, seperti P. vivax dan P. ovale, dapat memiliki tahap dorman (hipnozoit) yang dapat menyebabkan malaria kambuh setelah beberapa bulan atau tahun setelah infeksi awal.
Ada beberapa jenis malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis malaria yang paling umum:
1. Malaria tropica (Plasmodium falciparum): Ini adalah jenis malaria yang paling berbahaya dan dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan cepat. P. falciparum dapat menyebabkan gejala yang parah dan komplikasi seperti anemia, gagal ginjal, dan koma.
2. Malaria tertiana (Plasmodium vivax): Jenis malaria ini memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan P. falciparum, tetapi dapat menyebabkan anemia dan kelemahan. P. vivax juga dapat menyebabkan malaria kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
3. Malaria quartana (Plasmodium malariae): Jenis malaria ini memiliki gejala yang lebih ringan dan dapat menyebabkan anemia. P. malariae dapat menyebabkan infeksi yang berlangsung lama dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
4. Malaria ovale (Plasmodium ovale): Jenis malaria ini memiliki gejala yang mirip dengan P. vivax dan dapat menyebabkan malaria kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
5. Malaria knowlesi (Plasmodium knowlesi): Jenis malaria ini terutama ditemukan di Asia Tenggara dan dapat menyebabkan gejala yang parah. P. knowlesi dapat menyebabkan malaria yang berat dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan cepat.
Setiap jenis malaria memiliki karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda, sehingga diagnosis dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengobati penyakit ini.
Daerah endemis:
Malaria dapat ditemukan di berbagai daerah di dunia, terutama di daerah tropis dan subtropis. Berikut adalah beberapa daerah yang memiliki risiko tinggi malaria:
1. Afrika: Banyak negara di Afrika memiliki tingkat malaria yang tinggi, seperti Nigeria, Republik Demokratik Kongo, dan Mozambik.
2. Asia Tenggara: Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina memiliki risiko malaria yang signifikan.
3. Amerika Selatan: Daerah-daerah seperti Amazon di Brasil, Peru, dan Kolombia memiliki risiko malaria.
4. Asia Selatan: Negara-negara seperti India, Pakistan, dan Sri Lanka memiliki risiko malaria.
5. Pasifik: Beberapa negara di Pasifik, seperti Papua Nugini dan Kepulauan Solomon, memiliki risiko malaria.
Beberapa daerah yang memiliki risiko malaria yang lebih rendah tetapi masih perlu diwaspadai adalah:
1. Amerika Tengah: Beberapa negara di Amerika Tengah, seperti Belize dan Honduras, memiliki risiko malaria.
2. Karibia: Beberapa negara di Karibia, seperti Haiti dan Republik Dominika, memiliki risiko malaria.
Penting untuk melakukan penelitian dan konsultasi dengan dokter sebelum melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang memiliki risiko malaria. Menggunakan langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko terinfeksi malaria.
Pencegahan:
Pencegahan malaria dapat dilakukan dengan beberapa cara:
1. Menghindari gigitan nyamuk:
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menggunakan obat semprot nyamuk atau insektisida
- Mengenakan pakaian yang menutupi kulit
2. Mengontrol populasi nyamuk:
- Menghilangkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk
- Menggunakan insektisida
3. Menggunakan obat pencegahan:
- Obat antimalaria dapat digunakan sebagai pencegahan bagi orang yang bepergian ke daerah endemik malaria
4. Menggunakan repelen nyamuk:
- Menggunakan semprotan atau losion anti-nyamuk
5. Meningkatkan kesadaran dan edukasi:
- Mengetahui gejala malaria dan segera mencari bantuan medis jika gejala muncul
Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut, risiko terinfeksi malaria dapat dikurangi.
Pengobatan:
Pengobatan malaria biasanya melibatkan penggunaan obat antimalaria yang diresepkan oleh dokter. Jenis obat dan lama pengobatan tergantung pada jenis parasit Plasmodium yang menyebabkan infeksi dan tingkat keparahan penyakit.
Beberapa contoh obat antimalaria yang umum digunakan adalah:
1. Artemisinin-based combination therapies (ACTs)
2. Chloroquine
3. Mefloquine
4. Atovaquone-proguanil
Selain obat-obatan, pasien malaria juga perlu mendapatkan perawatan suportif, seperti:
1. Istirahat yang cukup
2. Minum banyak cairan
3. Mengontrol demam dan gejala lainnya
Penting untuk mengikuti instruksi dokter dan menyelesaikan pengobatan secara lengkap untuk memastikan kesembuhan total dan mencegah resistensi obat.
Kesimpulan:
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Gejala malaria termasuk demam, menggigil, sakit kepala, dan kelelahan. Jika tidak diobati, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian.
"Pengobatan malaria biasanya melibatkan penggunaan obat anti malaria. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk, menggunakan kelambu, dan mengobati area yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk," pungkasnya.
Baca Lainnya
TMMD Gelar Donor Darah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 18 Jam
Wujud Peduli Kemanusiaan Babinsa Gombang Turut Donor Darah
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 16 Hari
Upaya Pencegahan DBD oleh Babinsa dan Kader Kesehatan Desa Sembungan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 17 Hari
Pastikan Kesehatan, Garjas Kodim Boyolali Awali Tes Kesehatan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 21 Hari
Polsek Lumbang Bergerak Cepat Fogging Desa Cukurguling
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 24 Hari
PCM Kenjeran Merambah Dakwah di Bidang Kesehatan dengan Mendirikan Klinik Pengobatan
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 27 Hari
Strategi Pemerintah Kota Surabaya Tanggulangi TBC
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Posko Siaga Lebaran PMI Jember Siap Beri Pelayanan Medis
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 1 Bulan
Babinsa Simo Aktif Turut Tingkatkan Kesehatan Ibu dan Anak
- 0 Suka .
- 0 Komentar .
- 2 Bulan