Gali Jati Diri di Trawas, SMP Muhammadiyah 1 Surabaya Rumuskan Identitas Unik, Kuat dan Unggul

yupan
Minggu, 10 Agustus 2025 10:51 WIB
Rapat Koordinasi Guru dan Staff SMP Muhammadiyah 1 Surabaya di Trawas Pacet, Mojokerto. (Abdul Fatah/eNews)

Mojokerto, eNews - Di tengah rimbunnya alam Trawas, Pacet, Mojokerto, seluruh jajaran guru dan staf pengajar SMP Muhammadiyah 1 Surabaya berkumpul dalam rapat koordinasi yang berlangsung pada Sabtu, 9 Agustus 2005. 

Rapat ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah momen krusial untuk "Mencari Jati Diri: Identitas Unik SMP Muhammadiyah 1 Surabaya yang Belum Tergali." 

Rapat yang diselenggarakan di kawasan Permata Biru ini menjadi ajang introspeksi mendalam untuk merumuskan kembali visi, misi, serta program unggulan sekolah.

Kepala Sekolah, dalam sambutannya, menyampaikan urgensi pertemuan ini. Menurutnya, di era persaingan pendidikan yang semakin ketat, sekolah tidak bisa lagi hanya mengandalkan nama besar.

"Kita harus memiliki identitas yang kuat, nilai jual yang membedakan kita dari sekolah lain," tegasnya. 

Iswahyudi, S. Si selaku Kepala Sekolah Menekankan pentingnya menemukan keunikan yang bisa menjadi daya tarik bagi calon siswa dan orang tua, serta menjadi kebanggaan bagi seluruh civitas akademika. 

Latar belakang inilah yang mendorong manajemen sekolah untuk membawa seluruh guru dan staf ke lokasi yang lebih tenang dan inspiratif, jauh dari hiruk pikuk aktivitas belajar mengajar harian.

Rapat yang berlangsung sehari penuh ini dirancang dengan metode yang interaktif. Dimulai dengan pembukaan yang memaparkan tantangan global dan lokal yang dihadapi dunia pendidikan saat ini.

Para peserta kemudian dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok ditugaskan untuk melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) secara mendalam. 

Mereka menggali potensi internal sekolah, seperti kekuatan tim pengajar, fasilitas, dan nilai-nilai keislaman yang selama ini menjadi fondasi.

Disisi lain, mereka juga jujur mengidentifikasi kelemahan yang masih ada, serta tantangan dari sekolah-sekolah pesaing.

Sesi diskusi berjalan sangat dinamis. Setiap kelompok secara aktif bertukar gagasan untuk menemukan "mutiara tersembunyi" dari SMP Muhammadiyah 1 Surabaya. 

Ide-ide kunci mulai bermunculan, mulai dari penguatan program tahfidz Qur'an, pengembangan ekstrakurikuler berbasis teknologi dan seni, hingga penguatan kurikulum yang tidak hanya fokus pada akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter Islami yang mandiri dan berjiwa sosial. 

Setelah sesi brainstorming, perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan temuan dan ide-ide mereka dalam sebuah diskusi panel.

Sayangnya, rapat koordinasi ini tidak dihadiri oleh perwakilan dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang seharusnya turut memberikan masukan dan perspektif strategis. 

Namun apapun itu, Hasil dari seluruh rangkaian diskusi ini kemudian dirumuskan menjadi draf awal visi, misi, dan program kerja sekolah yang baru. 

Dokumen ini diharapkan menjadi panduan yang kuat untuk lima tahun ke depan, yang akan mengarahkan sekolah menuju prestasi yang lebih tinggi dan identitas yang lebih kokoh.

Di akhir pertemuan, seluruh peserta berkomitmen untuk secara bersama-sama mewujudkan hasil dari rapat ini. 

Semangat kebersamaan dan optimisme terpancar jelas dari raut wajah para guru dan staf. 

Rapat di Trawas ini bukan hanya tentang merumuskan strategi di atas kertas, tetapi juga tentang menumbuhkan kembali semangat juang untuk menjadikan SMP Muhammadiyah 1 Surabaya sebagai sekolah yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki karakter yang unik dan tak tergantikan. (Abdul Fatah)

Baca Lainnya