Empat Dekade Poras Brawijaya: Dari Medali UNSC hingga Tekad Membina Generasi Tangguh

Yusuf Dwipa Wijaya
Kamis, 11 September 2025 20:19 WIB
Istimewa

Surabaya, eNews – Perguruan Silat Poras Brawijaya merayakan usia ke-40 tahun dengan catatan prestasi membanggakan. Pada UNSC 2025 (Umsurabaya National Silat Championship), 3–7 September, tim mereka sukses menyabet 16 medali (6 emas, 5 perak, 5 perunggu) serta gelar peserta terbaik putri dewasa kategori tanding yang dipersembahkan oleh Zahra Zeine Edelwis R.

Capaian tersebut semakin mempertegas eksistensi Poras Brawijaya dalam kancah pencak silat Kota Surabaya. Pembina Pusat, Drs. Erwondo Hadi Pramono, M.M., menyebut momentum ini sebagai refleksi perjalanan panjang perguruan.

“Empat dekade bukanlah waktu yang singkat. Kami ingin Poras Brawijaya semakin kokoh, bukan hanya dalam prestasi, tetapi juga secara hukum dengan akta notaris maupun Kemenkumham, agar legitimasi perguruan jelas dan berkelanjutan,” tuturnya.

Manajer tim, Baharuddin Yusuf, menambahkan, konsistensi para atlet adalah kunci sukses kali ini.

“Dari TC hingga pertandingan, semangat mereka tidak surut. Tahun ini jelas lebih baik dari tahun lalu, ditambah bonus gelar atlet terbaik yang membanggakan,” ucapnya.

Adapun daftar atlet peraih medali Poras Brawijaya adalah sebagai berikut:

• Kategori Usia Dini: Retno Mutia Azka Suryana (emas), Naura Alifia Safa’a (emas), Husna Mifta Fauziyah (emas), Abdul Ghafur Prabu Bimantara (perak), M. Farhan Azzaky (perunggu).

• Kategori Pra Remaja: Renata Sari (emas), Audy Cellya Putri Febriansyah (perak), Septian Defa Pratama (perak), Randy Putra Pratama (perak), M. Fauzy Harun Putra (perunggu), M. Faizal Harun Putra (perunggu), Zhefano Reyfan Suryawan (perunggu), Asyifa Regina Valencia (perunggu).

• Kategori Remaja: Rafael Oktaviano (emas).

• Kategori Dewasa: Zahrah Zeine Edelwis Ribeldaz (emas), Ananda Haidar Abiy (perak).

Selain menjaring prestasi, Poras Brawijaya juga berkomitmen menjalankan slogan “Lestarikan Warisan Leluhur Pencak Silat yang Berbudi Pekerti Luhur, No Drugs, No Tawuran, No Bullying.” Slogan ini sejalan dengan Instruksi Presiden No. 26 Tahun 2017 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental yang mendorong pembinaan karakter generasi muda agar menjauhi narkoba, kekerasan, dan perundungan.

Dari aspek hukum organisasi, Poras Brawijaya tengah menyiapkan langkah penguatan badan hukum sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 17 Tahun 2013 tentang Ormas jo. UU No. 16 Tahun 2017. Hal ini penting agar perguruan memiliki legitimasi kuat untuk terus berkembang.

Dengan pijakan regulasi tersebut, Poras Brawijaya optimistis bisa tetap eksis membina generasi muda menjadi pesilat tangguh, beretika, dan berjiwa ksatria, selaras dengan cita-cita PB IPSI dalam melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia. 

Baca Lainnya
PCPM Genteng Gelar Program Kerja Perdana 
yupan
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 14 Jam
Pemuda Gen-Z Didorong Jadi Motor Perubahan Sosial-Digital
Yusuf Dwipa Wijaya
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 1 Hari
KBIHU Muhammadiyah Kota Surabaya Gelar Raker 
Sutikno
  • 0 Suka .
  • 0 Komentar .
  • 14 Hari